HAPPY READING NOMIN FANS!!!
*****
"Wah wah" Laura sedikit terkejut melihat penampilan orang dengan warna rambut pirang itu lagi."Halo Laura" sapa Jaemin santai.
"Jadi ada apa ini?" Laura duduk dengan tenang di kursi kebesarannya.
"Gue butuh info tentang manusia ini" Jaemin menyerahkan selembar foto.
Laura tersenyum, "Kamu tau kan semuanya di jual disini kecuali yang kamu minta"
"Gue bisa saja mengusut pembayaran pajak bangunan ini. Tolong kerja samanya" Jaemin juga menyunggingkan senyumnya.
"Pilihan ku memang tidak salah, malas basa basi" Jeno yang menonton saja mendelik pada Laura.
Laura berdehem kecil, "Semua ada harganya"
"Gue nggk akan nyentuh club ini kalo lo mau bekerja sama" Jaemin mengulurkan tangannya.
Laura terlihat berpikir sebentar, lalu menjabat tangan Jaemin.
"Ceritakan apapun yang lo tau tentang orang ini" Jaemin menerima buku hitam yang disodorkan Laura.
"Aku tidak tau banyak hal, hanya saja lelaki itu terlihat beberapa kali berjumpa dengan orang mencurigakan"
"Seperti apa penampilan mereka?" Tanya Jaemin dengan wajah serius.
"Mereka datang dengan pengawalan ketat, seseorang yang nampak seperti bosnya menggunakan kacamata hitam serta memakai alat bantu pendengaran" Laura kembali mengingat kejadian sekitar 10 hari yang lalu saat clubnya ramai oleh kedatangan segerombolan orang.
"Terima kasih Laura, sangat membantu" Jaemin mengeluarkan sesuatu dari paper bag nya.
"Apa ini?" Laura merogoh isi paper bag itu dan sedikit terkejut melihat isinya.
"Gue dengar lo suka banget warna merah, dan sepertinya lipstik Giorgio itu cocok buat lo"
Laura sedikit terperangah saat Jaemin membuat gestur seolah memoles lipstik dibibirnya.
"Baiklah, gue janji nggk akan nyentuh bangunan lo" Jaemin berpamitan bersama Jeno. "Satu lagi, terima kasih sudah menjadi bos yang baik selama ini Laura" Jaemin berbalik setelah beberapa langkah.
"Tunggu" Laura berdehem kecil. "Aku harus bicara pada Jeno" pinta Laura.
Jaemin yang mengerti segera meninggalkan keduanya.
"Kamu udah gila apa? Ngapain bawa polisi kesini?" Laura memijit pelipisnya menghadap Jeno.
"Maaf Laura. Kelici manis ku membutuhkan sesuatu dari mu" Jeno tersenyum.
"Kau benar-benar gila Lee Jeno. Apa untungnya bermain-main dengan mereka"
"Seru, aku butuh kesibukan baru selain ngantor" Jeno mengedipkan sebelah matanya pada Laura kemudian melenggang pergi.
*****
"Bagaimana? Aku cukup membantu kan?" Tanya Jeno santai. Ia memandang orang yang tengah sibuk disebelahnya itu.Jaemin hanya bergumam menjawab Jeno.
"Kau harus melihat ku ketika bicara" Jeno menarik dagu Jaemin membuatnya terpaksa memadang Jeno.
"Lepasin bangsat!!" Jaemin menepis tangan Jeno dengan kasar. Pandangannya masih sibuk dengan ponselnya.
"Kau harus membayar ku malam ini" Jeno duduk dengan tenang sembari membenarkan posisi dasinya.
"Ha!!" Dengusan kesal terdengar dari mulut Jaemin, entah apa yang akan diminta orang disampingnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skip and Kiss
Short StoryLee Jeno, pengusaha kaya yang kesepian. Na Jaemin, polisi tangguh yang butuh belaian. Baca dulu lah, jangan liat depannya doang. Kalo nggk suka tinggalkan, kalo suka monggo klik bintang dan kasih komentar, simple right? BOY×BOY NOMIN