dua

4 0 0
                                    

Rencana liburan setelah ujian akhir? yang benar saja!!. dengusnya frustasi. dengan kondisi tubuhnya yang semakin buruk hanya akan ada sedikit kemungkinan kecil baginya untuk mengikuti hal semacam itu. Jungkook sendiri sekarang sedang berusaha keras menghindari hyung-hyung nya yang berusaha mencecarnya habis habisan dengan pertanyaan aneh.

Beruntung si alien tampan-taehyung- mengerti kode darinya dan langsung membawanya pergi. mereka berlari keluar menyusuri koridor dan langsung bergegas masuk kedalam UKS

"hyung~"

"kau saja yang masuk ruang dokter. aku akan tunggu di sini"

"tapi hyung? kalau sesuatu yang buruk menantiku bagaimana?"

"aish! nado mollae! yang penting kau lihat dulu sana!" ucapnya gemas.

Jungkook melempar tatapan ragu padanya, namun ia tetap berbalik dan masuk kedalam ruangan dokter. sebenarnya taehyung sendiri juga merasa was-was. hatinya terus berkata kalau hal buruk akan terjadi pada adik kesayangannya itu.

Ting.

Ia merasa handphonenya berbunyi. dengan agak terpaksa meraihnya dan melihat pesan masuk dari seokjin tertera di layarnya

"kau dimana tae!!!"

Baginya, terlalu berisiko untuk dijawab, jadi ia memilih untuk mengabaikannya dan berfokus pada jungkook dulu. pokoknya tak ada yang boleh tahu tentang hal ini kecuali aku! kasihan jungkook kalau dia jadi omongan para hyung nantinya.pikirnya.

Tak lama setelah itu jungkook keluar dari ruang dokter dengan wajah pucat pasi seperti habis melihat hantu. Tangannya bergetar memegang selembar kertas yang entah apa isinya itu. Taehyung langsung berlari menghampirinya dan merebut kertas itu tanpa seizin dirinya.

"Hyung"

Dengan mata membelalak, taehyung membaca kertas tersebut dan menemukan sesuatu yang diduganya adalah alasan dari shocknya jungkook.

"ya! apa maksudnya ini eoh?!"

"hyung..."

"cepat katakan padaku jeon jungkook!"

"aku divonis leukimia, alien bodoh!!!" teriaknya frustasi. dia menjambak rambutnya dengan dua tangan seraya menangis frustasi. ya. menangis. baru kali ini taehyung melihat bocah itu menangis seperti orang gila.

"a-apa? i-itu b-bukannya..."

"hyung" ucapnya pelan. ia berusaha mengendalikan dirinya yang hampir menggila itu. "bisakah kau berjanji padaku?"

"jungkook, jangan bilang kalau—"

"aku tak akan bilang begitu. aku hanya ingin kau janji, katakan kepada semua hyung kalau aku akan pergi keluar negeri sore ini, agar mereka tidak curiga kalau aku masuk rumah sakit nantinya"

"jungkook-ah, ka-kau yakin ini serius?"

"hyung. jebal. kalau alasan itu tak masuk akal tolong buat alasan lainyang lebih masuk akal. aku tak mau mereka khawatir denganku hyung"

Bagaimana bisa bocah hiperaktif sepertinya mendapat penyakit seberat ini? batinnya sedih. Ia menepuk pundak jungkook untuk menyemangatinya dan membantu memasukkan kertas tersebut kedalam tasnya. sebelum mereka keluar dari sana, taehyung memastikan bahwa tak ada orang di sekitar sana dan langsung meluncur keluar seakan tak ada apapun yang terjadi barusan.

mentari bersinar cukup terik hari ini karena musim panas baru saja tiba kemarin. taehyung mengerling jungkook takut-perasaanya tak enak sejak tadi- takut kalau kalau dia mendadak pingsan atau terjadi hal buruk lainnya.

Let goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang