The Ending.

392 30 10
                                    

Duh NC nih!!Warning!!! ke bijakan dalam membaca.!!




Lama hiat jdi binggung mau lanjutin. So lgsg cekedot!!!




Ini belum berakhir, Tidak sebelum Chanyeol mengatakan nya, perasaan sakit akan selalu didepatnya kala Jongin mengatakan cinta sementara ia tidak bisa membalasnya.

Waktu berganti kehari, minggu, bulan hingga tahun mendatang semua itu ia lewatkan bersama Yifan dalam hati terlampau.

Cinta Chanyeol kepada kris seperti kisah Fantasi Suho-Han dan Oktoyo Yixing didalam buku yang sudah habis terbaca-nya, dimana cinta itu berujung indah dan Chanyeol mengharapkan semua itu tetapi keinginannya seakan barang tabu tidak memiliki arti sama sekali, Yifan bukan manusia sepertinya, pemuda itu hanya hantu tersesat yang saat ini diberi jalan kepada malaikat untuk kembali ketempat seharusnya.

Dan cerita itu hanya karya karangan manusia dengan imajinasi-imajinasi mengajak sebuah rekarnasi...tentu itu tidak mempegaruhi akal sehat Chanyeol meskipun naif jika ia sebenarnya juga menginginkan rekarnasi itu untuk Yifan dan cintanya.

Maka dari itu Chanyeol harus bisa menerimanya...Chanyeol harus merelakan pemuda itu dan melatih hati yang begitu simpati kepada Yifan.

Namun jika melihat kenyataan ini, nama Jongin tertenger diliang kubur tidak dapat menghentikan lianangan pedih seakan air matanya jatuh akan sebab.

Tangan terkepal Chanyeol menjatuhkan serangkaian bunga putih terbungkus ketanah, tidak tau harus berekspresi apa namun jantung berdetak membawa kedalam hati yang saat ini sakit, perlahan air mata itu terjatuh dengan ritma tidak menentu.

"Setiap hari aku berharap akan bunga putih yang dibawa ayah dan ibuku, tapi sampai detik ini keinginanku hanyalah angan2 bodoh ku saja." Kicauan burung mengurangi kecanggungan keduanya. Yifan menggengam tangan Chanyeol erat sementara Chanyeol tetep diam dalam tangis menatap makam yang tampak lusuh tidak terawat, tumbuh2 hijau merambat lebat disana dan beberapa lembar daun kering.

"Tahun lalu ibuku meninggal sementara ayahku sering bolak-balik kerumah sakit, dia sudah sangat tua aku tidak bisa membayangkan bertapa gagahnya dulu dengan tubuh ringkihnya sekarang, aku ingin memeluknya sekali jika bisa."

Bahu Chanyeol semakin bergerak naik turun.

"Tapi yang menjadi janggal, mengapa mereka begitu membenciku." Ucapan Yifan terdengar parau.

"Bahkan sekalipun aku mencari tau..aku tetap tidak mendapat jawabannya."

"Ini misterius yang harus ku dipecahkan. tapi aku seakan kehabisan akal bahkan semua cara dan strategi sudah ku lakukan...Akan tetapi semuanya seakan menghindar dan bersembunyi dariku."

"Apa mungkin aku bukan anak mer..."

"Yifan! cukup..." Chanyeol merapatkan tubuhnya pada Yifan. "Berhenti menyiksa diri sendiri...kau harus tenang dialam mu."

"Mau ku juga begitu tapi kau tau sendiri tidak ada celah untukku.."

Lalu menarik tubuh Yifan semakin erat, wajah berada di sela ceruk leher sesekali menyesap kulit Yifan sebagai pelampiasan meningalkan bercak merah yang tidak akan menghilang dalam waktu seminggu.

"Chann jangan melakukannya." Lenguh Yifan bergetar.

Tangis Chanyeol sejadi sementara bibirnya terus menyesap kulit Yifan kuat.

"Aku ingin kau didalam ku. hiks."
.
.
.

Jika mencintaimu adalah hal yang semestinya harus ku hindari, Maka detik ini akan ku genggam hati ini. agar cinta kita tetap bersama didalam genggaman, agar kita tidak dapat saling menghindar. pergi.

DREAM / KrisYeol/Yaoi!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang