JINYOUNG SAYANG

1K 81 21
                                    


"Teman kerja kelompoknya menciumnya..."

"WHHHAAATTTTTTTTTTT...!!!!!!"

"JANGAN BERTERIAK DI TELEPON!!"

"Ummmm...maaf hyung, kelepasan....ciumnya di bibir?"

"...kalau di bibir, bocah itu ngga akan selamat"

"Di mana hyung?"

"....apanya?"

"YA CIUMNYA HYUUUNGGG???"

" YAH IM JAEBUM...LAMA LAMA AKU BISA TULI!!"

"Hyuuungggg"

"Di pipi!"

"Siapa nama bocah yang menciumnya, hyung?"

"Kim Yugyeom", Junho menjawab dengan malas.

"Dasar bocah sialan, awas saja kalau ketemu", maki JB.

"...kau jangan melakukan hal yang aneh-aneh JB! Orangtua anak itu sudah datang ke rumah untuk minta maaf"

"...minta maaf....memangnya cukup hanya minta maaf, misalnya ada perampok menjarah rumah hyung sampai habis memangnya cukup kalau dimaafkan saja..."

" FIUUUHHHH....", Junho menghela nafasnya, ia lelah kalau JB sudah mengajaknya berdebat.

" bocah itu jelas-jelas sudah merusak masa depan Jinyoung, dia mengambil paksa salah satu hartanya yang berharga...."

"YAH...JAEBUM..KALAU TIDAK ADA HAL PENTING LAGI, AKU TUTUP TELEPONNYA!!!!!", teriak Junho.

"ckk...hyung ini ngga bisa diajak kerja sama!", jawab JB

__________________________________

Beberapa hari kemudian, Jinyoung baru saja bersiap pulang dari sekolah.

Pagi tadi hyungnya, JB, mengajaknya untuk pergi ke toko buku baru di tengah kota. Sudah pasti Jinyoung senang sekali, karena ia maniak buku.  

Sesampainya di pintu gerbang sekolah, ia menyusuri jalan menuju rumahnya. Setidaknya kepindahan sekolah kali ini membuatnya lebih santai dan menghemat uang saku. Walaupun ia tidak kekurangan uang jajan, tapi Jinyoung bukanlah tipe anak yang boros. Apalagi orang tua dan kedua hyungnya sangat memanjakan dirinya. Jinyoung merasa hidupnya sangat berlimpah.

'Hmmm, nanti ada buku apa ya?', tanyanya dalam hati.

Namun, tidak disadarinya seseorang sedang berada tidak jauh di belakangnya, memperhatikan dengan lekat, mengendap-endap sedikit takut, takut ketahuan Jinyoung. Yang diperhatikan malah sibuk merogoh tas dan saku celananya.

"HP ku di mana?", gumam Jinyoung pelan.

Jinyoung kebingungan, ia bermaksud mengirim pesan pada hyungnya bahwa ia sudah pulang sekolah.

"Ahhh...jangan-jangan ketinggalan di kelas tadi...", ringisnya.

Jinyoung panik, ia berbalik dan ingin kembali ke sekolahnya, namun belum sempat setengah berlari, seseorang mencegatnya.

"Jinyoung..", sapa orang tersebut.

Jinyoung terkejut, kedua matanya melotot.

                        ♡

Di lain tempat, JB yang sedang menunggu di depan mini market dekat sekolah Jinyoung, berjalan bolak balik dengan gusar, ia berulangkali mengacak acak rambutnya.

"...kenapa teleponku tidak diangkat? Padahal sudah jam pulang.."

"Haaah anak itu, kalau tadi mau dijemput langsung kan tidak usah lama-lama menunggu di sini, pake alasan malu sama teman-temannya lagi...eeerrrhhhhh", gemas JB.

Adikku SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang