❄KANTIN❄

4.2K 177 0
                                    

Update kan 😁
Penasaran lanjutannya, baca aja 😅
Jangan lupa vote & comment yah 😍
Maaf klo bnyk yg typo 😁

Happy Reading 😘

____________

Elina, Ana, Stefi dan Aqila sudah berada dikantin, dan tak sengaja Elina melihat Lino yang sedang berkumpul dengan Bagas,  Irdan, dan 2 laki-laki yang belum pernah dilihatnya sama sekali.

" Eh, Kakak gue disana tuh, samperin yuk " Ajak Elina pada ke-emapat temannya, dengan menujuk pada ke-empat orang yang tengah berbicang-bincang.

Langsung saja Ana, Stefi dan Aqila mengalihkan pandangan mereka pada apa yang baru saja ditunjuk oleh  Elina.

Aqila membuka mulut nya lebar, saat melihat Lino berada disana.

" Tutup mulut lo! Masuk lalat tau rasa lo! " Ucap Stefi sambil menepuk pelan bibir Aqila.

Karna sebal, Aqila langsung menatap tajam pada Stefi, Stefi yang ditatap seperti itu hanya mengangkat alis sambil tersenyum pada Aqila.

" Noh pacar gue noh " Ucap Ana sambil menepuk pundak Elina sambil menujuk Rendy yang tengah duduk bersama yang lainnya.

Elina menatap pada Ana sekilas " Owh, jadi itu pacar lo, kok deket sama Kakak gue yah? Dunia sempit " Balas Elina sambil jalan terlebih dahulu menuju Lino berada.

Ana, Stefi dan Aqila pun mengikuti Elina dari belakang.

" Eh, udah istirahat lo Dek? " Ucap Lino pada Elina, Elina memutar mata nya malas.

" Ya lo liat dong Kak, disini banyak yang udah ke kantin, didepan lo juga kan anak sini " Balas Elina sambil menunjuk Rendy dan Daniel dengan mata nya.

Lino menyengir " Hehe, gue kira yang didepan gue bukan orang " Celetuk nya yang membuat Rendy dan Daniel menatap nya sebal.

" Eh ada Lili " Ucap Bagas pada Elina.

Yang lain menatap Bagas dengan tatapan bertanya, sedangkan Elina menatap nya sebal " Kak! Nama gue tuh Elina, jangan disingkat atau diubah-ubah napa! " Komen Elina pada Bagas.

" Ia ia, canda " Balas nya sambil nyengir.

" Ya udah, kita mau duduk disana tuh " Ucap Elina pada ke-lima cowok dihadapanya, dan menunjukan dimana diri nya akan duduk bersama yang lainnya.

" Bukannya gabung aja disini " Ucap Rendy.

Aqila memutar mata nya malas " Lo mah mau nya biar si Ana disini kali, sama lo " Celetuk nya yang membuat Rendy nyengir.

" Kenapa? Lu ngiri La? Kan ada gue " Celetuk Daniel pada Aqila sambil menatap nya. Yang ditatap hanya dapat memutar kedua mata nya malas, pasal nya memang cowok yang satu ini sering menggoda nya habis-habisan.

" Bodo amat anjir " Balas Aqila sambil berjalan menuju meja yang tadi ditunjuk oleh Elina beberapa detik yang lalu.

" Ya udah yah Kak, gue ke sana dulu " Pamit Ana pada Rendy.

Rendy menatap tajam pada Ana, Ana yang ditatap seperti itu masih diam ditempat nya dengan alis terangkat " Dibilangin juga, kita tuh pake aku-kamu manggil nya, ya ini masih lo-gue, gak seru ah " Ucap Rendy yang kini membuat Ana nyengir.

" Hehe, Ana lupa " Ucap nya, lalu meninggalkan mereka, dan menyusul Aqila yang sudah duduk di kursi nya sambil memainkan handpone nya.

" Ya udah kita ke sana du- " - Stefi.

" Ehhh, si Zaidan sama si Alvaro kemana, lo liat kaga? " Tanya Daniel pada Stefi.

Stefi menganggukan kepala nya " Dilapangan, tar juga ke sini " Balas nya yang membuat Daniel, Rendy, Lino, Irdan dan Bagas menganggukan kepalanya beberapa kali.

Elina menatap bingung pada Kakak serta temen-teman Kakak nya itu " Kalian kenal sama si Boteng? " Tanya Elina pada Lino, Irdan dan Bagas.

Sedangkan yang ditanya mengerutkan kening mereka, bingung. " Boteng? Siapa tuh? " Tanya Irdan.

Elina menghela nafas nya kasar " Bocah tengil, yang ketua tim basket itu loh, yang nama nya Al-, Al apa teh, gue lupa? " Tanya nya pada Stefi.

" Alvaro? " Tanya Lino.

Elina langsung mengalihkan tatapannya pada Lino " Nah ia betoool " Balas nya sambil senyum sumringah.

" Lo udah kenal sama dia Dek? " Tanya Lino.

" Gue pertama ketemu sama dia pas di Indomaret itu loh Kak, gue kaga cerita ke lo, terus tadi malah ketemu sama tuh cowok, malah langsung cium pipi gue, kan gila " Balas nya yang membuat tawa Lino langsung pecah, dan yang lainnya menatap bingung pada Lino.

" Heh Kak! Bukannya marah, malah ngakak, Kakak macam apa lo!! " Ucap Elina sebal.

" Mangap mangap " - Lino.

" Maap dodol " - Benar Irdan.

" Udah sonoh makan! Entar keburu masuk kaga makan lagi lo, kelaparan tau rasa " Celetuk Lino yang membuat Elina mengerucutkan bibir nya, lalu beranjak pergi meninggalkan cowok-cowok itu sambil menarik tangan Stefi.

❄❄❄

Alvaro POV

Gue langsung jalan ke arah kantin sama si Zaidan, perut kita udah bunyi-bunyi minta jatah.

Pas udah sampe kantin kita liat ada si Daniel sama si Rendy yang lagi ngumpul sama Alumni yang kita kenal banget, ya udah kita samperin aja.

" Apa kabar lo Kak? " Tanya gue ke Kak Lino dan pelukan, dan bergantian ke Kak Irdan sama Kak Bagas, yang diikutin sama si Zaidan juga.

" Baik baik, lo gimana? " Tanya Kak Lino ke gue.

" Lumayan lah " Ucap gue sambil duduk.

" Baju lo berdua ngapa pada basah anjir? " Tanya Kak Bagas ke gue sama si Zaidan.

" Dijemur, 3 jam dilapangan " Balas si Zaidan sambil meneguk juice Daniel yang masih penuh, kek nya belom diminum sama sekali deh.

" Mesen sonoh! Minuman gue diembat, beliin lagi yang baru! " Kata si Daniel sebel ke si Zaidan.

Zaidan natap si Daniel malas " Minta dikit aja kaga boleh anjir " Celetuk nya, jelas-jelas itu tinggal setengah lagi anjir juice nya.

Daniel melotot natap si Zaidan " Dikit pala lo, ini tinggal setengah lagi bego " Tutur nya, yang bikin gue ngakak sama yang lainnya.

" Ia ia, tar gue ganti, cuma ceban ini " Ucap si Zaidan sombong.

Langsung aja si Rendy jitak kepala nya si Zaidan " Ceban ge duit bego! ".

" Emm. ".

Alvaro POV END.

❄❄❄

Baru lanjut lagi ini😁
Semoga suka yah

Tunggu kelanjutannya

🖐🏻

Love
LianTan7

NEKAT-BAD BOY✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang