sembilan👻

1.3K 100 20
                                    


"Gimana keadaan teman kami dok?" Tanya Nk saat dokter yang bernama Ray itu keluar dari ruangan Aca

"Keadaannya sangat buruk, dia kritis saat ini, kenapa baru dibawa kesini sekarang? Kemarin kemarin ada apa?"

"Kok om tau kalo dia baru dibawa ke RS sekarang?" Hendri bertanya, dokter ini adalah omnya Hendri

"Jelas aja om tau hen, luka ditubuh dia sudah mengering, pasti dia dibiarkan saja tanpa ada obat yang masuk"

"Cuma infuse dan oksigen yang dia dapat" sambung dokter tadi, ah dia adalah seorang dokter, pastilah dia tau jika Aca sama sekali tak kemasukan obat

"Ceritanya panjang om, yang jelas Aca sekarang udah om tangani kan?" Ucap Hendri

"Sudah, om bakal cek dia nanti kalau kalau ada perubahan"

"Makasih ya om" balas Hendri dan mendapat anggukan dari dokter itu lalu beliau pergi

"Yuk kita liat Aca" ucap Rafi lalu mereka masuk satu per satu keruangan Aca termasuk juga arwah Aca

Aca terbaring dibrankar rumah sakit itu, masih kedaan tak berdaya tapi ada sedikit perubahan diwajahnya, pucatnya semakin berkurang

NK mendekat lalu memegang tangan Aca, ah syukurlah tangannya sedikit menghangat, karena suhu ruangan ini juga yang sesuai untuknya

"Kak, bangun kak! Manda sama mama butuh kakak! Bangun kak!" Manda berucap sambil menggoyangkan tubuh Aca

NK mengusap lembut bahu Manda, ia tau keadaan Manda kacau sekarang,

"Kak Nk, gue mau kak Aca bangun kak" tangisan Manda pecah sekarang, lalu Manda memeluk Nk

"Doain man, kakak Lo orang yang kuat, gue yakin dia bisa cepet sadar" ucap Nk dengan Manda yang masih didekapnya

"Shut! Lo ngga boleh nangis dong, Kakak Lo liat tauk" ucap Nk sambil melepaskan pelukan Manda lalu menatapnya

"Liat? Kak Aca lagi gasadar kaya gini gimana bisa liat" balas Manda sambil mengusap air matanya

"Gue bisa liat man, gue disini! Gue kangen berantem sama Lo, gue kangen!" Ya arwah Aca yang berucap itu, Nk menatap arwah Aca yang nampak sedih itu

"Makasih udah buat adek gue tenang" ucap Aca saat menyadari Nk menatapnya, Nk tersenyum lalu mengangguk

Skip

NK dan putra kini sudah sampai rumah, tentunya mendapat ribuan pertanyaan dulu dari sang bunda, dan untungnya Nk padai sekali membuat alasan, alhasil dia lolos dari marah sang bunda

Kini Nk sudah berada dibalkon kamarnya, rasa suntuk sekarang menjalar ditubuhnya

"Dek!" NK menatap datar kearah balkon kamar Iqbaal, yang sudah ada Iqbaal disana

"Besok jadi ikut ya?" Ah Nk lupa kalau besok ada janji dengan Iqbaal

"Dikasih apa kalo mau?" NK menjawab sambil mendekat ke bibir balkon

"Album terbaru BTS?"

"Deal!" Hah gampang sekali kan membujuk Nk?

"BTS aja semangat Lo Maemunah!" Kesal Iqbaal, Nk malah terkekeh

"Main gih sini, gue suntuk!" Ucap Iqbaal

"Wah sama dong, gue lagi pengen berantakin kamar orang gitu kak" balas Nk disertai kekehannya

"Heh! Gue jatohin dari sini ya!" NK malah tertawa mendengar ancaman Iqbaal ini

"Bercanda kalik kak!" Balas Nk saat sudah sampai dibalkon kamar Iqbaal

My Handsome GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang