Teruntuk dirimu yang mampir, ku ucapkan terimakasih. Untuk apa? Untuk segala sikap dan perlakuan yang dirimu sajikan.
Bolehkah aku jujur? Seiring jalanya waktu dirimu berhasil membuat ku terbang, walaupun masih didalam kegelisahan, kebingungan dan keanehan.
Banyak sekali pertanyaan yang memenuhi hari-hari ku. Mulai dari Kenapa? Mengapa? Siapa? Dimana? Ada apa? Dan lainnya.
Sampai pada akhirnya, pertanyaan yang selalu menghiasi hariku mulai terjawab. Dan respon ku? Kaget? Ah tidak, mungkin lebih tepatnya kecowa. Eh kecewa. Kecewa. Yap, jika kalian bertanya kenapa? Jawabannya sangat konyol. Karena aku perempuan, mungkin lebih tepatnya karena aku memiliki hati yang lemah.
Jika kalian bertanya t apa tujuan ku membuat ini. Mungkin kalian berfikir aku membuatnya untuk menyalahkan mu? Tidak. Sungguh aku tak pernah menyalahkan dirimu sedikitpun. Dari awal aku sadar dengan sikapmu yang terkadang dingin. Dan tatapan mu yang terlihat kosong. Dari situ aku membuka pikiran jika semua yang dirimu sajikan hanyalah sebuah manisan. Maka dari itu aku pernah berkata kepadamu.
"Tolong, jangan bersikap jika dirimu tak ingin disikapi"
Ingat kah kamu? Disaat semua terabaikan dirimu mati-matian bersikap. Dan disaat semua tersikapi dirimu menghadirkan mawar dalam sajianmu.
Tapi yasudahlah, sekarang aku mengerti mengapa dirimu yang selalu bersikap namun tak bersikap.
Terimakasih...Hanya itu yang ingin ku ucapkan. Ku harap dirimu Istiqomah atas jalan yang kamu pilih. Semoga dirimu dan dirinya selalu dalam lindunganNya.
Ku mohon kepada kalian, jangan kalian tanya bagaimana diriku. Karena aku akan selalu bersama do'a yang panjatkan untuk dirimu.
20 Juli 2019
Penalinr
KAMU SEDANG MEMBACA
S A J A K
Short StoryHanya pelampiasan dan ini mungkin hanya seuntai sajak tak bermakna