2

1.3K 200 21
                                    

Entah sudah yang keberapakali sinbi menghembuskan napas kasar pelan. Gadis itu sangat menyadari jika sedaritadi jungkook terus memperhatikannya. Terbukti saat sinbi membalikan badannya kebelakang maka yang ia dapati adalah tatapan intimidasi dari jungkook.

Kini sinbi yakin jika apa yang dikatakan jungkook semalam adalah ancaman. Dan bisa jadi itu merupakan ancaman terbesar dan membahayakan baginya. Mungkin.

"Yak sinbi!!." Sinbi tersentak kaget akibat teriakan yuju diambang pintu kelas. Membuatnya harus melayangkan tatapan tanya pada temannya itu.

Yuju berjalan cepat kearah sinbi. Kemudian menarik tangan gadis hwang itu dengan antusias.

"Kau tahu. Seungwoo sudah kembali dari pertandingan basketnya." Ucap yuju dengan sesekali berteriak senang.

"Kau serius?"tanya sinbi gadis itu kini terlihat antusias. Namun ia kembali murung saat mendapati tatapan tajam dari orang dibelakangnya. Siapa lagi jika bukan jungkook.

"Tunggu apalagi. Ayo." Yuju kembali menarik tangan sinbi membuat sinbi mau tak mau harus ikut dengan gadis jung itu setelah tangannya berhasil mengambil sesuatu didalam tasnya.















_________

Sinbi menghentikan langkahnya membuat yuju juga melakukan hal yang sama. Didepan mereka sudah ada sekumpulan siswa yang sedang berbondong-bondong memberikan hadiah pada pangeran sekolah, Han Seungwoo.

Sinbi menatap hadiah yang juga sempat ia siapkan untuk sang pangeran sekolah.

"Dia mungkin akan membuang hadiah dariku." Ucap sinbi pelan.

"Wae?" Tanya yuju.

"Kau tidak lihat hadiah-hadiah yang diterimanya. Semua barang-barang mahal. Aku tidak yakin dia akan menerima hadiah dariku." Yuju lantas memutar bola matanya malas mendengar ucapan sahabatnya itu.

"Yak! Apa kau baru mengenal seungwoo kemarin? Seungwoo bukan orang yang seperti. Ayo."

"Tapi. ." Yuju sama sekali tak mengindahkan ucapan sinbi. Ia kembali menarik tangan temannya itu untuk mendekat ke kerumunan para siswi yang masih sibuk memberikan hadiah pada seungwoo.

"Yuju aku tidak bisa. Aku pergi saja." Ucap sinbi kemudian membalikan badan bersiap untuk pergi dari sana. Namun seseorang kembali menarik tangannya. Bukan yuju. Tapi Seungwoo.

"Kau ingin memberikannya padaku?." Tanya seungwoo. Sinbi tergagap. Lidahnya menjadi kaku seketika. Melihat seungwoo dengan jarak sedekat itu memang tidak baik untuk kesehatannya.

"Ti-tidak. .a-aku.." disaat sinbi belum menyelasaikan kalimatnya, seungwoo mengambil kotak ditangan sinbi dan tersenyum begitu melihat apa yang didalamnya.

"Sebenarnya hadiah seperti ini yang sangat aku inginkan". Ucap seungwoo seraya memperhatikan handuk kecil dengan ukiran namanya disana. Sangat cantik.

"Kau yang membuatnya?. Sinbi menggeleng pelan.

"Ibuku yang membuatnya." Jawab sinbi malu.

"Ahh jadi ini dari ibumu."

"Dariku. Bu-bukan ma-maksudku. .

"Aku mengerti. Terima kasih. Kau sangat tahu apa yang aku perlukan." Ucap seungwoo. Tangannya dengan lembut mengusap ujung kepala sinbi. Yang sukses membuat sinbi menegang ditempat.





"Yu-yuju. Seungwoo mengelus rambutku." Ucap sinbi yang terlihat masih belum percaya dengan apa yang terjadi.

"Kau beruntung sekali. Aku kapan?." Ucap yuju sambil menatap seungwoo yang kini berjalan menjauh.

Sweet But PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang