Chapter 3

1.6K 32 6
                                    


♡♡♡♡

Setelah beberapa minggu Emelie bekerja sebagai sekretarisnya Aaron, ia merasa bahwa dirinya berbeda, tidak atas kendalinya lagi. Seolah ada sisi lain dirinya yang tergelap. Bukan, yang ia maksud disini bukan alter egonya. Hanya saja sifat buruk yang tak pernah ia lakukan seolah muncul begitu saja. Begitu pula dengan hasrat yang menggelora, berharap dituntaskan. Kejam, egois, pendendam, dan keras kepala, sifat - sifat itu bermunculan sehingga tak bisa dikendalikan. Seolah membuka dirinya hingga berlapis lapis. Dan ia sama sekali tidak menghentikannya, malah membiarkannya saja. Hal ini yang membuat hatinya selalu berperang.

Contohnya saja, beberapa hari setelah ia mulai bekerja, ia menyadari banyak karyawan wanita yang dengan terang terangan menggoda miliknnya. Yah entah apa yang merasukinya ia mengklaim bosnya itu miliknya, tidak peduli dengan kenyataan bahwa pria itu sudah berkeluarga. Tepat ketika ia hendak mengantarkan dokumen keruangan bosnya yang tak terkunci ia dengan mata kepalanya sendiri melihat salah satu karyawan wanita yang ia tahu namanya Lysa, sudah telanjang tanpa sehelai benangpun duduk dipangkuan Aaron. Tidak tahu apakah Aaron telah melepas resletingnya atau tidak. Namun ketika Aaron meliriknya sekilas ia tahu bahwa dimata Aaron tidak ada gairah. Mempertahankan wajahnya tetap datar ia dengan segera meletakkan dokumen yang ia pegang ke meja Aaron dan keluar dari ruangan itu. Setelah Emelie sampai dimeja nya, tanpa sadar ia sudah menyusun siasat untuk mencelakai wanita yang menggoda Aaron. Namun rencananya terhenti dan ia lega tidak membalaskan perbuatan Lysa langsung, karna Alysa mengundurkan diri. Bukan hanya Lysa, beberapa wanita setelahnya yang juga menggoda Aaron, semuanya  mengundurkan diri.

Namun satu hal yang ia fikirkan. Jika ia yang merayu Aaron, apa ia juga mengalami hal yang sama seperti Lysa dan beberapa wanita lainnya yang menggoda Aaron ? Tidak .. tidak mungkin. Selama ini dan sejauh ini tidak pernah ada yang menolaknya termasuk tunangannya, Thomas. Tapi melihat bagaimana rupawannya Aaron, ia jadi ragu dan yang membuatnya tambah ragu adalah wanita yang menggoda Aaron jauh lebih cantik dari dirinya, tinggi semampai, tidak seperti dirinya yang bertubuh mungil dan berisi, batinnya cemberut.

Setelah berfikir jauh, apa salahnya mencoba. Apalagi ia memiliki sesuatu yang hampir perempuan seusia nya sudah tak memilikinnya lagi. Ya iya patut mencobanya. Ya Tuhan, apa yang ia fikirkan, hanya karena hasratnya yang menggebu pada Aaron, bagaimana bisa ia merencanakan memberikannya pada Aaron secara cuma - cuma. Bahkan ia menolak menyerahkan dirinya pada tunangannya. Tidak apa, mungkin inilah yang dirasakan perempuan lain, perasaan menggebu untuk disalurkan.

Huufff

♡♡♡♡

Wanita itu benar - benar sialan.

Shit ..

Caranya menatapku dengan wajah polos, seolah memanggilku untuk menyetubuhinya cepat dan keras.

Kedipan matanya, benar - benar menggodaku.

Aroma tubuhnya. Bagaimana mungkin aroma strawberry membuat kejantananku mengeras, tapi tidak dengan wanita lain jika memakai wewangian yang sama.

Cara jalannya, Oh God. Dari sekian banyak wanita yang menggodaku, kenapa hanya wanita ini yang berhasil membuatku mengalami blueball setiap harinya, umpatnya menyedihkan.

Apa ia harus memindahkan wanita itu ke divisi lain ? Tidak. Ia tidak mau wanita itu ditatap lebih banyak orang dan ya selama wanita itu bekerja padanya, kinerjanya benar - benar bagus, dan keberadaannya sangat - sangat membantunya, kecuali untuk menidurkan juniornya yang selalu turn on jika wanita itu disekitarnya. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EMELIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang