Still remember me, don't you?

6.1K 339 32
                                    

Para pegawai kaukasian berhiliran di kawasan Victoria square bagian tengah Birminghams. Kota metropolitan yang masih menjadi negara bagian britania raya itu merupakan tempat terpadat di negara penganut monarki konstitusional yang kaya akan pengembangan teknologi serta industri.

Tak luput pria dan wanita dengan jas kantoran bersama mantel yang membalut tubuh sembari menenteng tas jinjing terlihat menyebrangi zebra-cross pagi itu. Hari pertama dalam minggu pertama, semua orang layaknya mesin berjalan memadati kota untuk kembali ke rutinitas kerja.

Bangunan pencakar langit menjadi ikon utama dari kota tersebut. Salah satunya gedung perusahaan yang menjadi saingan ketat untuk semua entrepreneur. Taka Corporation– merupakan pendatang baru yang sudah bergerak selama enam tahun sebagai real-estate development. Tak sedikit investor asing yang ingin menyuntikkan dana hingga menjadikannya penguasa real-estate di banyak wilayah Inggris maupun luar negeri. Orang-orang yang bekerja disana menghadapi beberapa serangkaian tes yang sangat selektif, disiplin, dan reliable.

Sudah menjadi rahasia umum jika sang pimpinan merupakan sosok manipulatif yang tenang dan dingin untuk menaklukkan musuh. Bahkan tak jarang para pegawainya yang tidak mengetahui bagaimana rupa sosok pimpinan mereka karena sulitnya diekspos.

Uchiha Sasuke, seorang pria matang berusia tiga puluh tahun, berdarah asia, dan dominan dalam meja permainan bisnis. Ia tak akan segan untuk menyingkirkan semua hama yang mengganggu jalannya. Wajahnya pernah sekali terekspos melalui seorang paparazzi yang mengikutinya dan masuk ke majalah harian. Tak jarang ia menolak segala wawancara dari berbagai stasiun televisi atau media lainnya.

Itu hanya membuatnya iritasi.

Dua penjaga bertubuh kekar dan berkulit hitam dengan cekatan membuka pintu mobil ketika Porsche 911 berwarnakan hitam melintas berhenti di depan balai pintu masuk gedung.

Good morning, Sir."

Mereka sekilas membungkukkan badan saat sang pimpinan datang bersama hawa pekatnya. Yang disapa hanya mengangguk kecil seraya menarik sudut sarung tangan yang dikenakan. Mantel hitam yang menutupi hingga lutut membalut jas serta kemeja putih yang melekat menyembunyikan susunan otot-otot sempurna dibaliknya. Wajah aristokrat yang melekat padanya sebagian tertutupi surai hitam yang dibiarkan memanjang. Pria itu memang tidak berniat memotongnya sejak dulu.

Ya, dulu.

Mata elangnya menelusuri setiap detail balai yang cukup sepi mengingat orang-orang sedang dalam jam bekerja. Mungkin ada beberapa yang berlalu lalang membawa tumpukan dokumen untuk melakukan revisi pada ketua divisi. Langkah panjangnya menghentak tenang menuju pintu kaca otomatis berteknologi dorma. Seorang pengawal tak luput berjalan mengikutinya, disusul seorang sekretaris berambut panjang yang diikat berjalan di sampingnya untuk menyambut kehadiran sang pimpinan.

Juugo– sang pengawal mempersilahkan kedua orang penting tersebut untuk memasuki lift yang dikhususkan bagi petinggi perusahaan setelah sebelumnya menekan beberapa tombol yang akan dituju.

Lantai enam puluh satu, kawasan yang menjadi tempat bekerjanya Uchiha Sasuke di gedung itu. Ujung pantofelnya berhenti tepat dihadapan pintu oak dengan guratan rumit berukuran tiga kaki yang kemudian dibuka oleh  pengawal. Ruangan bergaya scandinavian dengan sedikit aksen timur menyapa indera penglihatannya.

Sir, investor Rusia Syvatoslav dan Holtzbrink Ventures dari eropa mengajukan investasi dana seharga 29 juta euro untuk ekspansi operasi bisnis di Amerika Selatan.” Neji– sang sekretaris memberikan sebuah map berisikan dokumen pada pria yang duduk di kursi kebesarannya. Manik hitamnya membaca sekilas dokumen yang berada di tangannya.

𝕎𝕙𝕖𝕣𝕖'𝕤 𝕞𝕪 𝕝𝕠𝕧𝕖? (𝚂𝚎𝚚𝚞𝚎𝚕 𝙰𝚗 𝙾𝚕𝚍 𝚃𝚊𝚕𝚎)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang