15. Melody

4.3K 204 6
                                    

Play in mulmed...

Setelah acara bimbingan dari pihak biro wisata di aula, seluruh mata pelajaran di kosongkan pada H-1 studi wisata. Seketika suara gaduh dan heboh terdengar dari berbagai kelas.

Ada yang sibuk berandai-andai jika sudah sampai di Jogja nanti akan begini dan begitu. Ada juga yang sedang mengingat-ngingat persiapan barang apa saja yang nanti akan di bawa studi wisata, juga oleh-oleh apa saja yang akan mereka beli. Ada juga yang sedang sibuk stalker di internet tentang spot foto yang akan mereka datangi nanti.

Melody hanya tersenyum mendengar celotehan teman-temannya yang sedang heboh untuk kegiatan besok. Sesekali ia ikut menanggapi dan bertanya pada teman-temannya. Melody sangat senang, karena untuk pertama kali ia bisa ikut studi wisata, maka dari itu bibirnya sedari tadi tidak berhenti melengkung.

"Baju udah, alat mandi udah, parfum udah, alat sholat udah, make up udah, sendal udah, sepatu udah, apalagi ya.... Yang belum gue siapin?" Aruna berpikir keras untuk mengingat barang apa saja yang akan ia bawa.

"Gue mau hapus foto-foto yang ngga penting-penting amat. Pas di Jogja memori gue ngga boleh habis." seru Mentari yang sudah mulai melaksanakan idenya barusan.

"Nanti gue mau belanja ciki, biar di bus bisa nyemil." Joy ikut menimpali sambil mencatat makanan apa saja yang akan ia bawa.

Hanya ada dua orang yang tampak santai dan hanya memperhatikan kehebohan teman-temannya, Teresa dan Melody. Kalau Teresa sudah jelas, semuanya sudah tersedia. Toh meski barangnya ada yang lupa tidak ia bawa, cewek itu tinggal menghubungi body guard nya. Kalau Melody bukannya sudah siap semua dan tinggal berangkat seperti Teresa, hanya saja dia terlalu bahagia hanya dengan memikirkan studi wisata besok. Menurutnya tidak perlu membawa banyak barang untuk pergi kesana, dia hanya ingin menikmati liburan disana tanpa memikirkan banyak hal. Melody ingin bebas.

"Guys!! Hot news!" teriak salah satu teman satu kelas Melody yang baru saja masuk ke dalam kelas.

Semua siswa yang ada disana langsung berpusat pada siswa itu. "Tempat duduk di bus, sama hotelnya udah di pajang di papan pengumuman!" lanjutnya. Seketika semua murid berlari menuju papan pengumuman.

"Aaaa..... Gue harap bisa kumpul sama kalian berlima." teriak Aruna heboh.

"Meskipun nanti kita ngga berlima, yang penting salah satu dari kita ada yang barengan." sahut Mentari yang di angguki semuanya.

"Udahlah! Mending kita liat sekarang. Lets go!!" seru Teresa berlari kecil bersama teman-temannya. Sedangkan Melody yang ada di belakang hanya bisa menghela napas. Berusaha menahan bibirnya agar tidak menjerit kegirangan.

Papan pengumuman saat ini di penuhi oleh seluruh siswa SMA Citra Bangsa. Mereka saling berdesakan untuk melihat namanya masing-masing. Beberapa murid yang sudah melihat hasil dari papan pengumuman tersebut, agak kesulitan untuk keluar karena terlalu banyak manusia yang memadati koridor. Sepanjang koridor benar-benar penuh oleh kumpulan para murid.

"Ck! Rame banget sih!" gerutu Teresa yang di angguki teman-temannya.

"Eh. Itu kakak lo, Sa." tunjuk Aruna bersemangat. Ke empat cewek itu menoleh pada Nirwana yang sedang membawa bola basket bersama beberapa teman-temannya.

"Terus kenapa?" tanya Teresa tak mengerti.

"Kakak lo kan ketua osis. Osis kan nanti jadi pendamping kita selama di Jogja." jawab Mentari yang di angguki Aruna.

"Siapa tau kakak lo punya kopian daftar di mading. Kan pastinya dia juga lagi bagi-bagi tugas sama anggotanya buat dampingin beberapa kelas." lanjut Joy ikut menimpali. Melody hanya diam saja.

MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang