Alasan

11 3 0
                                    

Jangan pernah menyianyikan sesuatu yang paling berarti untukmu, jika kau tidak ingin menyesal di kemudian hari
~Andromeda Zee Verely

Hari ini seluruh siswa telah berhasil mengumpulkan tugas mereka. Untuk merencanakannya, sekolah merencanakan pesta kembang api yang di laksanakan nanti malam. Seluruh siswa mempersiapkan semuanya dengan baik, tak terkecuali Galaxy dan Sisi.

"Gal, suara lo kan bagus, kenapa nggak nyanyi aja." Usul Sisi saat melihat sahabatnya termenung menatap langit yang kini warnanya telah berangsur-angsur berubah menjadi jingga.

"Nyanyi apa?" Tanya Galaxy sambil menatap Sisi datar.

'Mungkin belum bisa Move on'

"Gimana kalau lagu jepang yang biasanya lo nyanyiin?" Galaxy menghembuskan napas kasar.

"Hah, kalau mau nyanyi lagu itu harus ada pasangannya, mana acaranya mulai sebentar lagi, nggak ada waktu." Pasrah Galaxy. Gadis itu cukup pasrah pada keadaan.

"Aha! Sisi yang bijak kayak kancil ini sudah punya ide." Sisi menatap Galaxy dengan tatapan yang sulit diartikan, sedangkan Galaxy hanya menepuk jidatnya melihat tingkah sahabatnya ini.

~

"Baiklah anak-anak. Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang. Kita akan mengadakan pesta kembang api. Sebelumnya kita akan panggil satu orang siswa untuk mengiringi pesta ini dengan suaranya yang merdu. Baiklah, untuk Galaxy Anindya Putri silahkan maju kedepan." Galaxy tertegun. Ia kemudian menatap tajam ke arah Sisi, sedangkan Sisi malah menampilkan senyum manisnya.

"Maaf sebelumnya Mrs. suara saya sedang tidak bagus dan saya sedang tidak enak badan. Jadi maaf, saya tidak bisa." Mrs. Caroline mengangguk paham. Galaxy berjalan keluar dari kerumbunan dan menjauh menuju bangku taman.

Galaxy mulai menyanyikan lagu jepang kesukaannya. Lagu itu terasa pas keluar dari bibirnya.

Namun baru beberapa bait ia menyanyikan lirik lagu itu, seorang pemuda memeluknya dan ikut menyanyikan lagu tersebut (lagu itu memang dinyanyikan berdua, tapi karena Galaxy sendiri jadi terpaksa solo). Mereka menyanyikan lagu itu sambil sesekali menatap langit.

Ciuuuuuu! Byarrrrrrrrr!

Suara kembang api memenuhi angkasa.

"Indah sekali." Gumam Galaxy tanpa sadar. Pemuda di sebelahnya hanya menatap Gala penuh rindu, seakan ditinggal seratus tahun oleh gadis itu.

"Maaf." Satu yang terlontar dari bibir pemuda itu. Galaxy tersenyum tulus.

"Itu bukan salahmu, aku sudah tau semuanya, jadi jangan meminta maaf." Pemuda itu tertegun.

"Benarkah? Kamu tau maksudku?" Galaxy mengangguk.

Grep!

Pemuda itu memeluk Galaxy dengan erat. Butiran cairan bening jatuh dari pelupuk matanya, untuk pertama kalinya ia menangis di hadapan perempuan setelah ibunya.

"Aku bingung, aku frusrasi. Tolong jangan tinggalkan aku." Lirihnya dengan suara serak dan dalam. Galaxy sampai merinding mendengar suaranya.

"Aku paham, Andro. Kan kamu sendiri yang meminta aku putus denganmu kan?" Andro menghirup dalam-dalam bau tubuh Galaxy, bau jasmine yang begitu harum mengisi penciumannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Galaxy : Terkuaknya Sebuah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang