2

29 7 0
                                    

Suasana kantin kampus saat ini cukup sepi berhubung sekarang sudah pukul 3 sore, nadine sedang menunggu sahabatnya clara. Gadis itu sudah menunggu hampir 30 menit dan ini adalah kopi kedua yang dia pesan saking bosannya menunggu clara. 
Nadine mengeluarkan buku agendanya dari dalam ransel yang dia pakai, melihat jadwal part timenya selama seminggu ini agar tidak terlalu bosan menunggu.

Nadine mempunyai 4 orang sahabat dari sejak mereka SMA. Clara, ya gadis itulah yang sekarang lagi nadine tunggu kehadirannya, dion si most wanted dikampus yang selalu ramah kesetiap cewe yang menyapanya dan juga merupakan ketua tim basket di kampus, galih anak kedokteran super sibuk dengan segala urusannya, dan bara anak paling sengklek dari kami dan merupakan playboy dari kedua sahabatnya. Kami berlima berbeda jurusan maka dari itu ngumpul seperti saat ini sangat jarang terjadi karna beda jadwal kampus.

"adiinnnnnnn, sorry banget gue telat" teriak clara sambil berlari menghampiri nadine. Nadine hanya mendengus kesal melihat sahabatnya tersebut. Adin adalah sebutan temen terdekat nadine yang memanggilnya.

"parah ya lo, 30 menit gue nunggu lo dikantin" sungut nadine sambil memasukkan kembali buku agendanya kedalam ranselnya tersebut. Clara yang melihat sahabatnya kesal hanya nyengirr lebar.

"adinnnn sorry bangett, tadi roy manggil gue. Dia nanyain proposal dies natalis kampus" rengek clara ke nadine. Nadine bukannya ngga tahu kesibukan clara saat ini. Sahabatnya itu termasuk mahasiswa aktif dikampus, clara merupakan anggota bem dan merangkap sebagai sekretaris di organisasi tersebut.

"yaudah gue traktir lo bakso mang ujang 2 porsi" bujuk clara dengan makanan kesukaan sahabatnya tersebut. Nadine yang mendengar hal tersebut langsung tersenyum senang.

"murah banget gue ya" omel nadine, tapi dia juga tidak menolak ditraktir sama sahabatnya tersebut, kapan lagi nadine dapat makanan gratisan apalagi itu makanan kesukaannya.

"hehehe, gituu dong. Jadi kan liat dion dkk main basket" ujar clara sambil menarik tangan nadine ke lapangan.

Suasana lapangan sore ini sangat ramai dipadati sebagian mahasiswi kampusnya tersebut. Bukan karena ada pertandingan atau apa, hanya karena most wanted kampus lagi latihan basket untuk turnamern yang sebentar lagi akan diadain. Cewe cewe alay, ya itu sebutan nadine melihat cewek cewek yang meneriaki nama dion dan bayu bergantian. Clara hanya mendengus kesal melihat cewe cewe itu meneriaki nama sahabatnya tersebut, bukan nadine cemburu melihat cewe cewe itu meneriaki nama dion. Dia hanya kesal karena suara cewe cewe alay itu sangat keras dan membuat telinganya sakit mendengar mereka.

Clara mengajak nadine duduk disamping bara. Sepertinya bara gantian dengan temannya yang lain, karena sepertinya sahabatnya tersebut ngos ngosan dan terlihat lelah. Gue yang melihat hal tersebut menawarkan air mineral ke bara.

"thanks" jawab dion yang tiba tiba mengambil air mineral dari tangan nadine yang seharusnya air tersebut nadine kasi ke bara.

"kok lo lama banget sih datangnya din" jawab dion dengan menghabiskan air mineral tersebut sekali tegukan. Bara yang melihat dion yang tiba tiba mengambil air mineral yang seharusnya buat dia tapi diambil oleh dion itu hanya bisa bersungut kesal.

"oyy onta, main nyerobot aja lo, itu air mineral adin kasi buat gue, kok lo ambil sih. Pake diabisin lagi" kesal bara ke dion.

"bodo" jawab dion dan berlari lagi kelapangan dan mengambil bola dari tangan bayu dan melemparnya ke ring dan masuk. Poin tim dion pun lebih unggul dari tim bayu. Tiba tiba dion mengarahkan pandangannya ke Nadine dan tersenyum. Nadine yang belum sepenuhnya sadar hanya tersenyum kikuk membalas senyuman dion.

"gue ngga sadar selama ini, kalo dion memiliki senyuman semanis itu, baju yang basket yang sudah basah karena keringat dan hal itu tidak mengurangi dari kegantengan cowok tersebut" batin nadine dan tiba tiba membuang jauh jauh pikirannya tersebut.

Tidak terasa sudah pukul 5 sore mereka berada dikampus, latihan basketpun sudah selesai. Dion dan bara menghampiri nadine dan clara yang sudah menunggu mereka ditepi lapangan.

"wahh parah lo yon kerenn bangett tadi cetak angka, emang ngga salah lagi lo emang gantengnya gue bangett" celetuk clara dan menghampiri dion yang duduk disamping nadine dan memberi air mineral ke cowok itu. Tapi tiba tiba bara mengambil air mineral tersebut.

"woy barbar, siniin air mineralnya? itu bukan buat lo, sono lo minum air comberan" sungut clara dan berusaha merebut air mineral tersebut dari tangan bara yang lebih tinggi dari gadis itu.

"lo cantik deh kalo lagi marah, tapi kalo diliat dari lubang pipet" imbuh bara sambil ketawa ngakak dan berlari kearah lapangan takut diamuk sama clara. Clara yang mendengar hal itu bara kearah lapangan dan berakhir mereka kejar kejaran seperti anak SMA. Nadine dan dion yang melihat tingkah kedua sahabatnya hanya menggeleng gelengkan kepala.

"hey, ngelamun mulu dari tadi" ujar dion yang melihat kearah nadine dengan jarak dekat. Nadine yang belum sepenuhnya sadar dan tiba tiba diberi pertanyaan dengan jarak wajah dekat jadi blank seketika.

"haa, siapa yang ngelamun, gue liatin mereka bedua tu yang kaya anak SMA kejar kejaran, sweet banget ngga sih mereka" jawab nadine dan mengalihkankan pandangannya kesegala arah asal jangan menatap mata dion.

"uhhh gilak ni jantung ya, lama lama bisa mati muda gue kaya gini, baru dipandangin jarak segitu udah ngulah ni jantung, apalagi kalo gue lebih dari itu" batin nadine dalam hati dan membuang jauh jauh pikiran joroknya itu. Udah lama gadis itu tidak merasakan detak jantung selaju ini, setelah dia pernah dikecewakan oleh seseorang yang sangat dia benci.

"mereka aja bedua, trus kita kapan?" ujar dion tiba tiba dan menatap kearah nadine lagi dengan tersenyum. Nadine yang belum sepenuhnya sadar, makin bengong mendengar celetukan dion barusan. Dan kedua pipi nadine memerah karen malu. Dion yang melihat tingkah sahabatnya itu hanya tersenyum dan mengacak rambut gadis itu.

"lucu deh lo, pingin nyium" ujar dion lagi dan memandang kearah langit yang sudah mulai gelap.

"astaga, dion ngomong apa barusan, nyium, dion mau nyium gue, mimpi apa gue semalam. Ambil nyawa gue sekarang ya tuhan. Ngga kuat gue lama lama kaya gini" sungut nadine dalam hati dan meredakan detakan jantungnya yang makin menjadi dari tadi.

"oya lo malam ni nyanyi di kafe bayu?" mendengar pertanyaan dion, nadine menggeleng menjawab pertanyaan cowo tersebut.

"gue lupa, gue udah ngeiyaiin tawaran tante gue ntar malam buat nyanyi di ultah anaknya" jawab nadine yang sudah mulai tenang dengan detak jantungnya dari tadi.

"yaudah, gue jemput lo. Ok" jawab dion sambil berdiri untuk mengganti bajunya diruang ganti karena bajunya basah banget karena keringat.

"lo tunggu bentar disini ya, gue ganti baju bentar, Ngga lama. Ok" oceh dion dan berlari meninggalkan nadine sendiri ditepi lapangan dengan detak jantung yang masih belum stabil karena ocehan cowo tersebut.

"gue ngga mau kebawa perasaan lagi. Perasaan ini detak jantung ini, gue ngga mau ngerasain lagi. cukup saat itu terakhir kali gue dikecewain, gue ngga mau ngerasain sakit lagi." batin nadine sambil memegang dadanya dan tiba tiba air matanya jatuh begitu saja tanpa bisa dicegah.

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang