Thirteen ☀️

3.3K 500 22
                                    

Jungwoo akhirnya kembali menginjakkan kakinya di rumah Seongwoo. Si manis duduk di meja makan dengan matanya yang sesekali melirik Seongwoo yang berada di dapur dengan tidak nyaman.

"Hyung, aku bisa—"

"A-a-a..." Seongwoo menoleh ke belakang dan menggelengkan kepalanya. "Kau duduk manis dan tunggu saja. LUCAS! APA KAU SUDAH SELESAI MERAPIKAN PAKAIAN JUNGWOO?!"

Jungwoo tersentak mendengar teriakan Seongwoo, matanya terbelalak dan tangannya terkepal. Jungwoo belum pernah mendengar frekuensi sebesar itu beberapa tahun belakangan. Bentakan Lucas tidak sebanding dengan ini. Jungwoo merasa gendang telinganya bisa pecah saat Seongwoo berteriak.

"Hyung, tidak perlu berteriak. Hyung menakuti Jungwoo." Lucas mendekati Jungwoo dan mengusap punggung Jungwoo. Yang mendapat perlakuan hanya bisa diam dan tersipu malu.

Jungwoo tidak tahu apakah ini karena Lucas berkata bahwa lelaki itu menyukainya atau karena kasihan padanya, namun Lucas memberikan perhatian lebih padanya sekarang. Di satu sisi Jungwoo senang, namun di sisi lainnya ada perasaan takut. Jungwoo takut jika Lucas menyukainya karena dasar rasa kasihan padanya. Jungwoo tidak ingin dikasihani.

"Oh ya, Jungwoo." Seongwoo memindahkan nasi goreng kimchi buatannya ke piring dan membawanya ke ruang makan. "Saat semuanya sudah selesai, kau ingin tinggal denganku di sini atau tinggal bersama Lucas di rumahnya?"

Jungwoo kembali tersentak, "A-apa?" tanyanya bingung. Tinggal di rumah Lucas? Memang siapa dirinya?

Seongwoo menutup bibirnya dengan dramatis, kemudian menjatuhkan dirinya ke kursi. "Jadi kalian belum...?" kekasih Daniel itu menatap Lucas dan Jungwoo bergantian.

Lucas menggaruk tengkuknya dan menggeleng. "S-sudahlah hyung, biarkan Jungwoo makan dengan damai." Lucas beranjak dan keluar dari ruang makan.

Seongwoo memandangi punggung sepupunya yang semakin menjauh dengan penuh rasa kasihan. Ini kali pertama Lucas jatuh cinta dan pengalaman pertamanya jelas tidak mudah. Tapi Seongwoo juga tidak ingin memaksa Jungwoo, lelaki manis itu memiliki hak untuk menolak.

"Kau masih merasa berada di kelas yang berbeda dengan Lucas?"

Jungwoo meraih sendok di depannya dan memainkannya. Kepalanya mengangguk pelan.

Seongwoo menghela nafasnya. "Dan sekarang kau merasa ragu dengan perasaan anak itu?"

Kepala Jungwoo semakin tertunduk karena tebakan akurat Seongwoo. Ya, Jungwoo merasa tidak pantas dan dia juga meragukan perasaan Lucas. Jungwoo merasa sangat jahat sekarang.

"Aku heran kenapa Tuhan membuat pengalaman romansa pertama kalian begitu rumit." Seongwoo menopang kepalanya dengan tangan kiri. "Tapi aku yakin setelah kalian melewati semua hal ini, kalian akan menjadi pasangan yang sulit dipisahkan."

Sendok di tangannya Jungwoo letakkan, kemudian dia mengangkat kepalanya dan menatap Seongwoo. "Hyung." panggilnya, "Boleh aku pinjam ponsel hyung? Aku ingin menghubungi temanku."

Meski penasaran dengan teman yang Jungwoo sebutkan, Seongwoo tetap memberikan ponselnya pada Jungwoo. Niatan Seongwoo untuk menguping lelaki itu urungkan ketika Jungwoo tersenyum manis padanya.

Seongwoo tidak bisa berlaku tidak sopan pada makhluk manis. Maka Seongwoo beranjak dan melangkah keluar. "Panggil hyung jika sudah selesai."

Seongwoo memilih duduk di sebelah Lucas yang sibuk memperhatikan Jungwoo dari jauh. Seongwoo hanya bisa berdecak melihat betapa pengecutnya lelaki berpostur tinggi itu.

"Kau tidak ada niatan menjadikannya kekasihmu?" Seongwoo bertanya pelan.

Helaan nafas keluar dari mulut Lucas, lelaki itu menopang dagu dengan tangannya. "Ingin, tapi bagaimana jika di menol—... bukan, aku lebih takut jika dia tidak memiliki perasaan yang sama." jawabnya lirih.

With You [LuWoo | CasWoo] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang