3 : Awal Pertemuan Vera dan Vero

3 1 0
                                    

Hari itu adalah hari ketiga Vera resmi menjadi siswa SMP Bina Bangsa. Dan itu berarti adalah hari MOS terakhir bagi Vera. Ralat. Bagi semua murid baru.

"Kelas ini ikut aku sama Kak Vero ya." perintah kakak kelas yang bernama Rani.

Setelah itu, kelas Vera mengikuti kakak keduanya.
"Itu lo yang belakang agak cepet jalannya. Jangan lemot. Ini bukan ajang pencarian Miss Indonesia." tunjuk Vero kepada Vera.
"E-eh?" Vera kaget. Memang benar. Ia jalan paling belakang.
"Ah eh ah eh. Malah berhenti lagi! Udah cepetan, ketinggalan kan lo?!" jalan terlebih dahulu meninggalkan Vera.

Setelah sampai di kelas, semuanya duduk di kursi. Karena masuk belakangan, Vera dapat duduk di barisan kedua paling belakang. Beruntungnya dikursi tersebut ia tidak sendiri.
"Namaku Firda. Namamu siapa?" menjulurkan tangan ke Vera.
"Oh. Aku Vera." menjabat tangan Firda.
"Salam kenal ya hehehe. Kamu mirip orang Korea deh."
"Mama aku memang dari Korea. Tapi ayah aku orang Indonesia. Kebetulan aku lahir disana."
"Ihhh!! Baru pertama kali aku punya temen dari luar negeri!!" menggoyangkan tubuh Vera.
"Ehh hehehe..."

"Karena gurunya masih pada rapat buat nentuin wali kelas kalian. Kakak pengen denger dong lagu mars SD kalian. Ada yang mau maju ke depan?" menengok ke kanan kiri.
"Itu tuh yang paling belakang barisan kedua sebelah kiri. Cerewet aja dari tadi!" Vero menunjuk Vera.
Mau tidak mau, semua pasang mata menuju kepada Vera. Entah apa yang ada di pikiran teman-temannya tentang Vera.
"Kok aku lagi sih kak?!" sambil berdiri.
"Aku lagi aku lagi. Emangnya lo udah pernah gue panggil ke depan?! Hah?!"
"Udah dong Ver. Jangan kasar-kasar sama adek kelas. Malu-maluin aja."

                              ~~~

"Engga keras kita udah hampir seminggu disini. Iya engga sih?" kata Firda sambil memakan siomay yang ia pesan tadi.
"Iya juga ya, udah hampir seminggu. Tapi rasanya kayak baru sehari."
"Ehh aku mau tanya. Kamu sering ketemu oppa oppa Korea engga?"
"Setiap hari ketemu oppa oppa. Tapi bukan idol lo ya." tertawa kecil.
"Yeee, kirain ketemu beneran. Tapi udah pernah ke gedung SM Entertainment belom?"
"Udah. Sering kesana sama mama."
"Ihh nyebelinn. Isinya kayak gimana sih. Penasaran tau." Firda memanyunkan bibirnya.
"Kalau dari rumah aku pokoknya ja.." seseorang memotong pembicaraan.

"Gue duduk sini ya?" sesosok kakak kelas IX, yang bernama Bima.
"Oh iya kak." ucap Vera sambil melirik Firda.
"Thanks." sambil duduk di hadapan Vera dan Firda. "Vero!! Woyy! Sinii!" melambaikan tangan ke arah Vero.
"Apaan?" sambil duduk disebelah Bima. "L-lo ngapain duduk sini?!" protes Vero kepada Vera.
"Suka-suka aku lah. Emang kursinya punya neneknya kakak? Engga kan?!"
"Lho lho lho? Udah saling kenal?" tanya Bima heran.
"Engga. Siapa yang kenal sama bocah cerewet ini?!" ucap Vero sambil tersenyum licik.
"Yeee, sirik sama aku yang cerewet ya kak?"
"Ngapain sirik sama lo! Engga berguna!"
"Vera. Vero. Jodoh kayaknya nih." ucap Bima asal ceplos.
"Engga mau aku punya jodoh yang model-model songong kayak gini! Udah fir, kita ke kelas aja!" menarik lengan Firda.
"Engga sopan emang adek kelas!!"
"Ntar jodoh kapok lo, Ver." Bima tertawa kecil.
"Astagfirullah, jangan sampai Ya Allahh."

                                ~~~

"Eomma kok engga jemput-jemput ya?" menengok kanan kiri sekitaran luar sekolah.
"Heh cerewet!! Pulang bareng gue aja." Vero yang sudah ada di atas motor.
"Engga mau. Kakak songong!"
"Eeee gaya banget. Jarang-jarang lho yang gue antar pulang." membuka kaca helm full facenya.
"Ih! Engga mau ya engga mau!!"
"Diculik genderuwo tau rasa lo! Apalagi masih bocah-bocah kayak lo gini. Ntar lo masuk koran, berita nya kayak gini nih 'SEORANG BOCAH DICULIK OLEH GENDERUWO'. Hahahaha...." tertawa terbahak-bahak.
"Hahaha...so funny yaa..." Vera tertawa tidak ikhlas. "Udah sana-sana!! Hush hushh!! Pergi-pergi!!"
"Yauda kalau engga mau pulang sama gue. Kalau besok lo engga ada di sekolah, berarti lo diculik genderuwo bener ya. Hahahaha..." menyalakan motornya lalu meninggalkan Vera.

                             ~~~

"Mau ikut eomma engga Vera?" mengambil kunci mobil.
"Emang eomma mau kemana?"
"Mau ke supermarket. Ikut engga? Atau Vera dirumah aja?"
"Aaa Vera ikut aja eomma!!" melempar buku yang Vera baca ke sofa.
"Buruan ganti baju. Eomma tunggu dimobil. Pintunya jangan lupa dikunci."
Setelah itu, Vera langsung bergegas berganti baju.

"Lho eomma katanya mau ke supermarket. Kok arahnya kesini sih?"
"Mau mampir bentar."
"Kemana eomma?"
"Rahasia." mengusap pelan rambut Vera.

Beberapa menit kemudian, Vera dan Park Yoora-Mama Vera- sampai dirumah seseorang yang bisa dibilang 'mewah'.
"Ayo turun Vera."
"Mau ngapain sih eomma?" sambil membuka pinta mobil.
"Jangan banyak tanya. Turun aja dulu."

Setelah turun dari mobil, seseorang perempuan yang sebaya dengan Park Yoora keluar dari dalam rumah.
"Ini anak kamu Yoora? Cantik banget. Nurunin kamu banget." merangkul Vera lalu mengajak masuk ke dalam rumahnya.

"Vero!! Vero!! Sini turunn!!"
"Vero tante?"
"I-iya itu nama anaknya tante. Kamu kenal sayang?"
Tiba-tiba dari lantai atas, sesosok laki-laki berpostur tubuh tinggi turun ke bawah lantai bawah.
"Iyaa mahh...Ngapain lo disini?!" Vero menghentikan langkahnya.
"Kamu kenal sama Vera?"
"Adek kelas Vero yang paling cerewet itu mahh!!"
"Enak ajaa!! Aku engga cerewet kok tante. Kak Vero aja yang ngasal ceplos ngomongnya!" melirik tajam ke arah Vero.
"Eeee dasar engga mau ngaku lo!" jalan menuju ke dapur.

Park Yoora dan Rani-Mama Vero- bingung akan kelakuan anaknya masing-masing.
"Udah Vera Vero jangan berantem terus." ucap Park Yoora.
"Ish! Ngeselin tau eommaa!!" menghentakkan kakinya ke lantai.
"Daripada Vera marah-marah mending duduk di halaman belakang sana."
"Ihh yaudah deh."

"Ish kak Vero lagi kak Vero lagi!!"
"Emang kenapa?! Ini kan rumah gue. Suka suka gue lah!!" ucap Vero duduk di kursi taman halaman belakangnya.
Karena Vera masih kesal, tanpa basa-basi ia duduk di kursi sebelah Vero.
"Ngapain lo duduk sini?! Minggir lo!"
"Dasar songong!" masih tetap duduk di sebelah Vero.

Vero sibuk dengan handphonenya. Begitu juga dengan Vera. Mereka hanya saling berdiam diri walaupun duduk dikursi yang sama.
"Ihh ngapain sih kakk! Balikin hp akuu!!!" Vera berteriak karena secara tiba-tiba Vero merebut hpnya.
"Ishh diem lo cerewet!!" sambil mengetik sesuatu di handphone Vera. "Nih nomer gue! Awas aja lo blokir!!"
"Ihh suka-suka aku dong kak!! Hp juga hp aku kok kak Vero yang ngatur. Ngeselin banget sih!!" merebut handphonenya di tangan Vero.
___________________________

Halo semuaaa🎉! Maaf aku baru bisa update hari ini. Semoga kedepannya aku bisa update setiap hari. Silahkan buat kalian yang mau kasih kritik dan saran  bisa dikolom komentar. Janga lupa vote comment baca😘 Thank u💖

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang