君だったら

255 27 4
                                    

*note: tulisan miring adalah flashback*




*Yein POV*







"Apa kau senang?"

"Ya.."

Benarkah?

"Sepertinya kau sudah melupakannya.."

"Ya.."

Apakah aku melakukannya?

"Apa kau ingin bertemu dengannya lagi?"

"Tidak!"

Tidak? Walaupun jawaban tersebut amat berbeda dengan isi hatimu sendiri?

"Kau masih mencintainya?"

"Tidak!"

Berhenti berbohong!

Ketika kau sudah merelakannya pergi dari sisimu, walaupun bibirmu selalu berkata 'aku bahagia' kenyataannya perasaanmu selalu berbanding terbalik dengan kata-kata yang keluar dari mulutmu.

"Yein-ah.." aku menoleh ketika mendengar seorang pria yang berada disampingku saat ini memanggil namaku "kau lapar? Apa kau ingin makan sesuatu sebelum kita pulang kerumah?"

"Tidak, aku tak lapar.."

"Geurae?" ia menatapku lambat kemudian kedua sudut bibirnya terangkat keatas "baiklah, kurasa kita harus cepat bergegas sebelum tanganmu semakin terasa dingin.." ujarnya seraya mengeratkan genggaman tangannya pada tanganku.

Aku menunduk menatap tangan kananku yang berada digenggaman tangan pria tersebut, hangat, tapi ketika aku mendongak menatap punggung pria yang sudah menjalin hubungan denganku selama tiga bulan ini, aku tak bisa berbohong, kenyataan bahwa pria yang berdiri disebelahku saat ini bukanlah 'dia' kadang kala membuatku merasa kecewa sekaligus sedih.

"Saranghae Yein-ah.."

Kata-kata tersebut, suara itu, senyumman itu dan kedua matanya yang teduh tiap kali menatapku sudah tidak bisa kurasakan dan kulihat lagi dari nya.

"Apa yang akan kau lakukan jika aku menghilang suatu saat nanti?" entah bagaimana kata-kata tersebut keluar dari mulutku memecah keheningan diruang tengah sebuah apartemen

Jungkook, pria yang saat ini tengah tiduran diatas pahaku mengalihkan perhatiannya dari buku yang sebelumnya ia baca "waeyo? Kenapa kau bertanya seperti itu?" tanyanya dengan nada heran dan sedikit tak suka seraya mengubah posisinya menjadi duduk menghadapku.

Kedua sudut bibirku terangkat ketika melihat wajah meringsutnya "hanya bertanya saja.." aku meletakkan salah satu tanganku dibelakang lehernya kemudian mengusap rambut hitamnya yang tebal "jawab aku.."

"Haruskah aku menjawab?" sorotnya terlihat serius kali ini tapi aku bisa melihat kehangatan dari kedua matanya "aku akan menemukanmu, tak peduli apapun yang terjadi aku akan mencari dan menemukanmu kembali.."

If It's Was YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang