Bertemu

3.3K 144 4
                                    

Katakanlah aku egois, katakanlah aku serakah, Milik aku ya milik aku, aku gak mau terbagi, apalagi dibagi.

--Fayola thevani friskananda--

🌸🌸🌸🌸

"Hah mama? Maksut---"

"FAYOLA! RESYA!"

Resya dan Fayola hanya bisa memejamkan matanya, berharap Friska tidak akan berulah.

"Aduh kenapa harus disini sih kak." bisik Fayola dengan wajah yang tak bisa diartikan.

"Bismilah kita bisa ngadepin ini semua fe." ucap Resya menguatkan seraya mengelus pundak Fayola.

Sedangkan Rian, Lita dan Devan dibuat kebingungan, mengapa Resya dan Fayola secemas itu.

"Kalian dicariin malah ngumpet disini."protes Friska yang menghampiri meja mereka bersama Maura.

"Kita gak ngumpet, emang dari tadi aja disini. Mama aja yang gak liat. Ya kan?" ucap Fayola.

Semua kompak mengangguk.

"O yaudah gak usah nyolot gitu kali neng. Oh ya guys, gue sama Maura gabung ya."ucap Friska seraya menggandeng Maura.

"Duduk sini ra." ajak Friska.

Lalu Friska duduk disamping Fayola dan disusul Maura yang duduk disamping Friska.

"Geseran dong fe. Kasian Tante Maura dapet kursi sedikit. Kalo kamu mah gapapa."

Fayola berdecak, tapi tetap saja ia menggeser tubuhnya, kalau tidak, ia bisa dicincang Friska disini.

"Eh btw lo gak papa kan duduk disini sama curut curut ini?" tanya Friska, Maura tersenyum seraya mengangguk.

"Secara lo istri kepala sekolah gitu. Takutnya nanti takut image lo jatuh, gara gara kita kumpul sama para bocah ingusan ini."

Ingin sekali mereka yang berada di satu meja dengan Friska menyumpah serapahi dengan mengabsen para nama nama binatang, tapi mereka sadar yang mengatai dirinya adalah mak lampir.

"Santai aja, gue seneng kok. Sekali kali ngerasain masa muda." jawab Maura.

Devan, Lita dan Rian melongo melihat perbincangan emak emak ini.

"Mak mak gahol ini mah."bisik Rian.

"Iya baru tau gue." bisik Devan.

Fayola memutar bola matanya malas."Duh ma, kenapa mama kesini sekarang sih?" tanya Fayola.

"Kenapa emang? Ya maafin lah neng, tadi tu mama ngadem dulu di ruangannya Derren, curcol curcol manja sama si Maura."ujar Friska.

"Enggak gitu, kenapa mama datengnya waktu fe di kantin."geram Fayola.

"Ya emang kenapa?"tanya Friska.

"Mama gak sadar apa semua ngeliatin ke meja kita."jawab Fayola.

"Oh ini mah gampang."

Friska melipat blouse nya sampai siku, lalu berdiri. Fayola memelototkan matanya, entah apa yang akan dilakukan mamanya, tapi ia mempunyai firasat buruk.

"Ehem, KENAPA KALIAN NGELIAT SINI SEMUA! MAU DICOLOK MATANYA SATU SATU PAKE GARPU HAH!"bentak Friska.

Auto semua murid dan para pedagang mengalihkan pandangannya dan kembali melakukan aktivitas mereka.

"Udah kan? Beres sayang."ucap Friska seraya mengambil piring nasi goreng Fayola.

"Eh eh ma itu kan nasi goreng aku, kok dimakan sih."protes Fayola seraya menarik piringnya.

Dear, Fayola (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang