1

219 17 6
                                    

Aku jatuh lagi.
Aku sudah jatuh berkali-kali.
Dan aku akan menuangkannya ke dalam tulisan, lagi.

Aku belum mengeluarkan air mata karena kamu hari ini. Padahal kita berpisah. Mungkin sudah jalan kita yang tidak lagi menuju ke arah yang sama.

Aku menuliskan sebuah catatan hari ini, begini isinya :
"

Aku menuliskan sebuah catatan hari ini, begini isinya :"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

People comes, people goes.
Everyone has their own positive and negative sides.
I'm glad our path crossed.
Thank you.
Be happy.
I love my self."

Aku belum menangis bukan karena tidak sedih dan hancur. Aku menganggap nya sebagai langkah pendewasaan diri dan pengikhlasan atas apa yang terjadi.

Aku tidak menyalahkan mu atas apa yang terjadi, aku tidak ingin. Aku menganggap ini sebagai salah satu cobaan dari Tuhan agar aku bisa menjadi lebih baik.

Seperti yang ku katakan, manusia memiliki sisi positif dan negatifnya masing-masing, dan kamu adalah manusia.

Sebelum menjadi iblis kamu pernah menjadi malaikat. Dan aku tidak berpikir bahwa itu palsu.

Manusia berubah. Kamu berubah. Aku pun seperti itu.

Berbeda seperti sebelum-belumnya, kali ini aku yakin akan satu hal. Hanya karena kita berubah, bukan berarti perasaan dan hubungan yang pernah terjalin tidak nyata.

I still love us.

Aku dengan amarahku, kamu dengan egoismu. Aku dengan kekanakanku, kamu dengan bohongmu. Aku dengan masa bodohku, kamu dengan keserakahanmu.

Aku tidak ingin bermain-main dengan perasaan ku lagi, ku pikir kamu tahu akan hal itu. Dan kamu pun harus tahu bahwa aku tidak bermain-main dengan kata-kata maupun janjiku.

Tapi aku juga manusia. Aku memiliki salah dan kurang yang mungkin menyebabkan kamu merasa kurang dengan ku. Tidak apa-apa, kamu juga manusia. Kamu menginginkan lebih dan yang terbaik buat mu.

Entah apa yang harus ku lakukan dengan semua mimpi yang pernah terencana mengenai kita di dalam otakku kini, bagaimana denganmu? Apa yang kamu lakukan kepada mereka?

Menjaga mereka tetap hidup tentu bukan pilihan yang tepat saat ini, karena sama denganmu, setelah kamu, aku pun menginginkan yang lebih dan terbaik untuk ku.

Aku tidak berharap kita akan kembali seperti semula, karena aku pun tidak tahu bagaimana perasaanmu saat ini mengenai kita, selebih lagi terhadapku. Walaupun baru saja kemarin malam aku memastikannya langsung kepadamu, tapi semuanya terasa berbeda sekarang.

Aku mempercayaimu. Ku bukakan pintu hatiku untuk mu. Ku genggamkan hatiku di telapak tanganmu. Ku gantungkan mimpiku kepadamu. Ku sangkutkan cerita hidupku kepadamu.

Tapi kamu memberiku sebuah pelajaran. Aku mungkin tidak akan mendapatkannya jika bukan kamu yang datang.

Aku mensyukuri waktu kita.
Ups and downs.

Aku tidak akan membencimu, aku berusaha.

Waktu akan menyembuhkanku, dan luka yang ku sebabkan padamu.

Kamu mungkin bertanya-tanya. Tapi aku tidak memiliki jawaban yang pas untuk semua pertanyaanmu itu. Sedang aku juga memiliki banyak pertanyaan tak terjawab oleh mu. Seperti, "bagaimana bisa?" Dan "kenapa?" Misalnya.

Ini semua terjadi untuk sebuah alasan, kan?

Dibanding memaki, membenci, dan segala macamnya, aku lebih memilih untuk menikmatinya. Rasa sakit juga merupakan perasaan, dan perasaan yang membuat kita merasa hidup.

Syukur kalau kamu membaca ini dan mengerti. Jika tidak pun, Tuhan akan tetap berbaik hati untuk tidak meninggalkan ku. Untungnya aku bukan seorang atheis.

Diakhir kata, yang ingin ku ucapkan adalah Terima kasih.

ReleasedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang