Chapter 10

1.5K 127 23
                                    

Pagi ini Rosella sudah kembali tersadar. Gadis itu mulai membuka matanya perlahan, dia melihat dirinya masih berada di dalam kamar itu. Kemudian dia baru tersadar ada selang infus yang terpasang di tangannya, dia langsung bangkit dari tidurnya kemudian mulai mencabut selang infus itu.

"Aku harus keluar dari tempat terkutuk ini," ucap Rosella dan kemudian berjalan ke arah pintu kamar itu.

Saat dirinya mencoba membuka gagang pintu itu, ternyata pintu itu terkunci. Ya,pintu itu terkunci dari luar, Rosella terus saja memutar gagang pintu itu secara paksa. Karena pintu itu tak kunjung juga terbuka, dia berlari mencari tas miliknya yang sebelumnya dia pakai saat hari di mana dirinya disekap Loey.

Setelah menemukan tas itu dia mengeluarkan isi tas itu semua di tempat tidurnya, sepertinya dia mencari sesuatu. Namun yang dicarinya itu tidak ada, karena benda yang dicarinya itu kini berada di genggaman Loey yaitu sebuah ponsel miliknya.

"Sial," umpatnya. Kemudian dia berlari ke arah pintu itu lagi dan mencoba memutar kembali gagang pintu dan juga memukul pintu itu dengan telapak tangannya.

"YAAK ... KELUARKAN AKU DARI SINI BRENGSEK!!!" ucap Rosella berteriak.

Sedangkan Loey hanya terdiam sedang meperhatikan gadis itu melalui CCTVnya. Tidak lama kemudian muncul Boy dari balik pintu itu ruangannya.

"Apakah anda akan tetap mengurungnya seperti itu?" tanya Boy.

"Tidak ada pilihan lain lagi. Aku tidak mau kehilangannya," ucap Loey.

Boy menghelah nafasnya, dia kemudian menatap lekat ke arah sahabatnya itu.

"Apa kau benar-benar menyukai gadis itu? Karena aku belum pernah melihatmu sekhwatir itu pada orang lain," ucap Boy yang berbicara santai.

"Entahlah aku belum yakin dengan perasaanku," ucap Loey.

"Aku hanya memperingatkan mu agar tetap berhati-hati! Meskipun gadis itu tidak ada hubungannya dengan Trisstan, tapi kita belum tahu siapa dia sebenarnya?" ucap Loey mencoba memperingati sahabatnya itu.

Ya, yang diucapkan Boy itu memang benar. Mereka belum mengetahui siapa gadis itu dan latar belakangnya. Tidak seharusnya Loey menaruh perasaan kepada gadis itu. Namun soal perasaan siapa yang bisa menghentikannya? Kepada siapa seharusnya kita jatuh cinta atau kapan seharusnya kita jatuh cinta? Karena terkadang kita tidak bisa menghentikan perasaan itu yang mulai tumbuh tanpa kita sadari seiring berjalannya waktu, bahkan cinta itu bisa tumbuh disaat kita belum mengetahui siapa sebenarnya orang yang kita cintai itu.

................

"Pria brengsek itu. Apa yang sebenarnya yang dia inginkan?" ucap Rosella yang kini tengah bersandar di kepala tempat tidurnya.

Rosella hanya bisa pasrah dengan keadaannya sekarang. Loey benar-benar tidak membiarkan dia keluar dari tempat itu. Meskipun sudah berkali-kali dia berteriak memukul-mukul pintu itu namun tidak ada seorang pun yang membukakan pintu itu untuknya.

Tidak lama dia berbaring di kasur itu terdengar suara pintu itu terbuka dia langsung berlari ke arah sana meminta pertolongan namun sayangnya dua orang pengawal dengan tubuh yang kekar itu menghalanginya untuk keluar. Kemudian seorang pelayan datang membawakan nampan berisi makanan dan obat untuknya. Pelayan itu meletakannya di meja buffet yang ada di sana.

"Ini makan siang mu Nona. Makanlah dan jangan lupa minum obatnya!" ucap pelayan itu kepada Rosella.

"Tidak! Aku tidak akan memakannya aku hanya ingin keluar dari sini!" ucap Rosella yang kini menyadari pintu itu ditutup lagi karena pelayan dan pengawal itu keluar dari kamarnya.

Rosella harus kembali menerima kenyataan kalau dia benar-benar tidak bisa keluar dari tempat yang dia yakini adalah tempat terkutuk itu.

"Aku harusnya mendengarkan ucapan Jasson waktu itu. Sepertinya aku telah mengambil jalan yang salah," ucapnya sedikit menyesal.

Mr.Park revenge (REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang