HAPPY READING
TYPO? MAKLUMKAN:)Author POV
Pagi ini Jeslyn bangun lebih awal. Setelah kejadian kemarin yang begitu panjang dan menguras habis air matanya, Jeslyn tak ingin lagi mengulangi nya. Lebih baik ia tidak mencari masalah dengan datang lebih awal.
Dengan semangat ia berjalan menuju meja makan dan mendapati Lina sedang menyiapkan sarapan untuk mereka.
" Hai, Jeslyn udah mau berangkat aja? Tumben cepat, biasanya mah masih ngebo ini." sindir Lina kepada Jeslyn.
" Gagal paham Jeslyn sama mama, Masih tidur salah, kalo cepet juga salah. Serba salah diriku." Gerutu Jeslyn kesal. Betapa tidak? Kemarin saja Lina membangunkan nya sampai sampai rasanya gendang telinganya serasa ingin pecah.
" Hahaha, becanda sayang, gitu aja marah, kamu ini." Seru Lina sembari menggelengkan kepalanya melihat sikap lucu anaknya jika sedang kesal.
Jeslyn menghela nafas, terserah apa kata mama nya saja kalau begitu. Jeslyn membulatkan matanya. Ia melirik jam di ponsel nya dan semakin panik saat matanya menangkap angka 06.50. Bagaimana ini? Belum lagi ia harus menunggu bus jurusan ke sekolah nya, dan bagaimana jika ia ketinggalan bus? Ia harus menunggu lima belas menit lagi untuk bus berikutnya.
" Aduh ma, Jeslyn berangkat duluan yahh, ini mau telat.." ucap Jeslyn sambil memasang muka panik nya.
Lina yang melihat itu hanya tertawa kecil. Sungguh ini bukan Jeslyn yang biasa ia lihat.
" Tumben buru buru amat, biasanya juga santai badai kamu nya. Gak sarapan dulu hmm?.."
Jeslyn memutar bola matanya malas mendengar bahasa mama nya yang sok gaul menurutnya.
" Gak deh ma, ntar aja di sekolah sarapannya."
Itu juga kalo gak telat. Sahut Jeslyn dalam hati.
" Oh yaudah deh, baik baik di jalan ya, " Tutur Lina di selipkan nasehat yang setiap hari ia ucapkan.
" Iya, yaudah bye ma.." Pamit Jeslyn seraya menyalami Lina.
Lina hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya singkat. Jeslyn pun berlari menuju pintu utama. Dan saat ia membuka nya seketika matanya membulat melihat siapa yang ada di halaman rumah nya.
Seorang cowok tampan sedang menyandar di mobil Lamborghini putih miliknya. Ia tersenyum kepada Jeslyn seraya merapikan jambul nya ke belakang menggunakan tangannya.
" Hai.." Sapa cowok tersebut.
Jeslyn tersenyum kikuk. Ia tidak mengerti mengapa cowok itu ada di halaman rumah nya. Lagipula dari mana ia mengetahui rumah Jeslyn? Jeslyn pun berinisiatif untuk menghampiri cowok tampan itu.
" Elo...ngapain lo di sini? " tanya Jeslyn perlahan.
" Menurut lo? " Tanya cowok itu balik.
Jeslyn kesal, ia bertanya agar tau jawabannya, tapi malah di tanya balik. Mana dia tahu, tentu kalau ia tahu tidak akan ia tanyakan. Sungguh menyebalkan.
" Ya mana gue tau, kalo tau juga gak bakal gue tanyain ke lo. Kok goblok sih." ucap Jeslyn kesal namun sedikit memelankan suaranya di kalimat terakhirnya namun dapat di dengar oleh cowok tersebut.
" Heh..gue denger ya."
" Gapel."
" Apaan tuh?"
" Ga pe.du.li."
" Oh.."
" Jadi, ngapain lo ke sinii..." tanya Jeslyn geram dengan cowok di hadapannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
J and B
Teen Fiction" Ja..jadi elo itu sebenarnya.." Jeslyn tidak sanggup menyelesaikan kata katanya " Maaf.." Satu kata! Hanya itu yang bisa Bryan katakan untuk saat ini. Ia menyesal telah menyembunyikan semua ini dari Jeslyn. " Gak..gak..ini gak bener! hiks..dunia ga...