"Heyyyy... Jangan berbicara seperti itu. Kau masih terlalu muda untuk meninggalkanku. Sudahlah... jangan terlalu di pikirkan, aku tidak ingin kau menambah kerutan di wajahmu." Ujarnya penuh kelembutan, sementara Ahra tidak tahu harus berbuat apa. Di satu sisi dia sibuk memperhatikan Kyuhyun dan Hyunhi tapi di sisi lain telinga malah bekerja mendengar celotehan kedua orang tuanya mengenai cucu.
Story begin...
Makan malam di mulai dengan tenang. Kyuhyun sudah nampak lebih baik dengan pakaian santai setelah Hyunhi berhasil membujuknya untuk membersihkan tubuh begitu juga dengan Ahra dan Appa Kyuhyun yang juga terlihat lebih santai.
Hyunhi masih sibuk dengan makanan yang akan Kyuhyun makan, seperti mengambilkan nasi, menaruh lauk pauk di piringnya dan memastikan sup Kyuhyun cukup ketika kedua orang tua Kyuhyun dan Ahra melihat Hyunhi dengan tatapan yang sulit di artikan sementara wanita itu masih belum menyadari apapun. Hyunhi baru menyadari dirinya di perhatikan ketika merasa tidak ada seorang pun yang bergerak untuk mengambil lauk pauk lain di atas meja makan.
Tangan Hyunhi mengudara di atas piring yang berisi ikan yang niatnya akan ia taruh di atas nasi Kyuhyun. "Ke – kenapa?" Ujar Hyunhi salah tingkah karena menjadi pusat perhatian terkecuali Kyuhyun yang memang merasa terbiasa akan hal itu.
Baru setelah beberada detik berlalu dengan kesunyian, semua orang di sana tertawa bersama. Omma Kyuhyun yang lebih keras tertawa, wanita paruh baya itu sampai-sampai bangkit dari duduknya untuk menghampiri Hyunhi yang duduk bersebrangan dengannya.
"Aigoooo... menantuku ini benar-benar melayani suaminya dengan sangat baik. Akh, Yeobo... aku merasa kalah saing dengan Hyunhi." Omma Kyuhyun memuji Hyunhi sekaligus berbicara dengan suaminya yang sampai saat ini masih belum menghentikan tawanya.
"Kau benar, Hyunhi benar-benar menantu idaman. Dia lebih banyak mengutamakan Kyuhyun dari apapun. Ahra- ya! Jangan kalah dengan Hyunhi, kau harus belajar banyak dari dia setelah berumah tangga nanti!"
"Apanya yang berumah tangga, bukankah dia baru saja di tinggal menikah oleh mantan kekasihnya?" Itu suara Kyuhyun. Pria itu berkata acuh tak acuh sambil mengejek kakaknya. Ahra yang tidak terima melemparkan salah satu sumpit makannya kearah Kyuhyun yang malah di tangkap Kyuhyun dengan mudah.
"Jangan sombong bocah!!" Seru Ahra kesal tapi masih berniat melanjutkan makan malamnya.
"Ku pikir, kau akan melajang kurang lebih sepuluh tahun lagi Noona." Ahra mendelik tak suka. "Ya... kau pikir saja sendiri, hubunganmu dengan Siwon kandas hanya karena kau tidak bisa menunggunya selesai militer, padahal hubungan empat tahun tidaklah mudah bukan? Jika harus mengulang kisah cinta baru, bukankah itu membutuhkan waktu dari awal lagi? Berarti dugaanku tidaklah salah jika kau akan melajang kurang lebih sepuluh tahun lagi, bukan?"
"Ya! Kau pikir kami benar-benar berakhir, hah!"
"Yah... tak kusangka kau mengatakan hal itu sekarang. Sejak kalian putus aku memergokimu menjalin hubungan dengan pria lain. Tunggu... biar ku ingat namanya. Su – Sungmin? Akh benar... Sungmin, kau tentu tidak lupa pernah mengajak Hyunhi ke pesta pernikahannya, bukan?"
"Ohhhh... pria yang waktu itu? Namanya Sungmin? Onni pernah berkata bahwa kalian pernah menjalin hubungan walau hanya beberapa saat saja 'kan?" Hyunhi menimpali sambil berpikir keras akan sosok Sungmin yang pesta pernikahannya sempat ia hadiri bersama Ahra juga Kyuhyun.
Ahra tiba-tiba merasa selera makannya hilang menghembuskan napas jengah. Dia ketahuan, sialan Kyuhyun! Oh, Hyunhi juga... walau dia hanya ikut-ikutan tapi entah mengapa satu pasang manusia ini benar-benar berhasil membuatnya jengkel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Love 봄인가 봐
ФанфикAku mencintaimu seperti musim semi yang selalu datang setelah musim dingin, menjanjikan kehangatan dan keindahan yang menyejukkan jiwa. Satu hal yang pasti, musim semi adalah simbol cintaku yang tak pernah ingkar.