Chapter 4
Hinata baru saja menutup matanya saat ponselnya bergetar dan menandakan adanya satu sms yang di terima. Dengan mata setengah terpejam dia membuka dan membaca pesan itu. Singkat dan hanya gabungan dari beberapa kata.
'Selamat malam, sayang. :) Love you!
Naruto.'
Pearl itu mengerjap dan membaca ulang isi pesan itu. Berkali-kali hingga dia harus terduduk dan memastikan jika isi pesan itu benar seperti yang dia baca. Tapi... "Sejak kapan Naruto-kun memanggilku 'sayang' dan mengucapkan 'selamat malam' ya?"
Dia bertanya sendiri. Naruto memang sering kali mengucapkan selamat malam padanya, tapi itu jika mereka sedang bertelpon sebelum tidur atau mengobrol dari jendela ke jendela. Tidak pernah mengirim sms dan dengan panggilan 'sayang'.
Hinata segera membalas pesan itu. Bukan dengan ucapan yang sama, melainkan sebuah kata heran.
'Tumben..!'
Tak lama, pesan lain masuk ke pondelnya.
'Memangnya tidak boleh mengucapkan 'selamat malam' untuk pacar sendiri? Sekarang kan kita pacaran. :D'
Hinata mengangguk mengerti. "Jadi kalau sudah punya pacar harus mengucapkan 'selamat malam' ya?" simpulnya dengan cepat, "Baiklah." Dia tersenyum dan mengetik pesan untuk mengucapkan hal yang sama kepada ketiga pacarnya yang lain.
'Selamat malam, Gaara-kun. Semoga mimpi indah.'
'Selamat malam, Sasuke-kun. Semoga mimpi indah.'
'Selamat tidur -eh, kau pasti sudah tidur ya? Kalau begitu semoga mimpi indah deh. :)'
Gadis itu terkikik senang setelah mengirim pesan itu. Dia menjatuhkan kembali tubuhnya lalu kembali memejamkan matanya untuk tidur, tapi lagi-lagi tidak jadi karena ponselnya kembali bergetar, kali ini bukan pesan tapi sebuah panggilan. Hinata segera mengangkatnya setelah melihat nama 'Naruto' di sana.
"Hallo.. Naruto-kun.."
'Hallo, kau belum tidur. Lalu kenapa ucapanku tidak di balas?'
Gadis itu mengerjap dan menepuk keningnya. Dia mengucapkan selamat malam kepada ketiga pacarnya tapi lupa membalas ucapan pacar yang mengirimkannya ucapan itu. "Uhm, maaf... aku lupa, hehehe..."
Terdengar helaan nafas di sebrang sana, 'Apa kau mengucapkan hal yang sama pada pacarmu yang lain?'jelas terdengar nada sinis dan cemburu dari nada itu. Tapi Hinata sama sekali tidak menyadarinya.
"Uhm," dia mengangguk sambil tersenyum. "Aku sudah mengirim mereka ucapan kok."
'Kau mengirim mereka ucapan tapi lupa mengirimku ucapan? Hinata, aku ini juga pacarmu.' Hinata hanya menggaruk pipinya karena merasa bersalah. Bisa-bisanya dia melupakan Naruto. 'Hinata, dengar! Pacarmu mungkin ada empat, tapi aku mau jadi pacarmu yang pertama. Kau harus menjadikanku orang pertama jika ada sesuatu apapun atau sekedar untuk mengucapkan selamat malam, mengerti?'
Hinata memiringkan kepalanya,, "Kenapa begitu?"
Di sebrang sana, Naruto diam sejenak sebelum kembali menjawab, 'Karena kau pertama kali mengenalku dan aku adalah orang pertama yang menawarkan diri menjadi pacarmu. Jadi dalam urutannya aku adalah pacar pertamamu. Kau harus memberitahuku segala hal terlebih dahulu. Oke?'
"Oh, begitu. Oke." Gadis itu menjawab senang. Dia benar-benar menganggap Naruto pacar pertamanya yang harus berada di urutan pertama.
Di sisi lain, Naruto tersenyum puas mendengarnya. Setidaknya kelemotan Hinata tidak terlalu buruk. Dia akan melakukan apa saja agar Hinata hanya menganggap Naruto sebagai pacarnya, bukan yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
pacar pacar ku
RomanceHinata, seorang gadis 18 tahun yang memiliki empat pacar dalam satu waktu. / Sebuah permainan yang membawanya dalam situasi sulit hingga akhirnya dia mengerti tentang arti sebuah perasaan sesungguhnya. / Au - NaruHina / END