L-eave

35 23 11
                                    

Sebelum baca klik gambar bintang yuk, biar Carlene tau kalau kamu baca ceritanya terimakasih ^_^

Ini adalah kisah antara manusia dan makhluk dari dunia lain

Manusia pecinta fantasi dengan Elementalist pembenci manusia

Dipaksa bersatu demi sebuah perburuan

Troll Rose adalah tujuan utamanya

_____________________________________________________________________

Hari sudah malam dan belum ada jawaban dari Bundanya. Ini sudah keterlaluan, Bunda telah melanggar janjinya dua kali. Carla sudah tidak tahan lagi, wajahnya kesal ketika melihat rapot yang ingin ia bangga-banggakan. Saat itu juga, rapot yang lainnya bersinar seperti memanggil Carla untuk mendekat dan membukanya. Namun, dengan keadaan Carla yang sudah mengantuk dan kepalanya yang pusing, ia kurungkan niatnya untuk mengurusi rapot itu dan segera tidur.

------------------------------

Pagi pun datang. Carla masih berada di kasur kesayangannya, merebahkan diri. Rasa malas menguasai seluruh tubuhnya. Ia tak akan pergi dari tempatnya saat ini jika tidak diganggu oleh Fluffy. Kucing lucu itu memaksa Carla untuk menengok buku rapot yang bercahaya itu. Carla merasa rapot itu adalah buku lusuh yang ia temukan pertama kali di perpustakaan, apa lagi benda aneh jika bukan itu.

Setelah Carla amati buku itu benar-benar berubah, sudah tidak lusuh lagi. Ukurannya lebih besar dari sebelumnya, dan lebih kaku seperti kebanyakan rapot. Yang membedakaannya adalah cahaya lembut yang menyelimutinya. Cahaya itu meredup beriringan dengan tangan Carla yang membuka buku itu. Menampilkan sebuah kalimat bertuliskan:

ANDA TERPILIH MENJADI KONTESTAN, UCAPKAN CAERULEUM UNTUK MENGHADIRI PEMBUKAAN KOMPETISI.

Huh, selalu begini akhirnya. Ucapkan ini ucapkan itu. Tunggu, jadi selama ini, gue tes itu cuma buat jadi kontestan. Belum selesai nih ngusik hidup gue. Seharusnya-

Tiba-tiba, Carla mendengar suara mobil yang semakin lama semakin jelas. Sekejap, ia menoleh ke sumber suara dan berdiri, mengintip di balik tirai kamarnya. Terlihat mobil sedan berwarna merah tua terparkir di depan pohon mangga milik tetangga sebelahnya. Belum selesai Carla mencari keberadaan pengemudinya, suara bel terdengar jelas memenuhi rumahnya. Merasa tak pantas jika keluar rumah hanya menggunakan tank top dan celana pendek, Carla pun mengambil sweater yang menutupi tubuhnya sampai bawah lutut.

Suara bel yang kedua kalinya membuat Carla tergesa-gesa dan mengumpat dalam hati. Dia yakin ini bukan Kakak, Daddy, ataupun Bundanya karena mereka bisa membuka pagar secara langsung. Kalau temannya, dia rasa bukan juga. Satu-satunya teman Carla yang tahu alamat rumahnya hanyalah Ali dan Carla tau bahwa Ali tak mungkin punya mobil semewah itu.

Rasa penasarannya terbayarkan ketika melihat sosok perempuan yang dikenalnya tersenyum lebar dengan koper di masing-masing tangannya. Mau tidak mau, Carla harus membantunya membawakan koper yang ia rasa lebih berat daripada tubuhnya sendiri. Satu koper sudah bersemayam di ruang tamu. Saatnya menyambut koper yang kedua. Ketika Carla berniat menarik koper terakhirnya, terlihat Fluffy memukul pelan koper itu.

"Hei, kucingmu?" tanya perempuan tadi dan Clara hanya menjawab dengan anggukan kecil. "Lucu sekali, ini maksudnya kamu mau bantu dorong kopernya, kuat tidak?" sekali lagi ia bertanya tapi pada si kucing.

Carla tidak menghiraukannya dan langsung menarik gagang koper dan berjalan menuju ruang tamu untuk mempertemukannya dengan koper satunya.

"Jadi, Budhe ngapain ke sini sambil bawa dua koper segitu besarnya?" Ini pertama kalinya Carla bersedia membuka mulutnya.

The Coolest Fire and The Hottest IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang