2 : Penyesalan Di Akhir

10 6 11
                                    

"Selamat pagi anak-anak." Seorang guru perempuan memasuki kelas X-IPS 3. "
"Pagi buu." ucap penuh semangat kelas X-IPS 3.
"Nama saya Ririn Ekawati. Saya guru mata pelajaran IPS sekaligus wali kelas kalian. Saya biasa di panggil Ibu Ririn." lalu berjalan menuju meja guru.
"Oke sebelum kita mulai memilih organisasi kelas..." sambil mencari sesuatu di antar buku-buku yang Bu Ririn bawa. "Sebelumnya...saya minta tolong ambilkan buku catatan di meja guru di ruang guru. Vera? Ibu minta tolong ya."
"Ehh...iya bu, Vera ambilkan." berdiri dari tempat duduk lalu melangkah keluar kelas.

Setelah Vera keluar kelas dan melewati lorong kelas XI, akhirnya sampai di ruang guru.

"Mejanya Bu Ririn yang mana ya, aduhh.." sambil mengintip dari pintu luar ruang guru.
"Di pojok belakang sebelah kanan." seseorang menyahut Vera.
"Makasihh..." Vera berbalik badan menghadap orang tersebut dan ia tersentak kaget. "Ngapain kamu muncul lagi dihadapan aku? Mau kamu apa?! Nyakitin perasaan aku lagi?!"
"Kenapa segini bencinya lo sama gue?" menatap manik mata Vera.
"Setelah 2 tahun yang lalu, kamu masih tanya kenapa aku benci sama kamu?! Kamu tuh engga waras Vero!!" beranjak masuk ke ruang guru untuk mengambil buku catatan Bu Ririn.

                              ~~~

"Ver! Vera!!" menepuk pundak Vera.
"Hoam...apa sih Naura gue masih ngantukk..."
"Dicariin kak Verrel. Tuh di depan kelas." menujuk depan kelas.
"Nyariin gue? Kenapa?" dengan wajah bingung.
"Mending lo samperin terus tanya sendiri deh. Udah sono sonoo." mendorong Vera menuju pintu kelas.
"Iya iyaa sabarr ihh."

Setelah itu, Vera langsung menemui Verrel di depan kelas.

"Nyariin aku kak?" Vera membuyarkan lamunan Verrel.
"Ehh?? Iya." kaget karena lamunannya yang buyar.
"Kenapa kak? Kok nyariin aku?"
"Gue mau ajak lo ke rooftop. Mau?"
"Tapi kan ini udah mau masuk kak."
"Pulang sekolah gimana?"
"Emm...boleh dehh."
"Minta nomor telfon lo dong." menyerahkan handphone nya kepada Vera.
"Okee. Aku ketikin." menerima handphone Verrel lalu mengetikkan nomor teleponnya. "Ini kak, udah." menyerahkan handphone kepada Verrel.
"Okee. Thanks ya. Habis ini langsung gue chat, jangan lupa nomer gue disimpan. Gue ke kelas dulu." sambil mengusap puncak kepala Vera. "Bye Vera."
"B-bye kak..." dengan perasaan gugup.

                              ~~~
"Nunggu kak Verrel apa langsung ke rooftop ya? Tapi kan aku engga tau rooftop nya dimana." mengecek handphonenya berkali-kali.
"Tunggu kak Verrel ke sini aja deh."

Beberapa menit kemudian, Verrel tidak kunjung datang ke depan kelas Vera.

"Ke rooftop aja kali ya? Siapa tau kak Verrel udah disana." berdiri untuk meyakinkan diri.
Saat Vera sudah meyakinkan diri untuk menuju rooftop. Ralat. Untuk 'mencari' rooftop, dari arah belakang ada yang mencekal lengan tangan kanannya.
"Lo pulang sama Ver."
Vera menengok ke arah belakang,"Lepasin tanganku Vero. Aku engga mau pulang sama kamu." mencoba melepaskan tangannya dari cekalan Vero.
"Ini eomma lo yang nyuruh Vera." sambil menunjukkan chat Vero dengan eomma-mama Vera.
"Aku lebih milih jalan kaki daripada pulang sama kamu Vero!" berusaha melepas tangannya dari cekalan Vero.
"Maaf Ver, kalau cara gue salah." Vero langsung mencekal tangan Vera, lalu menarik tangan Vera agar ia mengikutinya.
"Vero!!! Kamu gila?! Lepasin tangan aku!! Kamu pikir tangan aku kayu?!"

