next chapter 3

255 25 0
                                    


Hinata, seorang gadis yang terbiasa hidup dalam kenyamanan dan perlindungan para sahabat dan kakak sepupunya. Dia selalu mendapatkan apa yang dia inginkan dan selalu dikelilingi orang-orang yang selalu ada untuknya. Membuatnya bahkan tidak mengerti tentang hal-hal sederhana yang seharusnya sudah diketahui remaja seusianya, istilahnya, dia kelewatan dalam kelemotannya dan kepolosannya. Hingga saat dia mulai merasakan perasaan-perasaan asing yang mengganggu hatinya, berbagai penjelasan dan kejadian yang dia alami mampu memberikan pelajaran terbaik untuknya.

.

.

Chapter 3

Sebagai seorang kakak, Neji tidak pernah mengharapkan hal ini. Mendengar kabar burung yang mengatakan jika sang adik memikili empat pacar dalam satu waktu. Terlebih lagi, semua pacar sang adik adalah empat pemuda yang sudah dia percayai untuk menjaga sang adik jika di luar rumah. Lalu, jangan salahkan Neji jika sekarang dia memegang tongkat bisbol dan siap menghajar empat pemuda di depannya.

Matanya menatap tajam empat pemuda yang kini duduk dalam diam dengan ekspresi tersendiri. Dialah yang mengundang para pemuda itu untuk bisa bicara sepuluh mata dengan mereka. Apapun alasannnya, rasanya Neji tetap ingin menggeplak kepala pemuda itu satu-persatu karena sudah membuat nama adiknya menjadi buruk.

Siapa saja yang mendengar seorang gadis yang memiliki empat pacar pastilah berpikiran yang tidak-tidak, dan itulah yang membuat emosi Neji memuncak.

"Jadi," suara itu terdengar dalam dan berbahaya meski terlihat hanya memperngaruhi satu orang yang berambut pirang, "Terakhir yang ku ingat, aku mengijinkan Hinata punya pacar asalkan berhasil lolos dari seleksi kalian berempat. Aku yakin kalian mengerti maksud dari tujuanku itu. Lalu kenapa sekarang kalian yang menjadi pacarnya?"

"Itu," Naruto membuka suara yang semakin menerima tatapan tajam dari Neji, menelan ludahnya sulit, tapi Naruto tetap berusaha menjelaskan "Kami... hanya tidak percaya pada siapapun. Kami tidak ingin Hinata pacaran dengan orang yang salah, makanya..."

"Makanya kalian BEREMPAT menjadi pacar adikku? Begitu?"

Naruto terdiam, yah, dia memang sudah menduga jika ini adalah ide yang buruk sejak awal, tapi dia juga tidak mengerti harus berbuat apa. Sementara tiga yang lainnya terlihat tidak berniat untuk menjelaskan apapun.

"Kami hanya ingin Hinata senang dan tetap aman. Setidaknya sekarang dia senang karena sudah punya pacar dan kami tetap bisa mengawasi dan melindunginya dari dekat."

Neji mengeratkan genggamannya pada tongkat bisbol sambil memejamkan matanya, apa sahabat adiknya itu mulai tidak waras? "Kalian bilang menjadi pacarnya agar membuatnya senang dan tetap bisa melindunginya?" ulangnya dengan nada tak percaya, "Yang ada kalian membuatnya terlihat buruk, dan kalau dia sampai mengerti hal itu, dia akan merasa sedih."

"Oh come on Neji," Shikamaru mulai jengah, "Semua orang tahu jika Hinata itu gadis yang polos, lugu, bahkan lemot. Mereka tidak akan berpikir sejauh itu. Mereka hanya akan mengira ini seuatu hal yang biasa di antara sahabat."

"Hal yang biasa?" suara Neji naik.

"Dengar, semua orang tahu jika kami berlima sahabat. Apapun yang kami katakan dan kami lakukan, itu adalah hal yang biasa di mata orang-orang."

Neji mengangguk dengan pandangan mata mengkilat, "Kau pikir semua orang memahami cara persahabatan kalian?"

"Memang tidak, tapi ini hanya hubungan pacaran, bukan hal yang terlalu tinggi seperti pernikahan. Lagipula kau yang lebih tahu kalau kami melakukan ini hanya semata agar Hinata senang dan merasa jika dia sudah punya pacar. Aku yakin tak selamanya Hinata tidak mengerti apapun, akan datang saatnya dia benar-benar mencintai seseorang dan menjalani hubungan yang sebenarnya."

pacar pacar kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang