Sweet Honey, Jie!

988 76 20
                                    

Ok, balik lagi nih, siap buat partnya markjin ya, semoga suka😸😸😸😸😸😸😸😸😸😸😸😸😸

______________________________________________________________________

"Jie, besok aku harus ke kantor sampai malam, jadi ke pantainya ditunda dulu ya?", jelas JB sambil mengatur posisi bantal-bantal di atas tempat tidurnya.

Liburan semester ini Jinyoung diajak menginap oleh JB di apartemennya.

Wajah Jinyoung langsung berubah cemberut, "Kenapa mendadak?". Ia duduk di atas tempat tidur.

"Aku harus menyelesaikan pekerjaanku sebentar, sabar ya, aku janji setelah ini kita akan ke pantai", jawab JB tersenyum manis.

JB memeluk Jinyoung, adiknya itu dari kecil tidak pernah berani tidur sendirian, kecuali di siang hari.

"...ahh...kamu mau makan apa di Seoul?", keduanya berbaring berhadapan.

"Es krim"

JB menatapnya, "Aku bilang makanan, yang mengenyangkan perut. Kalo es krim, mama juga bisa membuatkannya untuk kita"

Jinyoung mengerucutkan bibirnya, "...ikan bakar sepertinya enak, ditambah sup tahu pedas"

JB tersenyum, ia mengeratkan pelukannya, seolah-olah memeluk boneka, "Kita akan makan itu semua, sampai kenyang"

Jinyoung mendongak menatap wajah JB, "Hyung?"

"Apa?", jawab JB memejamkan mata

"Hyung janji ya kita makannya di luar, bukan hyung yang masak!"

JB terkejut, ia membuka matanya dan menatap wajah Jinyoung, "Apakah rasa masakanku seburuk itu?"

Jinyoung tersenyum geli, "Bukan, Jie hanya ingin menikmati suasana di kota ini"

"Oh, tentu saja", JB kembali memejamkan matanya, " kalau begitu kamu mimpi dulu sekarang, kalau perlu bangunnya lusa saja." Lanjut JB

Keesokan harinya, JB sudah pergi sejak subuh, yang jadi boneka tidurnya masih terlelap dalam mimpi.   

Kira-kira pukul sembilan pagi, Jinyoung baru terbangun dari tidurnya. Tidurnya sangat nyenyak karena dipeluk JB, ia jadi terlelap tanpa tahu saat bangun sudah sendirian. Jinyoung mengusap wajahnya, "...hmmmm.....hari ini mau ngapain ya?", tanyanya pelan.

Setelah mandi ia pergi ke dapur, saat hendak memasak, dilihatnya menu sarapan di atas meja. Kedua matanya berbinar, namun teralihkan segera karena melihat pesan pada selembar kertas.

"Jinyoung sayang, tidak usah menungguku, nanti malam pesan makanan saja duluan. Kamu jangan kemana-mana!"

Begitu bunyi pesannya. Bibir Jinyoung langsung mengerucut,

"...hyung jahat, aku tidak boleh main di luar..", ucapnya kesal.

Sementara di kantor, JB duduk lesu  melamun memandang ke luar kaca jendela. Besok ia harus pergi ke Los Angeles untuk mengurus kerja sama dengan seorang penyanyi di sana. Menyaksikan pemandangan tersebut, sahabatnya Mark, pemilik perusahaan di bidang industri musik tersebut langsung membuka mulut.

" Apa kau salah makan?"

JB memalingkan wajahnya ke hadapan Mark yang sedang duduk juga. Ia langsung tersadar.

JB mengusap usap wajahnya dengan kedua tangan.

"Apa yang harus aku lakukan?"

Mark mengerutkan keningnya menanggapi pertanyaan JB.

" Kau tinggal menandatangani kontrak, tulis lagu, lalu membuat aransemen musiknya, itu saja, seperti yang biasa kau lakukan!", jawab Mark santai.

"Bukan itu!"

Adikku SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang