Chapter 3

952 197 49
                                    

"Sihoon, Kamu kemana sih."

Yohan menggerutu selagi ia berjalan di koridor, Tuh kan. Seharusnya tadi dia ikut bersama Sihoon saja. Sudah hampir setengah jam Yohan menunggu, Sang Adik tidak kunjung kembali juga. Kan Yohan khawatir.

Bagaimana kalau diperjalan Sihoon kembali ke atap sekolah ada yang menculik  adiknya? Lalu adiknya dijual di lelang manusia?

Ngaco kamu. Pantas saja Yohan tidak bisa masuk ke sekolah lama Sihoon bersama sang adik.

Pikirannya saja sering absurd begini.

Yohan menggeleng untuk menghilangkan pemikiran absurdnya, Memangnya Sihoon anak berusia 7 tahun apa sampai ada yang mau culik.

But then again, Mereka memang berasal dari keluarga berada. Bukan tidak mungkin kan jika ada orang yang berniat buruk.

Tetapi sungguh ya, Menyakiti adiknya, Yohan bersumpah siapapun mereka, Ia tidak akan segan menggunakan kekerasan.

Oke, Kembali ke topik awal.

Jadi kemanakah adik tersayangnya ini pergi?!

From : Hangyul

Han, Lu nyari Sihoon? Dia sama gue nih di UKS.

Apa?!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Terima kasih ya, Sudah membantuku." Ucap Sihoon dengan tiba tiba karena Hangyul telah membantunya mengurus pipinya yang sedikit lebam terkena pukulan tadi.

"Bukan masalah." Jawab Hangyul singkat, Ia telah mengirim pesan kepada Yohan mengenai keberadaan Sihoon.

"Apa kau selalu senekat itu?"

Pertanyaan tiba tiba dari Hangyul menarik perhatian Sihoon yang tengah menekan kapas di pipinya yang telah dilapisi dengan band-aid.

"Maksudmu?"

"Kau tahu, Ini hari pertamamu dan kau sudah berurusan dengan pembully itu? Apalagi menolong seseorang yang tidak kau kenal."

"Memangnya kenapa jika kita menolong orang yang tidak kau kenal? Manusia tidak bisa hidup tanpa bergantung pada orang lain bukan? Kenal atau tidak, Jika mereka membutuhkan bantuan, Berikan."

Karena Sihoon tahu. Ia tahu bagaimana rasanya menjadi korban sasaran pembully.

Ia tahu rasanya.

Dan berdasarkan pengalamannya itulah, Ia tidak ingin orang lain juga tersiksa.

Hangyul mengangguk mengerti. Memang benar juga yang dikatakan Sihoon.

Walaupun menurutnya tetap saja apakah setiap orang yang bermarga Kim memang orang yang nekat.

Ya contohnya saja, Sihoon yang melindungi orang yang tidak ia kenal, Yohan yang selalu menggunakan kekerasan. Ada pula teman Yuvin yang bernama Kookheon, Nekat. Iya nekat. Nekat mempermalukan diri sendiri maksudnya.

Berbicara tentang Yohan, Hangyul masih penasaran. Sihoon ini siapanya Yohan?

"Oh ya, Kau siapanya--"

BRAK!!

"Hoonie! Astaga, Adekku!! Tau gak kalau kakak ini nyari kamu kemana mana! Ngapain kamu sampai bisa mendarat di UKS, Habis ngapain kamu!?"

Suara heboh Yohan mengakhiri kesunyian yang tadinya tercipta.

Sejak kapan sih Kim Yohan tidak heboh.

Tunggu apa?

"Kak--"

Sebelum Hangyul bisa menanyakan lebih lanjut, Yohan, Yang memang tidak peduli, lebih memilih menerjang sang adik.

TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang