moment story = Jimin - Jiyeon

1.9K 158 0
                                    

PERLU DIINGAT BAHWA MOMENT STORY TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN TRILOGY STORY YANG SUDAH MENUJU KONFLIK.

selamat menikmati.

***































***

"Huh? Jam kosong sehari penuh?"

"Guru-guru rapat. Membahas ujian untuk kita, katanya."

Jiyeon menghela napas dengan sangat panjang. "Percuma saja aku semalam begadang untuk menyelesaikan tugas praktik lisan."

Hyera mengerjapkan matanya. "Tugas praktik lisan? Yang mana?"

"Sastra Korea." Jiyeon mengerjap, sebelum menajamkan tatapannya. "Jangan katakan kalau kau belum selesai."

Hyera mengerjapkan matanya sebelum terkekeh. "Perkataanmu selalu saja benar."

Jiyeon memutar matanya dengan malas. Tangannya mulai bergerak lincah ketika sudah menggenggam ponselnya. Gadis itu mendengus, percakapan grup cukup sepi. Lorong lantai mulai ramai karena beberapa siswa bermain di luar kelas, atau juga mampir ke kelas lain.

"Tidak mampir ke kelas Jiwoo?"

"Jiwoo jadi perwakilan taekwondo putri."

"Kau tidak?"

"Skip dulu." Jiyeon menutup mulutnya, menguap sejenak. "Pembukaan parade ulang tahun sekolah nanti, aku yang ambil."

Hyera mengangguk. "Pembukaan?"

"Yap. Setiap ekstrakulikuler harus menampilkan suatu pertunjukan saat pembukaan nanti."

Hyera menoleh ketika ada yang memanggilnya. "Kutinggal dulu, tidak apa?"

Jiyeon mengibaskan tangannya. "Sudah, sana. Tidak apa-apa. Aku titip air minum."

Hyera melambaikan tamgannya dan berlari kecil, keluar dari kelas. Bisa Jiyeon lihat, sahabatnya itu sedang bertos ria sebagai salam pertemuan sebelum menghilang dari balik pintu. Jiyeon menghela napas sebelum membanting tubuhnya pada punggung kursi.

Matanya terus saja mengerjap ke arah jendela yang menampilkan langit biru di siang hari yang cukup silau. Sepasang telinganya menangkap ramainya kelas. Waktu terus saja berjalan sampai dirinya tersentak mendengar suara bel, pertanda jam istirahat.

Jiyeon mendengus. Dirinya malas berdiri, apalagi berjalan turun menuju ruang organisasi hanya untuk bercengkerama dengan anggota organisasi yang bersemayam di sana. Biasanya, ruangan itu cukup ramai jika sedang jam kosong seperti sekarang.

Tok! Tok!

Jiyeon spontan memegang ponselnya yang tergeletak di atas meja. Gadis itu menoleh, mengerjapkan matanya ketika mendapati Jimin yang tersenyum sambil menggoyangkan sebuah kantung kertas.

"What?"

"Kau belum sarapan tadi. Jangan mengelak."

Jiyeon menepuk dahinya. Iya, tahu. Tapi jawabannya jujur sekali dan kelakuannya itu nekad?!

Jiyeon mengetuk mejanya sebelum berlari kecil menghampiri Jimin yang terkekeh melihatnya. Gadis itu melirik apa yang digenggam tangannya. Jimin yang mengerti kode itu, memberikannya pada Jiyeon.

[BLURB] TRILOGY = SD+BGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang