2

328 34 1
                                    

I keep thinking about you
Do you feel the same way?
.
.
.

.
.
.

Enjoy🖤


Definisi bahagia menurut Perth, ketika bangun pagi objek pertama yang tertangkap lens -nya adalah Saint. Membuatnya tersenyum dibelakang double lens-nya. Karna ada dua tempat untuk Perth menyimpan keindahan seorang Saint, memorinya dan ingatannya.

Saat P'Title bertanya " hei Perth menurutmu di mana Saint sekarang?". aku berhenti menekan tombol shutter saat mendengarnya, " menurutmu dia ada di mana P'?" tanyaku pada P'Title. " hmm hatimu?" ucapnya ragu. Aku tersenyum mendengar jawabanya, " no no P', Saint ada dimemoriku dan ingatanku bukan hatiku" jawabku melanjutkan menekan tombol shutter.

"hooho ternyata benar rumor yang sering kudengar Perth, memang susah untuk mengerti jalan pikiranmu nong" ejek P' Title. Sial, pernyataan macam apa itu, umpatku daalm hati.

"kau berlebihan P'"

"tidak Perth, pesanku satu nong, jangan menyakitinya. dia tulus padamu ingat itu. Aku pergi dulu"

"aku tahu P''"raguku.

"hhaa oke oke times up, hari ini cukup untuk mengganggumu. Aku duluan Perth ada janji meeting dengan Earth, bye bye"

"hooho P'Title gerak cepat juga ternyata haha. Take care P'"

Kira-kira seperti itulah jawaban yang sering aku berikan jika mereka bertanya padaku di mana saint untukku.




"pagi Perth, kau bangun lebih awal hari ini". Suara khas bangun tidur P'Saint mengusikku dari lamunanku tentangnya.

"hmm P' banyak yang harus segara diselesaikan hari ini distudio" jawabku memeluknya dari belakang menhirup aroma bangun tidur P' Saint, favoritku.

"sibuk lagi hari ini? Ini hari liburku Perth, kukira kau akan dirumah menghabiskan waktu dengan P'. Perth jauh lebih sibuk daripada P' sekarang" rajuknya.

Wajah lelaki dipelukkanku ini semakin menggemaskan disaat dia merajuk seperti ini. Kukecup pipi kanannya berkali-kali bentuk suara permintaan maafku padannya saat ini.

"maafkan Perth na P'" ucapku disela kecupanku.

"geli Perth, kau belum mengosok gigmu tapi mencium pipiku sekarang" . P' Saint mencoba melepaskan pelukan tanganku padanya.

Kusandarkan daguku dibahunya sembari memberi flying kiss dilehernya. "Perth tidak perlu gosok gigi untuk menciummu P'"

"jorok"

"tapi cintakan"

"gombal"

"tapi sukakan" pipi chubbynya merona.

"hmm, suka" ucapnya pelan. P' Saint sedang malu sekarang. Dan P' Saint yang malu-malu adalah godaan paling besar untukku terutama di pagi hari seperti ini.

"aww kalau perth tidak ingat harus buru-buru kestudio, membuat P saint mendesah dimeja dapur tidak buruk harusnya" candaku.

"PERTH!!!"teriakan nyaring P' saint dipagi hari adalah sesuatu yang tidak bisa dilewatkan.




Tok tok tok

"masuk"

"hai perth, boleh aku masuk ?"tanya P' Title.

"tentu saja P'. Aku hampir seleaai masuk saja. Ada apa P'?"

"tidak papa, hanya ingin mengunjungimu. Kau lebih subik belakangan ini nong"berjalan menuju sofa disamping mejaku.

Aku mengangkat alisku mendengar ucapan P' Title. "benarkah? Kau tidak biasa kesini dijam-jam segini P'. Katakan saja P' , ada apa?"menyandarkan punggungku sejenak.

Kekehannya terdengar setelahnya. "kalau aku bilang ingin mengajakmu makan siang?" goda P' Title padaku.

"kalau aku bilang itu bukan alasan sebenarnya P' kesini?"

Raut muka P' Title berubah disana. Terlihat serius kali ini.

"hehe apa terlalu kelihatan. Kau tau aku bertemu dengan-nya tadi Perth"

Ah , tentang ini lagi ternyata.

"benarkah P'? aku juga bertemu dengan-nya tadi P', saat dia selesai dengan pemotretanya. Kenapa memang P'?tanyaku pelan.

"P' Plan berbicara padaku saat aku berpapasan dengannya diparkiran tadi. P' Plan berpesan padaku kalau aku bertemu denganmu, bilang Saint menunggumu pulang keapartemen kalian hari ini"nada serius terlihat disetiap kalimat P' Title.

"aku.... aku tidak bisa P'"lirihku.

"Perth! Kau tidak bisa begini terus kau tau. Dan aku juga tidak bisa selalu menjadi burung merpati kau dan Saint" P'Title terlihat marah padaku.

"aku tidak memintamu mnjadi seperti itu P'"
Aku memilih melanjutkan apa yang kukerjakan tadi.

"bukan itu jawaban pertanyanku Perth" ucapnya didepan mejaku sekarang.

Aku tidak dengar kapan P'Title berjalan kedepan mejaku.


"ayolah P', tidak sekarang. Aku masih harus memilih foto yang kuambil hari ini. Aku harus menyelesaikannya hari ini P'" elakku.

"itu untuk deadline minggu depan Perth! Kau mengerjakannya denganku!"desisnya.

"okee. Lalu?"

"Perth! Kau menyakitinya. Aku tidak tahu kau akan seperti pengecut Perth. Selesaikan apa yang kau mulai nong" suara P'Title melembut.

"aku tahu apa yang aku lakukan P'. Dan maaf P', menurutku ini bukan urusanmu P'"menyibukkan kembali dengan layar komputer didepanku.

"aku tidak bilang kalau ini urusanku nong. Aku hanya meingatkanmu dan mengcemaskanmu"

"tidak usah mencemaskanku P'. Aku bukan anak kecil lagi" kekehku mencairkan suasana tegang diruanganku.

"baiklah. Ini terakhir kalinya aku mengingatkanmu Perth"

"aku tahu P'"ucapku cepat.

"lepaskan Saint, Perth. Masih banyak yang bisa mencintainya lebih baik darimu, aku pamit" ucapnya berjalan keluar ruanganku.

Argh!!! Aku mengacak rambutku mendengar kalimat terakhir P'Title sebelum keluar ruanganku.

-part2-











jan marah, kenapa perth ya begitu 😂
itu hanya kebutuhan cerita 🖤

tinggal 1 part lagi, selesai.

as always typo&kurangnya 🙏

how about the ending? comment here

110719

nn❤️








sou : PerthSaint.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang