2

13.8K 1.7K 234
                                    

HAPPY READING NOMIN FANS!!!



*****
"Mau lo apa sih? Minta maaf? Oke gue minta maaf!! Bereskan??" Ucap Jaemin gamblang.

Ia tidak pernah menduga dapat tamu tak di undang malam itu. Seseorang yang entah bagaimana masuk dalam apartemennya.

Jeno berputar-putar di bagian ruang tengah apartemen Jaemin, isinya tidak lagi seberantakan ketika awal Jeno masuk. Kertas-kertas serta buku yang berhamburan Jaemin rapikan tanpa memperdulikan kehandirannya.

"Minta maaf itu tidak cukup" Jeno menunjuk sudut bibirnya.

"Itu salah lo sendiri bangsat. Syukur juga nggk gue laporin lo" ngegas ae nak orang.

"Lapor?" Tanya Jeno dengan alis terangkat.

"Tindak pelecehan seksual" ucap Jaemin memperjelas.

Tawa Jeno pecah, bahkan membuat wajahnya merah.

"Pelecehan? Dan kamu sebagai korbannya? Itu lucu sekali manis" Jeno membuka kulkas Jaemin dengan santai lalu mencomot bir dingin dari dalamnya, berlagak seolah ruang itu miliknya.

"Apanya yang lucu bangsat??? Lo udah ngotorin bibir gue nih" ucap Jaemin sambil menunjuk bibirnya. "ARGH SIALAN" erangan frustasi itu semakin membuat Jeno bersemangat untuk melancarkan aksinya.

"Aku paham sekarang kenapa kamu begitu marah, itu yang pertama bukan?" Ejek Jeno dengan penyebutan "ITU" penuh penekananan.

"Lo ngomong sekali lagi gue patahin seluruh tulang badan lo" Jaemin kehabisan cara untuk mengusir manusia sialan itu.

"KELUAR LO!! SEKARANG!!!" bentakkan Jaemin tidak diindahkan Jeno.

"Wahh, benar-benar. Gimana bisa gue biarin mahluk PK kaya lo masuk ruangan gue. Keselamatan jiwa raga gue terancam"

"Aku ingin menawarkan sesuatu" Jeno memperhatikan papan kaca yang berada dekat meja kerja Jaemin.

"Nggk usah banyak bacod, gue nggk butuh penawaran dari lo. Sono cabut. Atau gue yang cabut"

Bodo amat dengan ninggalin Jeno sendirian. Orang kaya nggk mungkin maling isi apartemennya yang tidak seberapa itu.

"Kamu harus belajar menghargai tamu manis. Niat ku bagus pengen bantuin kamu. Bukannya manusia ini adalah incaran tim mu?" Jeno menunjuk sebuah foto yang tertempel di papan tulis kaca Jaemin.

Sebelah alis Jaemin terangkat saat Jeno menyebut kata Incaran dan Tim.

"Aku tau kamu pekerjaan mu, aku tau hobi mu, aku tau Tuhan mu, aku juga tau ulang tahun mu"

"Eh buset, Dilan nyasar" celetuk Jaemin. Kalo Dilan ngomongnya lembut kalo yang ini sok keren dengan kedua tangan masuk di saku celananya. Jijik banget, tetap aja bagi Jaemin manusia asing itu penjahat kelamin.

"Aku serius, harusnya kau menghargai bantuan ku"

"Lo pikir gue percaya gitu aja sama omongan busuk lo?"

Jeno mendekati Jaemin yang tengah duduk di sofa. Tegukan terakhir birnya Jeno habiskan di hadapan Jaemin. Tingkah sexynya itu akan membuat wanita manapun meneguk ludah, tapi tidak dengan Jaemin, ya iyalah, LAKI!!!

"Kau tidak akan pernah bisa menangkap pembisnis dengan pola pikir orang yang bukan pembisnis handal seperti ku"

"Sombong banget lo. Sementang nanam saham di Saudi Aramco" ejek Jaemin.

"Wah, aku pikir hanya aku yang penasaran dengan orang yang bisa membuat ku berdarah hanya dengan dua kali bertemu. Manis sekali" Jeno menyunggingkan senyum mautnya.

Skip and KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang