Selamat pagi, aku selalu suka dengan pagi. Pagi ku selalu menawarkan segala harapan baru yang bisa merubah kita dari masa lalu, memperbaiki masa lalu. Pesanku untuk para reading jangan pernah mengungkit atau menyalahkan masa lalumu, karna kamu sudah tidak hidup di masa lalumu itu. Lihatlah masa depanmu. Jadi mulai sekarang di masa sekarang rubah hidupmu menjadi lebih baik, karna hanya kamu yang bisa merubahnya.
Udahlah kok jadi tausiyah pagi-pagi gini ya. Oh ya aku mau nglanjutin cerita aku aja deh. Lanjut yang semalem.
_____________________________________________________>>>
Ku buka mata setelah terasa sakit lenganku karna ulah temanku yang membangunkan aku dengan menyiksa seluruh badanku, alasannya karna aku susah sekali di bangunkan. Setelah melek sebentar, ku lihat jam di hp yang bisa di bilang masih enak-enaknya narik selimut. 04:45
"Ehhhhh bangun koh, sholat dulu. Ayo keburu duhur lo !!" masih belum mempan kalau hanya kata-kata seperti itu. Mungkin seperti ini baru mempan. "Ayoo bangun, udah jam enam nah, mau qodlo kah subuhnya, nanti sholat duhanya jadi berqunut ?" nah kalo udah ada kata-kata qodlo aku takut hehhe.
Dengan langkah malas aku menuju kamar mandi, cuci muka, sikat gigi dan berwudlu. Setelah itu aku dengan wajah basah karna air wudlu, aku melaksanakan dua rekaat sholat fardlu. Setelah aku selesai sholat dan berdoa, aku meraih hp ku karna penasaran dengan balasan yang semalam. Ternyata belum di buka. Mungkin masih belum bangun dia. Ya sudahlah.
"Kamu laper nggak ?" Tanya Anisa kepadaku, aku hanya menggeleng.
"Sana na, kalo mau makan bikin nasi goreng aja." Tanya Anisa kemudian ke Usna. "Amay puasa kan ?"
"Iya, mba Amay puasa mba. Gampang lah nanti kalo laper tak nyari sendiri." Jawab Usna.
Kegiatan kita hanya rebahan, main hp, nonton film, makan, eh masak dulu deng sebelum masak. Ya begitulah Cuma gitu-gitu aja. Karna libur pondok dua minggu kuliah juga libur, jadi nasibnya Cuma nganggur di rumah.
Aku melihat sebentar ke hp, mungkin sudah ada balasan. Dan benar saja. Tapi belum ada balasan, Cuma di read aja. Ya mungkin belum sempet bales setelah bangun.
Karena bosan aku mengajak Usna masak nasi goreng. "Ayo na, masak aja"
"Ayo mba," setelah membereskan tempat tidur aku dan Usna ke dapur untuk memasak.
Cukup setengah jam kita memasak, masak tumis kangkung dan goreng tempe untuk lauk. Setelah itu kita makan bersama, karna Amay hari ini ada jatah puasa jadi dia tidak ikut sarapan.
Saat ini aku tak tau musti bagaimana akan berpamitan denganmu, tapi setidaknya aku senang sudah beberapa kali chatingan sama kamu. Walaupun hanya sebentar itu sudah menghilangkan rasa rinduku.
"Mba aku pulangnya habis ini aja deh, soalnya aku nggak tega sama anak-anak kalau tak tinggal lama-lama. Nggak papa kan ?" tanya Usna ke Ansol.
"Bener ? nggak nanti sore aja ?"
"Nggak mba, soalnya juga kemarin janjinya aku cuma pulang dua hari, eh malah keterusan."
"Oh ya udah kalo gitu nggak papa, nanti mandi di rumah aja, Amay juga katanya mau pulang kan ?" Tanya Ansol.
"Iya dia katanya mau berobat di rumah kan ?" tanyaku.
"He'em mba, soalnya kalo di pondok takut ngrepotin yang lain." jawab Usna
Kita sarapan cuma sebentar karna emang kalau makan di pondok dan di rumah itu suasananya beda.
Setelah itu Usna sama Amay mandi dan siap-siap untuk pulang.
____________________________________________________>>>
Untuk saat ini, cukup dulu ya, nanti aku sambung lagi bye..
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Kamu
RandomPerjalan kisahku dari mulai detik ini 23:12 hingga entah sampai kapan.