8

2.3K 328 32
                                    

.

I am not a second option.
either you choose me or you lose me.

Menatap diriku dicermin memoleskan make up yang cukup menarik aku rasa untuk hari ini; dengan lipstik merah beserta kaos putih tidak lupa jeans hitam dan jaket denim biru serta stiletto hitamku. Dengan melampirkan sling bag merah maroon Celine aku berjalan meraih kunci mobilku. Rambut yang ku biarkan tergerai yang kupotong sebahu dan ku warnai berwarna hitam kembali.

Dengan tegas aku berjalan menuju besment, memasuki mobil miliku aku kembali menatap pantulanku di cermin; I felt cute today dengan cengiran aku menjalankan mobilku. Dengan diiringi alunan suara Lana del rey.

I want spend my time with Jennie.

Sejak pertama aku membuka mata di pagi hari dan melihat sambungan telepon yang sudah terputus, aku memutuskan untuk membawa Jennie untuk bersenang-senang dan tidak hanya itu aku sudah membatalkan meeting kerjaku untuk hari ini. Aku tahu aku tidak profesional

Aku mengemudi kendaraan secara perlahan mataku bergerak liar menatap toko-toko cantik disisi jalan; aku ingin membeli sesuatu untuk gadis berpipi mandu yang menangis semalam. Mataku menatap toko cantik bernuansa eropa klasik tanpa pikir panjang aku memarkirkan mobilku diparkiran yang tersedia.

Mungkin aku akan membelikan sesuatu yang sederhana dan ringan; dan yah ternyata aku memasuki pet shop yang tadinya kukira toko pernak-pernik. Alhasil aku berdiri kikuk disamping ibu-ibu paruh baya yang tersenyum manis menggiringku untuk masuk lebih dalam.

"Jadi apa yang kau cari gadis cantik?," ucapnya dengan senyuman yang mengakibatkan kerutan di ujung mata tapi terlihat begitu meneduhkan.

"Eumhhh....." ibu disampingku semakin tersenyum lebar kemudian menunjuk kucing berwarna putih.

"Lihat.... dia sudah 2 bulan berada disini." kemudian aku menatap kucing dihadapanku, ya Tuhan dia terlihat seperti Jennie.

Aku tersenyum menatap kucing yang kini tengah mengeong menatap kearahku. "Siapa namanya Buk?" ucapku dengan senyuman tipis.

Ibu disampingku menggeleng.

"Panggil saya Oma Kim..." aku pun mengangguk dan membungkuk.

"Oma Kim senang bertemu denganmu..." sedangkan Oma hanya terkekeh dan menepuk-nepuk pundaku.

"Jadi namamu siapa?"

"Namaku Lisa Oma Kim.." Oma tampak tersenyum kemudian memeluk-ku sebentar dan kembali menatap kucing putih yang terlihat bermalas-malasan.

"Saya belum memberi namanya... mungkin kau akan memberikan namanya?," aku menatap bergantian terhadap Oma dan kucing putih yang tengah memejamkan matanya tampak acuh. aishhh dasar kucing

C H O I C E (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang