Chapter 11

2.2K 154 9
                                    

Rosella sudah berada di dalam kamarnya. Setelah pernyataan suka Loey kepadanya di Restoran itu, mereka hanya sama-sama diam tidak ada percakapan lain. Bahkan saat mereka di perjalanan pulang, mereka hanya diam tidak berbicara sepatah kata lagi. Meskipun sesekali Rosella bisa melihat dari sudut matanya, kalau Loey beberapa kali meliriknya di mobil itu.

"Apa-apaan ini kenapa aku jadi gugup begini?Hanya karena mendengar pria itu menyatakaan perasaannya padaku ... tidak! ini benar-benar tidak benar. Ini tidak boleh terjadi, Rosella!" ucapnya meyakinkan perasaannya.

Rosella tidak pernah segugup ini mendengar pernyataan cinta dari seseorang karena memang sudah biasa bagi dia jika ada pria menyatakan cinta kepadanya. Bahkan sebelum ini, pria-pria yang menjadi clientnya selama ini memang berakhir seperti ini.

Ya, mereka akan menyatakan perasaan suka mereka kepadanya, karena memang siapa yang tidak akan jatuh cinta dengan pesona yang dia miliki. Meskipun bersikap dingin seperti itu saja sudah banyak laki-laki yang ingin menjadi kekasihnya dan mengajaknya berkencan.

Hanya saja rosella memang orang yang sangat propesional dalam bekerja. Dia tidak akan pernah membalas perasaan mereka karena mungkin memang pria-pria itu belum ada yang membuat dia tertarik atau jatuh cinta dengan mereka. Tetapi, kenapa kali ini dia mulai gugup hanya karena seorang Loey Park menyatakan perasaan suka kepadanya. Apa memang dia juga sudah mulai menyukai pria itu?

"Rosella, jangan pikirkan itu lagi. Kau hanya perluh fokus dengan tujuan mu! Ya,hanya itu saja," ucap gadis itu.

"Tidak! Dia tidak akan berani berbicara segampang itu kalau dia mengetahui siapa aku sebenarnya," ucapnya lagi.

................

Pagi ini Loey sudah duduk di meja makan itu sendiri. Dia juga yakin Rosella tidak akan pernah sudih untuk makan bersamanya seperti yang gadis itu katakan ketika waktu itu.

Bahkan setelah kejadian semalam saat dirinya menyatakan perasaannya kepada wanita itu. Rosella juga tidak memberikan balasan apapun untuk itu dan bahkan wanita itu tidak mempercayai pernyataannya.

Loey kembali melanjutkan makannya. Kemudian tiba-tiba Rosella mendatanginya di meja makan itu. Gadis itu kemudian duduk di kursi yang sebelumnya pernah di tempatinya kala itu. Loey hanya menatap bingung melihat sikap gadis itu. Dia berpikir gadis itu tidak akan mau makan bersamanya lagi, tapi kenapa sekarang dia duduk di sini sekarang bersamanya. Apa dia sudah beruba pikiran?

"Kenapa??? Kenapa kau menatap ku seperti itu?" tanya Rosella setelah mendapat tatapan dari Loey, sedangkan pria itu masih tidak menjawab apapun.

"Mengenai ucapan ku waktu itu ... setelah aku pikir-pikir lagi ternyata makan bersama mu tidak terlalu buruk untukku," ucapnya lagi karena dia tahu tatapan Loey menunjukan tanda tanya.

Rosella kemudian mengambil makanan di atas meja itu dengan santai. Loey yang mendengarnya hanya tersenyum tipis dan kemudian kembali melanjutkan makannya lagi, sambil sesekali melirik ke arah gadis itu.

"Lihatlah mereka benar-benar pasangan yang sangat serasi," ucap seorang pelayan itu kepada temannya yang baru saja meletakan makanan di atas meja makan Loey.

"Itu benar. Kau tahu, aku merasa sifat dan tingkah laku mereka sangatlah mirip," ucap pelayan itu.

"Ya, dan aku lebih suka melihat Mr. Park bersama wanita itu. Karena semenjak wanita itu tinggal di sini aku merasa ada sedikit perubahan dari Mr. Park,tapi aku juga tidak tau apa itu?" ucap pelayan yang lain.

"Hey, kalian berdua kembalilah bekerja! Jangan membicarakan orang lain, kalau Mr. Park tahu kalian berdua akan di hukumnya!" ucap kepala pelayan itu menegur teman-temannya yang sedang sibuk memperhatikan Loey dan Rosella dari kejauhan.

Mr.Park revenge (REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang