Attractive

2.1K 184 22
                                    

10.25 Am.

Sejak kecil, Lisa selalu tertarik terhadap kamera, bunga, warna mata, gedung perncakar langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sejak kecil, Lisa selalu tertarik terhadap kamera, bunga, warna mata, gedung perncakar langit. Ayahnya sering membawanya ke beberapa negara sekedar menemaninnya melakukan perjalanan bisnis hingga sengaja berlibur. Gadis berponi dengan ciri khas senyumnya yang lebar, sering merengek manja untuk dibelikan kamera hingga gadis itu memiliki benda kotak tersebut pertama kali di umur 12 tahun.

Cara kerja kamera, bidikan kamera yang indah, objek kamera yang eksotis, bagaimana bisa benda kotak itu menghasilkam gambar tidak pernah meredakan penasaran Lisa kecil. Dan rasa tersebut membuat dirinya mencintai kamera.

"Jadi kamu memotret hal-hal yang menurut kamu menarik saja?"

Lisa tersenyum lembut seraya menggandeng lengan wanita disampingnya.

"Tentu, jika tidak menarik untuk apa di potret?" wanita disampingnya tampak berfikir kemudian memetik bunga liar di sisi jalan.

"Ini menarik tidak?"

Lisa menggeleng. Merasa tak puas wanita berambut coklat kembali mengedarkan pandangan kemudian menujuk pohon mapple di sampingnya. "Bagaimana dengan itu?" ucapnya antusias.

"Pohom mapple banyak sekali untuk apa di potret?" ucap Lisa mengangkat satu alisnya.

Wanita yang bertanya, mengernyit kemudian kembali mencari objek lain sehingga menemukan sepatu yang tampak sudah lusuh di samping tong sampah. "Bagaimana dengan ini?," seraya mengambil sepatu itu kemudian membawa kehadapan Lisa.

"Oh my god! Kim Jennie letakan! itu kotor." ucap gadis jangkung meraih sepatu ditangan wanitanya kemudian melempar dengan asal. Wajahnya merenggut tidak suka.

"Dari tadi kamu bilang tidak menarik terus!" ucap Jennie seraya menghentakan kakinya.

Lisa menghela nafas, kemudian menarik lengan Jennie menggigiringnya duduk di bangku taman.

"Bagaimana bisa aku katakan mereka menarik? ketika yang kamu tunjukan benar-benar tidak bagus dipandang atau biasa ditemukan." Wanita berpipi mandu memukul bahu gadis disampingnya.

"Kamu itu yah! mereka yang aku tunjukan itu menarik!" ucap Jennie. Jarinya menyisir rambut-rambutnya yang tertiup angin, hari ini angin cukup kencang di musim semi.

Lisa menatap malas wanita disampingnya, kemudian memotret sepeda cantik yang terparkir milik pasangan muda-mudi.

"Apakah itu menarik?" ucap Jennie ikut berdiri, menatap seksama sepeda itu.

"Iya! kamu bisa lihat sendiri ini model khusus, kalau tidak salah hanya berjumlah 100, dikeluarkan di dunia." Jennie menatap hasil potret kamera gadis disampingnya.

"Heumm yah, itu menarik... tapi bukan berati yang tadi aku perlihatkan tidak menarik," Lisa terkekeh, menatap wanita yang ia cintai tampak kesal.

"Okay.. coba katakan kenapa mereka menarik?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

C H O I C E (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang