1. Kebahagiaan

23 4 2
                                    

Sebagian besar manusia hanya menghitung masalahnya tidak dengan kebahagiaannya


Pagi merupakan hari tersibuk bagi semua orang. Apalagi pagi di hari senin. Tak terkecuali bagi Azka Pratama yang ingin berangkat ke sekolah setelah libur tengah semester.

Azka berjalan ke cermin untuk sekedar melihat penampilannya pagi ini.
"Wahh" ucap azka saat tiba di depan cermin.
"Wow Azka Pratama, lo terlalu ganteng pagi ini, speechlesh gue" ucap azka di depan cermin.
"Assalamu'alaikum, panggilan kepada Azka Pratama untuk segera turun karna sarapan sudah siap dan harus segera berangkat ke sekolah" ucap ayah azka menggunakan toa masjid.
"Ayah gue kumat lagi" gumam azka lalu segera turun.

Afkar, ayah azka selalu memanggil azka dengan menggunakan toa masjid. Alasannya pertama, hemat waktu, kedua hemat suara, ketiga lebih mempan dan yg paling penting biar berbeda dari yg lain. Aneh memang. Karna ayah azka memang aneh.

Azka Pratama, anak dari Afkar Aditya dan Putri Kumala Sari. Ibu azka sudah meninggal sejak azka masih kecil. Jadi azka hanya tinggal berdua dgn ayahnya. Keluarga azka bukan org yg kaya raya dan tidak juga miskin, lebih tepatnya keluargamya berkecukupan. Ayah azka hanya seorang karyawan biasa di kantornya jadi tidak ada yg spesial dari ayag azka selain kelakuan anehnya dan kasih sayangnya kepada azka.

Setelah azka turun, azka melihat ada karper yang besarnya nauzubillah berwarna coklat.
"Lah kita mau piknik yah?" Tanya azka yg kebingungan
"Enggak dong kan kamu mau sekolah" ucap afkar
"Terus kenapa karpet nya di gelar? Ayah mau arisan ya?" Tanya azka
"Enggak" ucap afkar
"Lah terus buat apa?" Ucap azka
"Ayah cuma mau ngasih tau kamu karpet baru ayah" ucap afkar tersenyum
"Untung bokap" batin azka
"Bagus kan" ucap afkar bangga
"Iyaa bagus"
Setelah itu azka dan afran sarapan di meja dalam keadaan hening karna kata afkar kalau makan harus diem jgn sambil bicara supaya bisa merasakan kenikmatan makanan yg sesungguhnya.

Selesai makan azka berangkat ke sekolah dgn motornya. Sebelum itu azka berpamitan dgn afkar terlebih dahulu.
"Yah azka berangkat ya" ucap azka sambil mencium tangan ayahnya.
"Yaudah hati hati, ayah juga mau berangkat sebentar lagi, kamu duluan aja" ucap afkar
"Oh iya kaa nanti pulang sekolah jgn lupa ajak temen kamu ke rumah" ucap afkar lagi
"Buat apa yah? Ayah mau pemer karpet baru?" Ucap azka to the point
"Itu salah satunya, tapi bukan cuma itu kok, pokoknya ajak aja temen kamu ke rumah" ucap afkar
"Oke deh" ucap azka lalu pergi dgn motornya.

Setelah sampai di sekolah. Azka memarkirkan motornya dan berjalan menuju kelasnya.

Disepanjang jalan azka tak henti hentinya menyebutkan namanya kepada org lain walaupun mereka sudah mengenal azka
"Hai gue azka"
"Hai gue azka"
"Hai gue azka"

Org yg melihat azka seperti itu hanya bodo amat karna seorang Azka Pratama selalu seperti itu mulai dari pertama sekolah.

Saat tiba di kelasnya, azka berdiri di depan dengan tangan yg saling bertautan seperti paduan suara.
"Assalamu'alaikum teman teman ku sekalian gue azka pra..."
"Udah ga ush basa basi deh ka" ucap salah satu teman sekelas azka
"Hehe... gue ada pengumuman buat lo semua pokoknya pasti lo semua kaget dengarnya" ucap azka
"Apaan" ucap siska teman sekelas azka
"Bokap guee.....punya karpet baruu yeeyy" ucap azka kegirangan sendiri
"Ah elah gue kira apaan kamprett" ucap adit
"Yeee denger dulu, kalian di undang kerumah sma bokap" ucap azka
"Wahh makan makan nih pasti, udh lama ga di ajak ke rmh sma om afkar" ucap zidan

Bel tanda masuk pun berbunyi, berarti tanda bahwa pelajaran akan segera di mulai

Saat ini azka dan teman temannya menuju ke rumah azka untuk bertemu afkar, ayah azka, setelah tiba di depan pagar, mereka disambut oleh ayah azka dengan peluit di lehernya
"Prittt....prittt.... sini sini parkirnya di sini"
"Di sebelah sini masih cukup nih 1 motor lagi"
"Parkir yg rapi yaa"
"Ayah lo kerjanya apaan sih ka? Kerja di kantoran atau jadi tukang parkir sih? Berbakat banget gue liat" ucap adit
"Ayah gue mah multitalent, lo suruh ngepet aja juga bisa" ucap azka santai
"Ngepet tanpa di jagain lilinnya aja mah om bisa" ucap afkar tiba tiba
"Yaudah yuk masuk, kasian karpet baru di anggurin" ucap afkar sambil masuk ke rmh

Semua teman teman azka masuk ke rumah dan disana sudah di sediakan berbagai macam makanan dan minuman. Tanpa pikir panjang teman teman azka langsung menyerbu makanan itu.
"Oh ya om, kok kita makannya di karpet yg lama sih om kenapa gak di karpet yg baru aja?" Tanya zidan
"Yee tujuan om ngundang kalian kesini kan cuma buat pamer karpet baru, bukannya nyobain karpet baru om" ucap afkar santai
"Azkaaa bokap lo kenapa gini amat sih gilanya" teriak zidan
"Bukan bokap gue yg gila, tapi lo aja yg kewarasan, hahaha" ucap azka
Azka dan afkar hanya bertos ria sambil tertawa
"Untung nih makanan enak" gumam zidan

Setelah semua selesai menyantap makanan, teman teman azka pun pergi ke parkiran untuk pulang
"Oke lurus teruss, stopp, sini sini parkirnya dua ribu" ucap afkar
"Nih om" ucap adit sambil memberikan uang 2 ribu kepada afkar

Memang sudah menjadi ciri khas kalau afkar selalu meminta uang parkir kepada teman teman azka.

Setelah semua teman azka pulangdan semuanya sudahdi bersih kembali azka dan afkar berkumpul di ruang tv
"Nih ka, kamu sumbangin ke masjid ya, katanya disana mau ada pembangunan tempat wudhu baru, sumbanginnya atas nama teman teman kamu aja" ucap afkar sambil memberikan uang hasil parkir motor tdi kepada azka
"Oke yah" ucap azka sambil tersenyum

Azka sangat bangga kepada afkar karna segesrek dan segila apapun ayahnya sebenarnya afkar sangat baik dan perhatian
"Oh iya yah, besok malem temen azka ngadain acara ulang tahun. Azka minta izinbuat pergi ya yah" ucal azka
"Iyaa tapi pulangnya jgn kemaleman ya" ucap afkar
"Siapp bos, yaudah azka nganter uang sumbangan ke masjid dulu yah" ucap azka sambil berdiri dan mencium tangan afkar

Setelah kepergian azka, raut wajah afkar langsung berubah menjadi khawatir.
"Kenapa perasaan ayah ga enak ya kalau kamu pergi besok?" Gumam afkar
"Semoga ga terjadi apa apa sma kamu ya ka" ucap afkar







"Kenapa perasaan ayah ga enak ya kalau kamu pergi besok?" Gumam afkar"Semoga ga terjadi apa apa sma kamu ya ka" ucap afkar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azka Pratama


I love my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang