2. Permulaan

13 3 0
                                    

Di titik tertentu dalam kehidupan kita, kita kehilangan kendali atas apa yg terjadi, dan hidup kita kemudian di kontrol oleh takdir.






Setelah bersiap siap untuk pergi ke ulang tahun temannya yaitu adit. Azka singgah sebentar ke cermin
"Wahh lo ganteng seperti biasanya Azka Pratama" ucap azka

Setelah selesai memuji dirinya sendiri. Azka turun kebawah untuk pergi.
"Yah azka pergi ya" ucap azka kepada ayahnya
"Pulangnya jangan kemaleman, bawa motornya hati hati jangan ngebut" ucap afkar mengingatkan
"Oke bos" ucap azka lalu pergi dgn motornya

Tak lama kemudian azka tiba di rumah adit dgn selamat
"Ehh Adit Kurniawan, happy birthday broh ga nyangka gue cepet banget lo gedenya, perasaan kemaren baru kecebong ah sekarang udah jadi orang aja lo" ucap azka
"Sok tau banget sih lo, emang dari sekian banyak kecebong bokap gue, lo tau gue yang mana?" Tanya adit
"Tau, yg masuk ke rahim nyokap lo kan" ucap azka
"Selamat Azka Pratama anda benar dan anda berhak mendapatkan kue ini sebagai hadiahnya" ucap adit

Semua teman adit yg hadir bertepuk tangan seolah kagum atas apa yg terjadi.
"Terima kasih semuanya, saya terharu" ucap azka
"Apakah ada yg ingin anda sampaikan? Sepatah dua kata saudara Azka Pratama?" Tanya adit yg sok serius
"Pertama tama saya bersyukur karna bisa menjawab soal itu dan yg kedua terima kasih kepada ayah saya yg mempunyai bibit unggul sehingga bisa membentuk saya seperti ini dan tidak lupa juga terima kasih kepada semua fans saya yg sudah mendukung saya sampai sejauh ini dan intinya terima kasih semua nya saya terharu" ucap azka dramatis
"Alay banget lo" ucap zidan tiba tiba
"Yee ngerusak suasana banget si kampret" ucap azka
"Bodo amat" ucap zidan lalu pergi.

Setelah selesai dgn acara ulang tahun adit. Azka pun langsung pulang ke rumahnya.

Di dalam perjalanan samar samar azka melihat seseorang menyiksa perempuan di dalam sebuah rumah tidak layak huni karna sepertinya rumah itu bekas kebakaran. Azka memberhentikan motor nya dan pergi untuk melihat lebih jelas.

"Drrttt....drrttt...." ponsel azka berbunyi dan ternyata afkar yg menelpon
"Assalamu'alaikum yah, kenapa?" Tanya azka
"Waalaikumsalam, kamu dimana ka?" Tanya afkar
"Azka lagi dijalan terus azka kayak ngeliat seseorang nyiksa perempuan gitu yah. Terus sekarang azka mau liat" ucap azka
"Hah? Sekarang posisi kamu lagi dimana?" Tanya afkar panik
"Azka ada di persimpangan deket jalan kamboja itu yah, yg sepi" ucap azka
"Ya udah kamu tunggu aja disana oke, jangan kemana mana biar ayah susul kamu" ucap afkar semakin panik.
"Tapi yahh..." belum sempat azka protes telfonnya sudah dimatikan sepihak oleh afkar.

Afkar dgn cepat mengambil kunci mobilnya dan segera menuju ke tempat azka berada.
"Kekhawatiran ayah sekarang beneran terjadi ka. Semoga kamu baik baik aja" ucap afkar lalu melajukan mobilnya membelah jalan jakarta dengan kecepatan di atas rata rata.

Sementara itu azka yg semakin penasaran langsung segera mendekat dan tidak menunggu ayahnya. Tapi azka tidak sengaja menginjak kaleng dan membuat suara.

Orang yg berpakaian hitam itu pun mendengarnya dan menghampiri azka.
"Hai jagoan" ucap pria itu

Wajah pria itu ditutupi oleh topeng berwarna hitam sehingga azka tidak bisa melihatnya.
"Berani mengganggu ku rupanya" ucap pria itu lagi
"Bapak lagi ngapain ucap azka gugup
"Ga usah banyak tanya jagoan" ucap pria itu lalu memukul wajak azka.

Lalu terjadi pertarungan antara azka dan pria bertopeng itu.

Setelah beberapa menit berkelahi azka sudah kewalahan melawan pria itu skill bertarung nya tidak bisa di remehkan.
"Azkaaa" ucap afkar yg baru saja tiba.

Azka yg mendengar ayahnya menoleh untuk melihat dan saat itu lah pria bertopeng itu langsung menusukkan pisau keperut azka. Pria bertopeng itu tidak hanya menusuknya sekali tetapi dia menusukkan nya berkali kali dengan gerakan memanjang ke samping dari dada sampai ke perut dan pisau yg di gunakan oleh pria itu bukan pisau yg tajam melainkan pisau yg berkarat dan jangan lupakan pria itu menusukkan pisau sepanjang kurang lebih 20cm.

Ayah azka yg melihat itu langsung menendang pria itu dan menghajarnya.

Pria bertopeng itu pun terjatuh karna tendangan afkar, tapi dengan sigap pria itu berdiri dan memasang kuda kuada untuk membalas serangan afkar.

Azka sangat kesakitan saat itu pasalnya bukan cuma bau amis yg di timbulkan dari darahnya tapi pisau yg di tusukkan pria itu masih menancap dgn sangan indah di perut sebelah kanan azka.

Dengan sisa tenaga nya azka berusaha mencabut pisau itu untuk mengurangi rasa sakitnya.

Akhirnya pisau itu bisa di cabut dari perut azka berkat kerja kerasnya tapi sekarang azka sangat lelah bahkan untuk mempertahankan matanya tetap terbuka rasanya sangat susah.

Pertarungan antara afkar dan pria itu masih tetap berlanjut. Azka hanya bisa berharap semoga ayahnya baik baik saja dan azka sudah pasrah dgn apa yg akan terjadi selanjutnya kepadanya. Azka berharap semoga setelah dia membuka mata rasa sakit ini tidak ada lagi.

Tidak peduli apakah saat azka membuka mata dia masih di dunia atau sudah di alam lain.

Perlahan semua nya menjadi gelap.







Maaf lama up nyaa, hehe:) Gimana nih sma azka? Bakalan meninggal atau enggak?. Tungguin ajaa oke. Jgn lupa vote dan komen:)

I love my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang