3

26 6 1
                                    

Rintikan hujan di kota Surabaya, kota kelahirannya, kota dengan penuh memori memori yang menyesakkan untuk diingat. Masa lalu, satu kata yang sangat sensitive untuk gadis bermata indah itu, kenangan yang penuh emosi untuk diingat.

Gadis bermata indah itu sudah bersiap siap untuk bernyanyi di kafe temannnya, yaitu kafe rolag yang bertepatan diseberang kampusnya dan hanya berjarak 15 menit dari kosannya. Nadine memilih ngekos dari pada tinggal bersama ibunya karena jarak dari rumah kekampus hampir 2 jam lamanya, jadi gadis itu memutuskan untuk ngekos.

Malam ini gadis itu mengenakan rok lipit sebatas mata kaki dengan blouse putih dan ditambah jaket denim untuk mengurangi rasa dinginnya. Gadis itu mengeluarkan payung yang dipegangnya dari tadi. Disepanjang jalan menuju kafe, nadine memutar lagu I love you milik billie eilish dengan menggunakan earphone dan sesekali mengikuti alunan lagu tersebut.

Setibanya didepan kafe rolag nadine menutup kembali payungnya dan membenarkan tatanan rambutnya yang agak berantakan karena tiupan angin. Dan melepaskan aerphonenya. Gadis itu memasuki kafe tersebut dan disuguhi dengan aroma kopi, aroma kesukaannya dan hangatnya suasana didalam kafe tersebut. Nadine disambut senyuman hangat oleh temannya yang sudah menunggunya dari tadi. Nadine pun menghampiri doni di bar.

"waktu lo masih ada 15 menit lagi sebelum tag, jadi lo lebih baik siap siap dulu, gaga udah nunggu lo tadi. Dan temen manis lo dan agak berisik itu udah nunggu dari tadi dipojokan jendela, mending lo samperin sebelum anaknya ngamuk." Sambung doni dengan tersenyum dan kembali melayani pelanggan yang memesan minuman di bar.

"thanks don, oya gue pesen Americano satu, nanti antar ke meja clara ya" racau nadine dan pergi menghampiri sahabatnya itu yang seperti sedang kesal.

"woy bete aja tu muka, usah lo jelek jelekan udah ancur tu muka" sembur nadine dan duduk didepan clara. Clara yang mendengar hal tersebut langsung melemparkan tisu yang ada diatas meja.

"lo ya jangan tambah gue kesel deh din, gue lagi bete ni. Gue putus sama josh" sambung clara dengan nada kesal tapi tidak terlalu sedih kalo dilihat dari wajahnya.

"wkwkwk. Apa ku bilang tu anak cuman main main sama lo, lo nya sih yang ngeyel, kalo sampe bara tahu habis lo di bully sama tu anak. Udahh ahh gue mau siap siap dulu, aku tinggal duluu, byee." Racau nadine.

"dan jangan lo lampiaskan kekesalan lo ke tisu, karena tisu malang itu tidak bersalah sama sekali." Sambung nadine sambil ketawa dan berhambur pergi dari tempat clara. Kebiasaan clara kalo lagi kesal pasti menggigit benda apa yang ada didepannya.

Pukul sudah tepat di angka 9 malam. Kafe rolag sudah rame dipadati anak muda dikawasan Surabaya yang ingin menikmati secangkir kopi dengan dinginnya malam atau hanya ingin berteduh dari derasnya hujan diluar atau juga ingin mendengar merdunya suara gadis yang akan nampil malam ini dikafe tersebut.

Petikan gitar mulai mengalun disekitar penjuru kafe, malam ini nadine kembali menjadi pusat perhatian dengan merdunya suara gadis itu. Gadis itu tidak se gugup pertama kali nampil di kafe ini. Dan gadis itu menyanyikan lagu kasih putih milik penyanyi senior yaitu glenn fredly.

​~~~
Terdalam yang pernah kurasa
​Hasratku hanyalah untukmu
Terukir manis dalam relungku
Jiwamu ... jiwaku menyatu

Biarkanlah kurasakan
Hangatnya sentuhan kasihmu
Bawa daku ... penuhiku
Berilah diriku kasih putih
Di hatiku

Kucurahkan isi jiwaku
Hanyutlah daku dalam air hidup
Kau bawa s'lamanya diriku
Biarkanlah kurasakan
Hangatnya sentuhan kasihmu
Bawa daku ... penuhiku
Berilah diriku kasih putih
Di hatiku

Kucurahkan isi jiwaku
Hanyutlah daku dalam air hidup
Kau bawa s'lamanya diriku
Biarkanlah kurasakan
Hangatnya sentuhan kasihmu
Bawa daku ... penuhiku
Berilah diriku kasih putih
Di hatiku
~~~

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang