POSESIF JB

1.1K 93 11
                                    

"Jinyoung sudah pindah sekolah!", ucap sang ibu pada JB saat makan siang di rumah.

JB berhenti mengunyah, sepasang matanya mendelik ke arah ibunya yang sedang menuangkan air es di gelas.

"....lagi.....?"tanya JB tanpa meneruskan mengunyahnya.

Nyonya Im hanya tersenyum tipis sambil menghirup air di gelasnya, "aaaah...segar sekali air ini, ayo tambah makannya Jae.....".

JB memotong ucapan ibunya, "...sekarang ada apa lagi ma? Jie sudah dua kali pindah sekolah dalam satu tahun ini?" Ia mengharapkan penjelasan ibunya.

Nyonya Im menaikkan alisnya, "bukan apa-apa, jangan cemas, ayah dan mama ingin Jie sekolahnya dekat dengan rumah biar lebih dekat mengawasinya", setelah itu Nyonya Im menatap JB sambil tersenyum lebar, yang menurut JB senyumnya sangat mencurigakan.

JB melanjutkan makannya, tapi tetap menatap tajam pada sosok yang sedang duduk di hadapannya, mata JB menyipit, "pasti ada hal yang mama dan ayah sembunyikan dariku".

Sontak Nyonya Im langsung menenangkan JB, "bukan, bukan , tidak ada alasan khusus, kami hanya ingin waktu antar jemput Jie lebih dekat, lagipula SMAnya hanya beberapa meter dari sini, aah....dengarkan, ini jadi lebih memudahkan adikmu bila lapar, dia bisa pulang ke rumah saat makan siang, lalu kembali lagi ke sekolah..."

"MANA BISA BEGITU, MAAA, MEMANGNYA SEKOLAHNYA PUNYA MAMA!!!"

JB melanjutkan makan siangnya dengan banyak pertanyaan. Ia berpikir untuk langsung menanyai adiknya nanti, karna percuma menanyai ayahnya, jawabannya akan sama dengan ibunya.

Akhir pekan ini JB sedang berlibur di rumah orangtuanya, pekerjaannya sebagai produser musik membuatnya memiliki banyak waktu untuk mencari inspirasi.

Bicara tentang Jinyoung, adik semata wayangnya ini sudah berusia 16 tahun, ia sudah dua kali pindah sekolah di kota yang sama.

Waktu kepindahan yang pertama dikarenakan Jinyoung yang sering dikuntit oleh beberapa kakak kelasnya saat pulang sekolah. Ia awalnya memang menolak diantar jemput setelah menginjak SMA, namun setelah JB memarahinya, ia setuju untuk diantar ayahnya, Junho, atau JB saat ada di rumah, sementara pulangnya baru diperbolehkan sendiri, walaupun keluarganya cemas cemas akut.

Di sekolah pertamanya, minggu minggu awal masih aman, tapi memasuki bulan ketiga, Jinyoung merasa tidak nyaman, beberapa anak lelaki yang satu tingkat di atasnya sering usil, mencolek pipinya, menarik tasnya, hingga mendorongnya ke tembok dengan keras sampai ia merintih kesakitan, Jinyoung menderita sekali.

Pernah sekali waktu Jinyoung pulang dalam keadaan menangis, salah satu penguntit tersebut telah hampir memeluknya. Jinyoung terkejut setengah mati. Selama ini ia tidak mau disentuh atau sampai dipeluk orang asing, alasannya karna teringat waktu usia 10 tahun, JB sempat menasehati kalau Jinyoung itu anak laki-laki istimewa yang nanti bisa hamil kalau dipeluk laki-laki lain. Junho yang mendengarnya langsung memukul kepala JB, "...jangan tularkan imajinasi liarmu itu, bodoh!"

Kembali ke Jinyoung yang pulang menangis tadi, tentu saja penghuni rumahnya panik luar biasa, yang lebih parah JB, "siapa yang melakukannya? Akan kuhajar dia! Kalau perlu semua anak laki-laki di sekolahmu akan kucincang sampai habis!".

Cukup sudah, daripada dilecehkan lebih parah, Jinyoung pindah sekolah saja, sang ayah akhirnya mengambil tindakan, tidak lupa JB pun diam-diam membuat babak belur anak-anak nakal dan mesum yang sudah mengganggu adiknya.

Namun kali ini JB masih berpikir alasan apa yang membuat Jinyoung harus dipindahkan lagi oleh orangtuanya. Memang jarak sekolah kedua Jinyoung cukup jauh dari rumah, perlu dua kali naik bus umum.

Tentunya pasti ada hal lain yang membuatnya harus pindah. Waktu JB ada di rumah akhir akhir pekan sebelumnya, ia merasa keadaan Jinyoung baik-baik saja, ceria dan lincah seperti biasa. "Apakah Junho hyung tahu masalah ini?", ucapnya sendirian.

____________________________________________________________________________

Hai lagi, semoga ceritanya bisa menambah semarak cerita tentang GOT7. Maaf kalau masih banyak kesalahan dalam penulisan. Ditunggu komentarnya ya😊😊😊

Adikku SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang