CHAPTER EMPAT : PENANTIAN KABAR

16 4 0
                                    

"Jangan terlalu menunjukkan sikap baik sama cewek, kalo dia baper kamu gak akan mau tanggung jawab."

**

Shenna : dir.....

Shenna : yang?

Shenna : km dimana si

Shenna : gatau apa yg sini kgn:(

Pesan-pesan itu terkirim pada Dirly secara bertahap. Tak lama kemudian, pesan itu sudah ter-delive. Pastinya, ponsel Dirly sudah menerima notifikasi berupa pesan itu.

Shenna mendengus kesal. Tak biasanya Dirly lama membalas chat dengannya. Biasanya, tak kurang dari lima menit, Shenna sudah menerima balasan darinya.

Karena lelah menunggu, Shenna memutuskan untuk pergi ke dapur. Ia memasak mie rebus untuk sekedar mengganjal perutnya yang sudah keroncongan.

Setelah matang, ia membawa mangkok berisi mie instan itu ke meja makan. Ayahnya belum datang, kemungkinan sih datangnya dia hari lagi. Jadi, sementara ia harus tinggal di rumah sendirian.

Ponsel Shenna bergetar, dengan semangat ia mengambil dan melihatnya. Zonk!!! Ternyata itu hanya video call dari sahabatnya yang sungguh sangat kurang kerjaan.

Shenna mengangkatnya. Lalu, ia mengambil gelas dan meletakkan ponselnya agar dapat berdiri sendiri. Sementara kedua tangannya, ia gunakan untuk makan.

"Shen, PR sejarah udah selesai belum lo?" tanya Zara mengawali obrolan.

"Belum, habis ini mau ngerjain," jawab Shenna.

"Lo gimana, Din?" tanya Zara, lagi.

"Udah dong, kurang dikit sih, dilanjutin besok aja di sekolah."

"Kerjaan lo tuh, nyontek mulu!!"

"Eh, kayak lo nggak aja. Bukannya lo ratunya ya?" Dina tertawa ngakak setelah mengucapkan itu.

"Haduh, sorry ya. Nggak ada istilahnya ratu nyontek, yang ada ratu gosip. Sapa dong, ratu gosip di SMA Cendana!!"

"Oke siyap, ratu gosip calon suaminya Kak Arya."

Zara hanya tertawa nyengir mendengar itu.

Sementara, Shenna nampak acuh tak acuh pada obrolan kedua sahabatnya. Ia cenderung melamun dan terlihat bersedih. Bahkan, makannya masih utuh tak tersentuh.

"Lo kenapa, Shen?" tanya Dina.

"Shen!!" teriak Zara yang berhasil membuat Shenna terbangun dari dunia fiksinya.

Shenna sedikit kaget dan hampir jantungan. "Apa sih kalian? Bikin orang jantungan aja."

"Lagian, salah siapa ngelamun," cerca Zara.

"Emang lo kenapa sih, Shen?" tanya Dina.

"Gapapa," jawab Shenna datar, lalu kembali menyensor mie-nya.

"Cerita aja Shen, biasanya juga lo cerita sama kita."

"Gua gapapa!!" seru Shenna dengan menaikkan suaranya beberapa oktaf.

"Yak elah, lo kayak baru kenal dia aja, Din. Kalo yang begini ini, minta dirayu nih," ujar Zara, lalu berdehem keras.

"Shenna sayang, ada masalah apa sih? Sini cerita!!"

"Huwaaaa..... Hiks... Hiks...." Shenna menangis kencang, membuat Zara dan Dara mendadak harus mencopot headset-nya karena bising.

"Eh, kok malah jadi buto ijo sih?" celetuk Zara melihat kelakuan Shenna barusan.

Stay WoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang