Chapter 2

1.4K 219 74
                                    

Hangyul tidak mengerti dengan makhluk bernama Song Yuvin ini.

Dia mengenal anak baru yang bersama Yohan tadi pagi tetapi dia bersikap biasa saja? Malah dikelas tadi dia mengoceh terus bahwa dia sangat menunggu waktu makan siang tiba.

Atau mungkin Hangyul saja yang salah menganggap bahwa anak baru itu mungkin kekasih Yohan?

"Gyul, Gyul! Ayo cepat dong!" Omel Yuvin, Kan dia ingin segera bertemu si pujaan hati aka Kim Yohan.

Dasar bucin.

"Hai, Sihoon!!" Sapa Yuvin dengan semangat, Yang meninggalkan Hangyul diluar kafetaria sana, sembari melingkarkan tangannya di sekitar bahu Sihoon dengan tingkah sok akrabnya. Murid murid lain yang berada di kafetaria berbisik melihat keduanya.

Daritadi akrab dengan Yohan, Sekarang dengan Yuvin.

Padahal Yohan dan Sihoon itukan saudara, Apalagi makhluk bernama Song Yuvin ini adalah teman dekat sang kakak mulai kecil. Ya wajar dong.

Ya, Kim kan marga yang umum. Wajar saja kebanyakan murid tidak mengetahui status persaudaraannya dengan Yohan.

Oke, mari kembali kepada oknum Song Yuvin dan satu temannya yang berwajah dingin.

"Halo, Yuvin-ah." Jawab Sihoon dan menganggukkan kepalanya, Mengapa oknum Song Yuvin ini tidak pernah mengerti dengan yang namanya Personal Space sih. Sihoon risih juga tahu dari tadi pagi menjadi pusat perhatian terus.

"Yohan mana?"

"Yuvin, Iya aku tahu kamu temanku, Tapi bisa lepaskan tanganmu dari Sihoon?" Tanya Yohan yang baru saja kembali membawa nampan makanan menatap Yuvin dengan ekspresi datar.

Namun kau bisa melihat jelas bahwa matanya meneriakkan, 'Lepaskan atau kupatahkan tanganmu.'

"Masih seprotektif dulu ya?" Goda Yuvin sembari menguyel pipi Sihoon.

"Oke, Oke aku berhenti." Yuvin melepaskan tangannya dari Sihoon begitu mendapati Yohan melotot kearahnya.

Yohan mendengus dan meletakkan nampan yang ia bawa didepan Sihoon, Berpindah duduk disamping Sihoon untuk mencegah Yuvin ataupun Hangyul mendapat tempat disebelah Sihoon.

Yuvin pun menarik Hangyul untuk ikut duduk dimeja yang ditempati kembar Kim. Duduk diseberang kedua anak itu.

"Hoonie- Oke, Iya maaf, Maksudku Sihoon," Kenapa sih Yohan, Memangnya yang boleh memanggil Sihoon dengan nickname hanya dia saja.

Padahal awal mengenal Yohan dan Sihoon, Dia tidak seprotektif ini.

"Sihoon, Ini Lee Hangyul." Ucap Yuvin memperkenalkan Hangyul yang berada disampingnya.

"Kim Sihoon."

Sihoon memperkenalkan dirinya kepada Hangyul dan tak lupa mengulurkan tangannya untuk berjabat, Senyumannya kembali terulas manis diwajahnya.

"Hm, Salam kenal." Hangyul membalas uluran tangan Sihoon, Menjabat tangannya.

'Oh wow, Tangannya mungil sekali.' Pikir Hangyul ketika ia memegang tangan Sihoon. Mungil, tangan Hangyul saja lebih besar dari tangannya.

Apa dia benar benar kekasih Yohan?

Jika ia, Apakah salah jika jantungnya tiba tiba berdegup kencang ketika ia berjabat tangan  dengannya?

Walaupun Hangyul kurang tahu mengapa jantungnya berdegup seperti ini.

Apa jangan jangan Hangyul memiliki penyakit jantung? Atau mungkin memegang tangan mungilnya membuatnya terdorong untuk melindunginya?

TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang