oleh Ambar Harum
"Aaa ...," teriak Lana.
Darah berceceran di mana-mana. Aku tersenyum simpul, sebelum semuanya berubah gelap; hitam.
__________________________________________
Hallo. Terima kasih sudah membaca cerita ini, semoga suka. Jangan lupa tinggalkan jejak, satu vote dan comment kalian sangat mendukung kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Fiksi (Fiksi Mini dan Cerpen)
Short StoryMereka adalah sang juara. Penulis tidak diakui begitu saja. Namun, melalui karyanya ia diakui dunia. Tidak peduli usia, meski sudah kembali pada Rabb-Nya. Karyanya akan selalu dikenang sepanjang masa.