ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Setelah kejadian kemarin. Aku bertekad untuk tidak membuat diriku malu lagi di depan banyak orang.
Tapi sayang, hari ini aku terlambat berangkat ke kampus. Saat ini aku seperti sedang melakukan perlombaan balap motor. Kebut-kebutan dijalan untuk yang pertama kalinya.
Setelah sampai aku langsung menuju ke parkiran motor. Dan ternyata disana ada dia, lelaki yang biasanya selalu menatapku.
Aku berharap dia tidak melihatku kali ini. Karena aku masih malu untuk menampakan wajahku setelah kejadian kemarin.
Aku berjalan secepat mungkin ke dalam gedung dan menunggu lift terbuka. Ketika aku menoleh ternyata dia tepat berada di belakangku.
Aku panik. Malu. Dan rasanya aku ingin menghilang begitu saja. Dia pasti merasa bahwa aku adalah orang yang aneh.
"Kenapa? Malu sama kejadian kemarin ya?"
"Eh.. hah? E..eng..gakk kok"
Aku kaget. Sangat amat kaget. Dia bicara padaku? Dan kenapa harus menanyakan hal itu? Membuatku semakin ingin melarikan diri saja.
"ya ampun kenapa dia harus nanya begitu sihh" - syahna
"gemesin banget sih, ampe malu banget kaya gitu" - juna
Pintu lift terbuka. Aku bergegas masuk kedalam dan diikuti oleh dia. Sekarang dia tepat berada di sampingku.
Aku membeku ditempat dan tidak bisa berkata apa-apa. Hingga dia membuka percakapan untuk yang kedua kalinya.
"Nama lo Syahna kan?"
Apa? Bagaimana dia tau namaku siapa? Aku harus jawab apa sekarang ya tuhan.
"Eh.. iya" aku masih tidak berani untuk menatapnya. Malu malu dan malu yang saat ini terpikirkan di benakku.
"Gak penasaran sama nama gue siapa?"
"...." aku tidak bisa menjawab apapun kali ini. Bagaimana bisa aku menanyakan namanya disaat-saat seperti ini.
"Nama gue Chakra Juna Angakasa, panggil aja Juna tapi kalo mau manggil Chakra juga gak masalah"
"Hehe iya.. Juna" jujur kali ini aku hanya bisa senyum terpaksa. Bukan karena aku tidak suka. Tapi karena aku takut membuat diriku malu untuk yang kesekian kalinya.
Setelah keluar dari lift aku memperpanjang langkahku. Dan berjalan cepat menuju aula. Tapi sayang, pintunya tertutup.
Aku mengintip sedikit ke dalam aula. Aku melihat dosen itu lagi. Dosen yang mengerjaiku kemarin.
"Gak mau masuk?" Suara itu muncul dari arah belakang. Yap itu Juna. Aku sudah tau namanya.
"Dosennya udah mulai ngajar. Takut diomelin"
"Enggak kok, gue udah biasa telat. Ayo masuk" kalian tau? Saat ini Juna menggandeng tanganku secara tiba-tiba.
Aku hanya bisa memandangi tanganku yang digandeng oleh Juna.
Juna membuka pintu aula. Disana semua mata tertuju pada kami berdua. Aku mencoba untuk melepas gandengan Juna dan menunduk malu.
"Kalian ya bisa bisanya telat. Kamu lagi Syahna kok bisa telat"
"Iya pak maaf besok janji gak telat lagi deh" jawab Juna.
"Terserah kamu deh, udah sana kalian berdua duduk jangan lupa absen dulu"
"Iya pak terimakasih" jawab kami berdua serentak.
"Eee tunggu! Kalian berangkat kesini bareng? Telatnya barengan gitu"
"Eng.."
"Iya pak, maaf tadi macet" aku belum selesai ngomong tapi Juna sudah bilang kalo kita berangkat bareng? Untuk apa?
Aku menatap Juna seolah mempertanyakan dengan raut wajahku. Kenapa kamu harus jawab seperti itu Juna?
Juna hanya tersenyum dan duduk di samping teman satu genk nya.
Melihat jawaban Juna yang seperti itu aku berusaha untuk masa bodo saja. Dan aku duduk disamping Tia.
Masih sama seperti kemaren, dosen bahasa inggrisku berbicara dengan bahasa yang medok. Dan aku tidak paham sama sekali. Ku harap dosen itu tidak memanggilku lagi seperti kemarin.
Beberapa kelompok mulai maju kedepan untuk presentasi.
Sesuai janji ya aku double update
Terimakasih buat yang udah baca, terimakasihhhhhhhhhh bangettt n big luv for u ♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡Oiya gimana perasaannya? Baper gak? wuEHEHEHE
With luv,
N♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown [Cha Junho] 🍒
FanfictionUntuk Bintang dari Angkasa : ''Aku bukanlah langit yang merelakan senja pergi begitu saja. Aku Angkasa yang akan selalu menjaga dan memberi ruang untuk sang Bintang'' - Juna Untuk Angkasa dari Bintang : ''Aku bukanlah senja yang meninggalkan langit...