CHAP.2

21 6 0
                                    

Budayakan vote dan komentar sebelum membaca...

Happy reading📖....
.
.
.
.
.
.
.
.
"Bu' saya sudah selesai mengerjakan tugas yang telah ibu berikan" ucap sheila mendatangi meja guru.

Bu desi tersentak kaget', baru saja bu desi memberikan tugas tersebut dan sheila¿?

"Kamu serius? Sheila?" Tanya bu desi memastikan apakah sheila benar benar telah menyelesaikan tugas tersebut.

"Iya bu saya serius, saya permisi~" sheila menaruh tugas nya diatas meja dan kemudian kembali duduk ke tempatnya semula.

"I-iya" ucap bu desi mempersilahkan sheila duduk.

Sheila membuka buku fisika nya dan mulai menghafal kembali rumus rumus yang telah diajarkan

Terdengar suara dari belakang bangku nya, tidak salah lagi pasti mereka sedang membicarakan dirinya, huh' apakah mereka tidak punya kerjaan lain?!

"Pasti ngasal tuh anak!?"

"Iya gak mungkin secepat itu kan!"

"Masa plastik bisa kek gituh si!"

"Tau tuh heran gw juga"

"Mungkin otak nya terbuat dari plastik tuh"

"Hahaha tidak mudah ter-urai"

"Hahaha"

"Sheila!" Panggil bu desi kepada sheila.

Sheila mendonggakan kepalanya dan langsung melihat kearah sumber suara

"Ah iya bu, ada apa?" Tanya sheila.

"Sini ke meja ibu!" Balas bu desi.

"B-baik bu" sheila berjalan menunduk kearah bu desi.

"Wahh kayak nya beneran ngasal tuh anak!?"

"Pasti bakalan di omelin tuh"

"Lagian sok'sok an sih kena batunya kan!"

Semua murid menyumpahi dirinya

Sheila berdiri tepat di depan bu desi

"Silahkan sheila menghadap ke arah teman-teman" suruh bu desi kepada sheila.

"Baik bu" sheila hanya menurut dan pasrah dengan apa yang akan terjadi kedepan nya.

"Beri tepuk tangan yang gemuruh👏" kata bu desi.

Sedangkan sheila hanya mengernyitkan dahi nya tidak mengerti sembari menatap bu desi heran

Semua siswa maupun siswi sama sama terdiam

"Apasih ogah ah!" Kesal nazwa.

"Nazwa~" ancam bu desi dengan tatapan tajam.

"Iyaaaa bu~" balas nazwa sembari mengerucutkan bibir nya kesal.

Ya..bu desi terkenal dengan julukan guru killer ya mungkin karena bu desi sering sekali marah, tapi bu desi marah pasti ada sebab tertentu.

"Ayo mana tepuk tangan nya~" ucap bu desi lagi.

Semua murid mulai bertepuk tangan, ya itupun ada yang ikhlas dan ada yang tidak, mungkin mereka iri kepada sheila

"Selamat ya~ sheila kamu berhasil mengerjakan tugas dalam jangka waktu cepat, dan kamu pun mendapatkan nilai sempurna, selamat~" bu desi memberikan soal lembaran tersebut.

Ya memang hari ini sedang ulangan harian jadi semua murid menggunakan kertas lembar

"Silahkan duduk kembali~" ucap bu desi dengan nada halus.

'Kriiiing' lonceng istirahat.

"Silahkan istirahat, pelajaran pertama telah usai~" kata bu desi.

Sheila berjalan keluar kelas dengan tujuan untuk ke perpustakaan

Sheila melihat sekitar, "wahh ramai sekali, seperti biasa" pikir sheila.

'Bruk' sheila menabrak seseorang.

"Aduh maaf~" ucap seorang laki laki.

"Maaf yah~ permisi" ucap sheila.

"Maaf, gw mau tanya, eng~ kantor kepala sekolah dimana yah?" Tanya cowok tersebut sembari menggaruk kepala belakang nya.

"Bisa tolong antarkan?" Lanjut cowok tersebut.

"Baiklah~ ayo ikut, aku akan menunjukan letak kantor nya" balas sheila sembari tersenyum manis.

"Makasih" ucap cowok tersebut penuh hormat.

"Ah iya sama-sama" balas sheila.

Mereka berdua berjalan menyusuri lorong kelas

"Oh iya kenalin nama gw alvernando biasa dipanggil alver, kalo lo siapa?" Alver menjabat tangan sheila.

"Nama aku sheila, salam kenal alver, kamu siswa baru ya~" ucap sheila gugup.

"Iya nih, eh mendingan supaya ngobrol nya lebih enak ngomong nya jangan pake aku-kamu supaya lebih akrab lagi~ bilang nya pake gw-lo aja gimana setuju gak?" Tanya alver.

"Tapi aku belum terbiasa ngomong kayak gitu~" ucap sheila sembari menunduk.

"Biasakan okey~" alver menatap sheila penuh harap.

"O-okey" balas sheila.

"Mulai sekarang kita berteman!" Kata alver sembari tersenyum tampan.

"Berteman?" Tanya sheila.

"Iyah, masa sih lo gak pernah temenan, gak mungkin kan cecan kayak lo gak punya temen hahaha..." kata alver sembari tertawa renyah.

"Yang l-lo bilang itu semua benar~" balas sheila sedih.

"Maksud lo?" Tanya alver keheranan.

"Gw gak punya temen al~" jawab sheila sedih.

"Masa sih?" Tanya alver kembali, hanya untuk memastikan apakah yang dikatakan sheila adalah sebuah kebenaran.

"Iyaa" jawab sheila.

"Masa?" Tanya alver lagi.

"Astaga iya alvernando~" jawab sheila sembari terkekeh renyah.

"Berarti cuma gw temen yang lo punya~" balas alver.

"Yaa..bisa dibilang seperti itu~" jawab sheila.
.
.
.
.
.
Next?...

Gimana nih seru gak cerita nya???

Jangan lupa....
1.vote
2.Komen
3.follow

Oh iya jangan lupa juga follow instagram author @kaylaputri301

See you next time...

Ada yang mau ditanyakan?...

Maaf kalo ada Typo...

Love readers💖...

THE RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang