4

611 87 13
                                    

Belum direvisi, banyak typo bertebaran

Everything feels so unsure, but the things he knowed is he moved, to care about her

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Everything feels so unsure, but the things he knowed is he moved, to care about her.

"Hey bung, tidak bersama Jennie?" Jack menepuk pundak seorang pria usai mengunci loker. Menemui anak pertukaran itu sendirian dari biasanya membuat dia merasa curiga dan tergoda untuk mengusik Alex.

Lelaki yang datang bersama seseorang pria lainnya, sebut saja Devin.

"Kalau kalian datang untuk membuat bahan tidak bermutu lebih baik pergi."

"See vin? Dia terlalu pandai untuk menebaknya." Jack tertawa, disambung devin. Yaiks, sementara Jungkook yang mendengar itu merasa jijik.

Orang-orang seperti mereka kenapa bisa terus mengikuti kemana Jungkook pergi? Baru beberapa hari yang lalu Jennie menceritakan siapa itu Jack namun tak lama setelahnya Jungkook mendapatkan kejadian yang sebenarnya, menghadang untuknya seperti hadiah yang tidak diinginkan. Namun hadiah itu berisi jebakan, apalagi kalau bukan soal uang? Terlebih semenjak Jack tak sengaja tahu berapa banyak uang yang tersimpan pada rekeningnya di bank, pemuda itu menjadi terang-terangan untuk menempel bagaikan parasit.

"I would't give you money, Jack." Gerutu Jungkook yang sedang membawa drafting tube dan ranselnya.

Dia mendesah sekaligus membuat wajahnya seakan polos, bahwa dia datang bukan karena uang. "Everyone know you and her close recently, so how Jennie is? Seleramu tinggi juga." Jack menggodanya sambil menyikut, membuat pagi ini Alex menghela nafas berat dua kali merasa terganggu. Satu karena membaca pesan Jennie satu lagi pria aneh disampingnya yang membuatnya susah berjalan.

"Jennie is a hot damn girl that everyone wanna take, menurutku semua akan setuju jika Jennie adalah standar tipe ideal semua orang dan itu memang sudah terjadi, apa aku salah?" Jungkook berhenti sebentar untuk menatap mata lelaki itu yang sama sipitnya —Well, mereka Asian.

"Better mind your own bussiness, hoe." Kaki itu akhirnya berbelok ke purpustakaan megah dengan tiga tingkat, spot meja menyebar keseluruh penjuru mengikuti konsep macam-macam serta di dalam perpustakaan ada beberapa ruang pertemuan kedap suara. Itu berhasil untuk membuat parasit seperti Jack dan Devin enyah akibat batas suci. Berbeda dengan Jungkook yang menyambutnya, wangi kecerdasan masuk ke indra penciuman, tanpa ragu pun dirinya menuju beberapa rak buku yang sudah ditandai berada dimana saja untuk di pinjam beberapa saat.

Jennie tidak sadar ada sosok pria yang baru saja menutup pintu ruangan tanpa suara apalagi gadis itu membelakangi pintu, sibuk berkutat pada papan ketik mac-nya sampai suara bangku bergeser baru membuat konsen gadis itu teralih. Jennie mengulum senyum nemui teman barunya Alexander Park mengacak sedikit puncak kepala Jennie.

Skinship, yang akhir-akhir ini dominan sekali mereka lakukan tanpa sadar.

Keduanya datang ke kampus hanya untuk konsultasi, Jennie sih terutama. Dan itu penyebab Alex datang untuk menjemput Jennie yang jatuh dalam lautan emosi, kesal karena profesornya mengganti jadwal tanpa permisi.

𝗦𝗔𝗖𝗥𝗜𝗙𝗜𝗖𝗘.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang