Manja merupakan sebutan yang paling cocok dengan gadis muda bernama Ziu. Nama panjangnya Ziudith Smile. Orang tuanya memberikan nama itu saat usianya belum genap tujuh hari. Dengan harapan Ziu akan dihiasi dengan senyuman setiap harinya.
Alih-alih tersenyum setiap harinya... Ziu ternyata tumbuh menjadi gadis yang manja, selalu ingin diperhatikan baik oleh keluarga dan orang lain. Tubuhnya yang ramping, dan perawakan nya yang anggun seperti penambah sifat manja Ziu. Ziu sangat tidak mau dengan hal-hal kotor, bahkan sedikit debu saja dia tidak mau.
Pekerjaan nya setiap hari hanya menjaga kemolekan diri, tidak pernah jauh dari kaca dan alat make up.
Ziu berdiri di dekat ranjangnya, melipat tangan di dada sesekali mengarahkan ART nya membersihkan kamar miliknya. Ziu tidak akan mentoleransi apa pun itu yang berbau kotor, meski itu sedikit saja.
"Ujung seprei nya kurang rapih itu mbak!"
Tunjuk Ziu merasa tidak puas. ART nya tersebut hanya mengangguk kecil, lalu membenarkan apa yang menjadi keluhan Ziu. Tidak ingin banyak bicara agar majikan nya tersebut lebih tenang. Setelah pekerjaan itu selesai, ART yang bernama Muna itu keluar dari kamar Ziu. Sempat menghela nafas lega di depan pintu. Langkah nya menuju dapur, dan begitu sampai di sana temannya yang bernama Sri sedang menunggunya. Setiap harinya mereka berdua bergantian untuk membersihkan kamar Ziu, biar adil menurut mereka.
"Apa lagi hari ini?" Sri menghampiri Muna.
"Nggak banyak, cuma selimut di pinggiran ranjangnya kurang rapih." Jawab Muna merasa bahagia.
Muna kembali meraih spons dan sabun di dekat keran, lalu mencuci peralatan masak yang masih menumpuk. Sedangkan Sri kembali keaktifitasnya semula, mengepel lantai dapur yang kotor.
Di lain tempat, namun di atap yang sama. Ziu sedang berfoto dengan pose yang cute, segera hasil jepretan itu meluncur di instagram miliknya.
"Canz banget sih? Uucch..... ."
Ziu Mencubit pipinya sendiri. Senyumnya mengembang, membayangkan jika fotonya hari ini akan banyak disukai cowok-cowok keren. Cowok-cowok imajinasinya yang mengemis cinta padanya, namun dengan dingin dia tolak.Ujung rambutnya yang hitam dan lurus dia hempaskan ke samping. Memilin ujung rambutnya sambil memasang ekspresi se imut mungkin.
"Coba aja Rizky Nazar lihat foto aku, pasti kelepek-kelepek minta dijadiin pacar." Ziu bergumam.
Alarm di hp Ziu berdering. Ziu melihatnya sebentar sebelum mematikannya. Tas selempang di atas meja belajar dia ambil lalu keluar dari kamar. Di luar rumah bertemu dengan mamanya sedang bersantai.
"Ma.... ." Lengan Ziu melingkar manja di leher sang mama.
"Iya sayang... ." Balas Yeti_mama Ziu mengecup pipi putrinya.
Ziu menegakkan tubuhnya "Mama kapan ke salon lagi?" tanya Ziu manja. Pokoknya apapun yang dilakukan Ziu itu bernada manja. Yeti menelisik wajah putrinya, sedikit heran dengan sikap manjanya yang keterlaluan.
"Kan baru dua hari yang lalau Ziu ke salon? masih kurang kinclong? atau...kurang cantik?" Gurau Yeti.
"Lagian Ziu mau jadi apa sayang? Masih sekolah jangan keterlaluan pakai make up nya."
"Kan Ziu cewek?" Ziu membela dirinya di depan sang mama. Baginya kecantikan fisik adalah segalanya. Titik.
"Ziu mau jadi artis?" Tanya sang Mama serius.
"Ya... nggak ma? jadi artis itu nggak enak. Apa-apa di ekspose, nggak bebas."
"Apa bedanya sama kamu? tiap hari share foto, aktifitas di sosial media? sama aja kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cita Rasa
Teen Fiction(Part sudah lengkap) Memiliki rasa suka itu hal yang wajar. Sewajar kita makan empat kali dalam sehari. Lebih baik Follow terlebih dahulu sebelum membaca.