3

9 2 0
                                    

Rombongan Aldo membuat keributan di kelas, karena kejahilan nya membawa cicak yang diberikan pada teman satu geng nya, Rafi. Cowok yang populer karna kepiawaiannya dalam bermain bola basket itu kini hanya bisa menjerit jerit, berlari sejauh mungkin jika bisa. Satu kelas kompak menutup pintu dan jendela, mengepung Rafi agar tak kabur dari kejahilan teman sekelasnya.

"Awasiiin woy gue gelii" jerit Rafi, ia kini berdiri di atas kursi, memegang sapu untuk memukul siapa saja yang memberi nya cicak.

Semua yang ada di kelas tertawa terbahak-bahak melihat tingkah laku Rafi. Kido yang teman sekaligus sahabat Rafi hanya bisa diam sambil tertawa karena raut wajah Rafi memerah seperti bayi.

"Sama cicak aja takut gimana mau jagain Sarah" goda Galih, satu kelas juga tau kalau Rafi menyukai Sarah meski hanya lewat kode kode saja.

Sarah melotot kearah Galih, "bacot"

Satu kelas masih fokus pada cicak dan Rafi.

"Lo bisa ga sih pergi ke kelas Lo sekarang. Lagian dah sampe"

Perintah seseorang pada seseorang juga. Dari arah koridor dekat tangga, dua orang itu jalan berdua.

"Eh siapa tuh?"
"Eh itu kan Nani?"
"Rey?"
"Pacaran?"

Sontak semua menghentikan aktivitas nya, membuka dan mengintip mereka di balik jendela atau pintu. Nani dan pacar baru nya yang tak di ketahui anak anak kelas kecuali Sarah dan Lidya.

Rey berjalan menyampingi Nani yang kini seperti sedang lomba jalan cepat. "Gue kan mau nganterin pacar baru gue"

Nani berhenti di dekat kelasnya, satu meter sebelum pintu masuk kelas nya. "Lo kaya ga pernah pacaran deh kalo gini"

"Ehem" deheman suara dari pintu. Yap rombongan Anak kelas tengah menatap mereka berdua.

"Biasa nya nih kalau ada yang pacaran pasti bakal ada..." Ucap Aldo dengan pernyataan menggantung yang langsung dijawab serempak oleh satu kelas "Pejee"

Satu kelas langsung riuh tak karuan. Berhamburan untuk menyambut Nani yang kini mempunyai pacar baru. Rey yang ada di depan kelas diam. Baru tau kalau anak IPA bukan hanya purba tapi sangat pro dalam urusan makanan.

Peje atau Pajak jadian, sesuatu yang harus di berikan jika seseorang telah berpacaran atau ulang tahun. Entah siapa yang mencetuskan hal seperti ini terlebih dahulu tapi yang pasti, kini..

"Woyy pesen yang banyak yaaa. Kelas kita di traktir sama Bambang dari kelas IPS 2" seru Galih, Bambang yang di maksud ialah Rey karna Galih tidak tau siapa nama cowok itu ,yang ia tau kini ia tengah menikmati bakso dari hasil paksaan.

"Makasih loh Nani. Beruntung deh lo punya pacar yang baik" seru mereka, rombongan Tresa.

Nani dan Rey hanya tersenyum, senyum yang dipaksakan. Senyum karna kini uang jajan mereka harus ludes karna mentraktir kelas macam ini.

"Besok kalau ada yang jadian lagi ngomong ngomong yaa " ucap Kido sambil melirik ke arah Rafi dan Sarah yang langsung di dijitak oleh Rafi.

"Mulut kalo ngomong kaya sepur"

Satu hal, kini Nani dan Rey tengah saling pandang. Nani menyalahkan Rey, karna dia kini mereka harus mentraktir bakso satu kelas.

"Wuyyy bilang apaa ke nanii sama rey" teriak Dita, mencoba mengambil pendapat suara dari satu kantin.

"Makasihhh REYNANI. Semoga langgeng yaaa"

Semua nya bersorak riuh, membuat kehebohan di kantin karna ini pelajaran kosong, guru matematika tidak hadir karena alasan sakit.

REYNANI ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang