Bab 2

21 2 0
                                    

Queen Alexa, memasuki kerumunan iblis yang sudah lama tidak ia rasakan. Tanpa mempedulikan lelaki yang menabraknya tadi, ia masuk kedalam kerumunan itu. Iapun mulai membaca pengumuman yang anak laki² tadi sebutkan.

"Sore ini akan diadakan festival rakyat tersendiri. Acara ini dapat diikuti oleh semua mahkluk, kecuali keluarga kerajaan"

"Dih, apa-apaan ini, anjirr?? Jadi, selama ini rakyat yg gua cintai setengah idup, bikin pesta sendiri tanpa gua gtu? Dih, parah. Bodo amet, gua dtg aja" batin ratu jengkel. Dibawah kertas pengumuman tadi masih ada pemberitahuan lagi.

"Hati-hati! Bagi semuanya harap berhati-hati! Krn klo gak berhati-hati, yaudah berperut-perut aja. Ehe, canda. Seora..seiblis pedagang ditemukan tewas di kapalnya. Diduga adanya seiblis penyusup.
Berhati-hatilah!"

Ratupun merasa jengkel. Karna dia tidak tahu apa-apa soal itu. Tak ada seiblispun yg memberitahunya. Demi menenangkan pikiran, iapun berjalan-jalan di alun-alun kota. Tak disangka, senja telah datang. Iapun pergi ke tempat pestanya diadakan.

Pestanya diadakan di tavern kota. Lumayan ramai dan bising. Tak tahan dengan hal itu, ratupun memutuskan untuk pergi keluar. "Gua kira apaan njir. Cmn makan ama minum doang, trus brisik lagi. Ya, namanya juga pesta, gmna sih, gue?" Gerutunya.

"Permisi, apakah anda..warga sini?". Ratu membalikkan badannya ke arah suara itu datang. Iblis yg bertanya itu merupakan gadis iblis berpakain merah dengan renda putih dan bbrp tas, berambut coklat, warna matanya berbeda. Mata kanan berwarna biru, sedangkan mata kirinya berwarna merah. Dan Ia tampak seperti pengelana.

Bingung untuk menjawab, ratupun menjawab dengan "ya". Lalu gadis itupun memasang wajah enggan dan bertanya, "Maafkan jika saya lancang, tapi apakah anda sang ratu?". Dan dengan jawaban yang sama, Ia menjawab pertanyaan gadis itu.

Gadis itu tampak senang mendengar jawaban sang ratu. Raut wajahnya memberitahukannya akan hal itu. Tak lama sesudah itu, Ia menundukkan kepalanya dan berkata, "maafkan saya tapi, saya hanya sangat senang! Bolehkah saya berjabat tangan dengan anda?" sambil mengulurkan tangannya. Sang ratupun berpikir dalam benaknya, karna dia meminta dengan sangat sopan, mengapa tidak? Lalu ratupun menerima permintaannya untuk berjabat tangan.

Sekali lagi gadis itu tampak senang. "Ah, nama saya Rin. Saya dengar, anda baru saja mengangkat dua orang anak. Jadi...apakah aku bisa menjadi anakmu juga?" katanya. "Tentu saja, boleh" jwb sang ratu. "Jangan. Ini anak gadisku".

"Tuh suara dateng darimna dah??" canda ratu. Tak lama kemudian, seorang pria muncul entah darimana Ia datang. Pria itu berambut sepundak, memakai pakaian serba hijau tua. Rinpun kebingungan, karna barusan pria itu memanggilnya, anaknya.

Queen: Lah, lu sapa?

???: Namaku Nicolas.

Queen: Lalu, apa peduliku?

Nicolas: Enak saja kau. 

Queen: Hah? Dia aja setuju sama gue.

Nicolas: Cerai yuk, Lex.

Queen: Lu syapa njerr.

Nicolas: Aku ga sanggup jadi suamimu.

Queen: Ha? Nikah kapan? Pacaran aja kaga.

NIcolas: Eh...12 tahun yang lalu...

Kemudian, Rin meleraikan mereka berdua, karna pertengkarannya mulai gajelas. Bukan mulai gajelas sih, emg dari awal gajelas. "Stop dong.." ucap Rin. Queen mengiyakan. "Aku ada urusan. Sampai jumpa nanti" ujar pria bernama Nicolas itu. Rin yang penasaran kemudian bertanya, "Pria yang tadi itu siapa? Suamimu? Berarti dia itu bapakku?". "Bukan. Amit-amit dah gua punya suami kek dia" jawab ratu.

Nic: Iya aku bapakmu.

Rin: tuh maq ngaku² dia.

Queen: Enggaa, jangan percaya kamu, naq. Udah ga kenal, ngaku² suami, nyolot, masih disini lagi. Udah sana lo pergi, hush².

Nic: Istri kejam.

Queen: Capek saia. Ke rumah yuk, Rin!  -Teleportation-

(Dan merekapun meninggalkan Nicolas, seorang, diri)

At the castle...

"Nah, nih, rumah kamu yang baru" ujar ratu. Rin memandang sekitar, dan terpukau. "Jenn!!" Teriak ratu. "Apa maqq??!" jawab Jenis muncul dengan penampilan berantakan. "Napa maq?". "Ugh, elu. Keluar kamar yang rapi dikit nama sih elah. Nih, adek lo. Baru gua pungut" ucap ratu.
Jenis dan Rin saling bertatap muka, lalu...

Jen: ADEKK!!
Rin: KAKAKK!!

Berpelukkan~

Queen: buset dah, kek abis ga ketemu selama satu juta tahun kapur ni kk beradek_-

Bersambung~

The Absurdness Of The Demon FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang