6.

333 43 0
                                    

"Kok lo lama banget Seul? "

"Oh.. Itu tadi gue ketemu sama cowok dingin, gue kasih rekomendasi novel genre horror yang bagus"

"Oh.. "

"Lo udah selesaikan? "

"Udah, btw buku pelajarannya udah kan? "

"Udah kok"

"Yuk pulang"

"Yuk"

----

"Wen"

"Napa Seul? "

"Ntar pulang sekolah temenin gue ke gramedia kemarin ya? "

"Ngapa? "

"Gue mau nyari novel lagi"

"Lah, emang novel kemarin udah selesai lo baca? "

"Udah"

"Lo mah kebiasaan, dalam sehari selesai, kenapa lo beli satu doang? "

"Yah, kemarin gue keburu gak ada nyari lagi pas dapet yang ini"
"Lagian, berdasarkan info hari ini ada banyak yang bagus"

"Yaudah oke2"

----

"Seul"

"Emm? "

"Gue tunggu lo di cafe sebelah ya? "

"Emang lo berani? "

"Ngapain takut? "

"Biasanya lo paling anti ke cafe sendirian? "

"Yah.. Gue udah besar Ugi cayang" Wendy membuat suara imut tapi bisa Seulgi rasakan kalau Wendy sedang kesal

"Haha iya sana"

----

"Mana ya cowok kemarin? " tanya Seulgi pada dirinya sendiri

"Yaampun Seul, lo ngapa malah nyariin tuh cowok sadar sadar!" Seulgi berusaha menyadarkan dirinya sendiri

"Nah dapat juga novelnya. Coba tuh cowok ada pasti dia bakal suka sama novel ini"
"Eh apaan dah kok gue masih mikirin tuh cowok? " tanya Seulgi heran pada dirinya sendiri

"Tau ah, nih tempat bisa bikin gue ngomong sendiri mulu lebih baik gue cepet cepet pulang"

----

"Ini berapa mba? " tanya Seulgi pada penjaga kasir

"50.000 ribu dek"

"In..

"Ngomong-ngomong adek kemarin ada ke sini? "

Dibalas anggukan oleh Seulgi

"Ini dek, ada titipan dari seseorang"

"Titipan apa? Kok mba tau kalau ini buat saya? "

"Pengirimnya mendeskripsikan penerima sesuai seperti adek. Coba lihat dulu"

"Oh.. Oke, nanti saya buka di rumah aja, kalau bukan saya penerimanya nanti saya kembalikan"

"Iya"

----

"Lo udah selesai di gramedia? "

"Sudah, lo sendiri di cafe ngapain? "

"Cuma nongkrong nungguin lo"

"Oh.. Yaudah, yuk buruan pulang gue dah capek"

"Yuk"

------------

Hi Noona !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang