Hyunhi menatap pria di depannya dengan tatapan tak percaya sekaligus terkejut. Donghae tiba-tiba saja muncul di depan wajahnya sambil menduduki bangku kosong yang berada tepat di depan mejanya. Jam belajar baru saja usai beberapa menit yang lalu dan ketika ia sedang menurunkan buku yang tengah ia baca tiba-tiba saja wajah Donghae muncul dari balik buku yang akan ia tutup.
“Ma-mau apa kau?” Hyunhi menjauhkan wajahnya, bergerak perlahan untuk menjauhi pria itu tapi gerakannya terbaca oleh pria itu hingga sekarang ia tidak bisa bergerak karena tangan Donghae menarik lengannya. “Lepaskan aku.”
“Kenapa?” Donghae menarik tangannya cukup keras untuk mendudukan bokongnya lagi di kursi. “Kenapa kau terus menghindariku?” Lanjutnya lagi dengan picingan mata tidak terima. Hyunhi mendengkus kesal sambil melirik sekitarnya, cukup banyak teman satu kelasnya yang kini sibuk menonton adegan tidak lucu ini.
“Karena aku sadar diri. Lebih baik kau cari teman lain, selain aku. Aku tidak mau cari masalah dengan mereka.” Hyunhi menegaskan setiap katanya agar teman-teman satu kelasnya tau jika ia memang tidak berniat merebut Donghae dari siapapun.
“Jika aku tidak mau? Memangnya apa yang kau lakukan?” Hyunhi melotot mendengar itu. Dilihatnya lagi beberapa siswa yang mulai berbisik-bisik aneh sambil menatapnya jengah. “Kau hawatir akan mati di tangan mereka?”
“Bercanda saja kau.” Setelah berucap demikian Hyunhi langsung menghempaskan tangan Donghae cukup keras hingga akhirnya tangannya terlepas dari tangan itu. Tapi nampaknya Donghae belum ingin menyerah begitu saja. Dia dengan cepat menggerakkan tubuhnya untuk menghadang tubuh Hyunhi yang hendak keluar dari kelas.
“Kau tau, ini... sedikit sulit untukku. Aku berniat baik mengajakmu berteman denganku, kupikir akan sangat mudah tapi dilihat balasan yang aku dapat sekarang sepertinya aku tidak masuk dalam kategori temanmu? Begitukah?”
Hyunhi memiringkan kepalanya kesamping, berfikir sambil memandang wajah Donghae dengan penuh selidik. “Aku tidak memiliki tipe ideal teman, tapi aku tidak ingin mendapat masalah apapun. Biarkan aku sendiri.”
Donghae mengerjapkan mata tak percaya, mengulang lagi kalimat yang tadi diucapkan Hyunhi di kepalanya. Ia benar-benar tidak percaya dengan sosok Hyunhi. Jika saja orang yang ingin ia ajak sebagai teman bukan Hyunhi akankah orang itu akan sama? Menolaknya juga atau akan langsung meyetujuinya?
Begitu pikirannya kosong ternyata wanita itu berniat menyempatkan diri untuk pergi lagi. Belum sempat ia mencegah Hyunhi kabur ada sosok lain yang menghalangi jalannya untuk mengambil langkah. Sosok yang cukup terkenal tapi tidak ia sukai. Seorang mahasiswa biasa memang, tapi pengaruhnya cukup untuk memecat Ayahnya sebagai Kepala Sekolah di Sekolah ini. Park Mi Young.
“Ternyata seleramu rendah.” Ujar wanita itu padanya dengan memainkan ujung rambut ikalnya yang panjang. Donghae diam di tempat, membiarkan saja wanita itu berjalan mengelilingi tubuhnya dengan gaya bak model di catwalk. “Tidakkah kau tau siapa wanita terkenal di sekolah ini?”
“Aku tidak tau. Dan itu bukan urusanku.” Jawab Donghae dengan percaya diri. Seolah bukan masalah jika wanita itu akan membencinya untuk kemudian berpengaruh pada kinerja Ayahnya di Sekolah. Oh, tentu saja ia tidak takut. Sekalipun yang ia tau wanita di depannya ini adalah keturuan dari pemilik Sekolah yang tengah ia tempati ini.
“Kau tau siapa aku?” Mi Young meninggikan suaranya di depan wajah Donghae, merasa kesal dengan ucapan yang baru saja ia dengar. “Bodoh, jika kau benar-benar tidak tau.”
“Aku tidak tau. Yang aku tau kau hanya... kau adalah salah satu mahasiswa di sekolah ini dan namamu Hwang Mi Young. Jadi... apa yang harus aku tau dari sosok sepertimu?” Mata Donghae terarah pada papan nama yang tergantung pada seragam sekolah wanita itu. Dia masih mencoba tenang dan tidak bersikap kurang ajar pada seorang wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Love 봄인가 봐
FanficAku mencintaimu seperti musim semi yang selalu datang setelah musim dingin, menjanjikan kehangatan dan keindahan yang menyejukkan jiwa. Satu hal yang pasti, musim semi adalah simbol cintaku yang tak pernah ingkar.