Tanpa memedulilan Vera, Vero tetap melanjutkan jalannya sambil menarik tangan Vera agar cepat sampai di mobilnya yang terletak di parkiran sekolah.

Vero membukakan pintu mobil untuk Vera agar ia cepat masuk. Akhirnya dengan terpaksa Vera menuruti Vero. Setelah itu, mobil Vero melaju menuju rumah Vera.

                                ~~~

Setelah sampai di depan rumah, Vera langsung turun dari mobil tanpa basa-basi. Vera membanting pintu mobil Vero, lalu langsung masuk ke dalam rumah.

"Vera pulangg!!!" membuka pintu rumah lalu menutup pintu dengan cara membantingnya dengan keras.
"Apa-apaan kamu pulang marah-marah?!"
"Eomma, Vera minta tolong. Eomma engga usah nyuruh-nyuruh Vero buat antar Vera pulang ke rumah. Vera bisa pulang sendiri eomma!!"

Yang Vera rasakan saat ini adalah kesal dan sedih. Kesal bukan main karena Vero memaksanya pulang bersamanya.
Sedih, karena Vera hampir gagal melupakan Vero. Cinta pertama memang sulit dilupakan kan? Isn't right?

                              ~~~

Ada rasa kesal yang menyusup di hati Vero. Kenapa dulu ia memutuskan Vera dengan alasan yang tidak logis? Penyesalan selalu datang di akhir bukan?

"Kenapa lo Ver?" tanya Reza teman dekat Vero.
"Lo pernah engga, mutusin cewek dengan alasan yang engga logis gitu?"
"Engga logisnya gimana dulu nih?" Reza sambil menyeruput Latte yang ia pesan beberapa menit lalu.
"Karena bosan gitu?"
"Bosan? Bosan itu wajar Ver. Setiap orang pacaran pasti ada rasa bosan. Menurut gue, kebanyakan orang pacaran mengatasi rasa bosannya pasti beda. Sebagian besar orang langsung minta putus. Isn't right yeah?"
"Berarti pendapat lo gimana?"
"Wajar sih Ver. Remaja kan labil. Kok tanya-tanya gitu? Lo kenapa Ver?"
"Gpp. Masa lalu doang."
"Jangan bilang lo baru nyeselnya sekarang?"
"Penyesalan selalu datang akhir kan?"
"Kalau di awal namanya pendaftaranlah."
"Garing lo." melempar tisu kecil ke arah Reza.

"Emang kenapa sih? Ketemu mantan lo?"
"Gimana engga ketemu. Jadi adek kelas kita. Tadi gue juga disuruh eomma nya antar dia."
"Eomma?! Maksudnya nenek si mantan lo?"
"Eomma itu nyokap bro. Dia keturunan Korea."
"Ealahh, ya abis gue taunya oma itu nenek bro."
"Hmmm."
"Terus lo tadi antar dia pulang?"
"Iyalah."
"Emang dia mau? Biasanya cewek-cewek kalau udah ketemu mantan bawaannya pengen marah."
"Gue paksa dikit."
"Heh! Gue tau lo dari dulu ya! Cara lo mesti kasar?!"
"Ya abis gimana lagi, gue kalau sama cewek bawaannya engga sabar Za. Kesel aja gitu. Di bentak ntar hatinya sakit. Di baik-baikin engga nurut." menghembuskan nafas dengan keras sambil bersandar pada kursi.
"Belajar sabarlah Ver. Ntar engga ada cewek yang nyantol sama lo gimana?"
"Bodo amat ah!"
___________________________

Haii semuaa! Semoga kalian engga bosen sama cerita aku. Buat yang mau kasih kritik dan saran silahkan komen di kolom komentar. Jangan lupa vote comment dan bacaa💖. Thank u all😘

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang