"Aristotels mendefinisikan manusia sebagai makhluk yang berakal budi. Kalau dilihat pengertian manusia di KBBI definisinya pun sama. Ini pertanda bahwa Aristotels selama dua ribu tahun lalu sudah mendominasi pemikiran dunia. Eksistensinya terletak pada Akal, dilanjut oleh Hegel, 'Rasionalisme yang hakiki, dan yang hakiki adalah rasional' maka..."
"Loh, kok jadi nyambung ke filsafat? Orang bilang mempelajari filsafat sama halnya auto-Atheis, banyak loh para pemikir gak bertuhan!" alisnya mengerut kebawah seakan-akan ingin marah.
"Nah ini... Ini nih..." menggerakan telunjuknya sambil menunjuk Juned "...konstruksi sosial orang-orang udah kacau ternyata."
"Hah? Konstruksi sosial?" Juned menggaruk kepala.
"Jadi itu semacam hal-hal yang sudah menjadi etika umum, contohnya kalimat 'orang miskin dikarenakan rasa malas dan kebodohan' dan itu sudah jadi perspektif anggapan yang benar. Tidak selamanya mempelajari filsafat malah auto-Atheis, toh Al-Faraby, tokoh islam terkemuka mendalami filsafat juga, malah jadi semakin kuat imannya."
"Lalu apa yang salah dengan konstruksi sosial di bidang filsafat? Karl marx, John Dewey, Jean Paul Sarte, mereka para pemikir nyatanya Atheis juga. "
"Memang tidak salah, semua ilmu di dunia ini bermanfaat, malahan Islam mewajibkan umatnya menuntut ilmu. Yang salah itu pengguna dan cara mindsetnya yang harus di ubah. Kalau filsafat adalah ilmu Atheis, bagaimana nasib orang beragama? "
"hmmm.. Lalu hakikatnya Filsafat itu apa sih? Aku masih Bingung."
Juned tampak kebingungan mengenai filsafat, sedangkan Miming tak habis pikir menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan Juned.
Bagaimana kisah dialog mereka?
-
Next Part
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanyakan Saja !
General FictionMaaf, ini bukan cerita yang selalu berada dalam hayalan orang-orang yang selayaknya embun lenyap diwaktu duha. Lebih tepatnya labirin. Cerita ini adalah tragedi ideal kompleksitas secara lugas. Menyusuri berbagai celah ketidak mungkinan lainnya. Ce...